Jumat, 29 April 2011

MEMBACA ALQUR'AN MENCERDASKAN OTAK

Firman Allah SWT: ُﺮِّﺸَﺒُﻳَﻭ ُﻡَﻮْﻗَﺃ َﻲِﻫ ﻲِﺘَّﻠِﻟ ﻱِﺪْﻬِﻳ َﻥﺁْﺮُﻘْﻟﺍ ﺍَﺬـَﻫ َّﻥِﺇ ْﻢُﻬَﻟ َّﻥَﺃ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ َﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﻳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻦﻴِﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ًﺍﺮﻴِﺒَﻛ ًﺍﺮْﺟَﺃ " Sesungguhnya Al Qur'an ini
memberikan petunjuk kepada (jalan)
yang lebih lurus dan memberi khabar
gembira kepada orang-orang Mu'min
yang mengerjakan amal saleh bahwa
bagi mereka ada pahala yang besar" (QS.al-Isra:9) ﻱِﺪَﺘْﻬَﻳ ﺎَﻤَّﻧِﺈَﻓ ﻯَﺪَﺘْﻫﺍ ِﻦَﻤَﻓ َﻥﺁْﺮُﻘْﻟﺍ َﻮُﻠْﺗَﺃ ْﻥَﺃَﻭ َﻦﻳِﺭِﺬﻨُﻤْﻟﺍ َﻦِﻣ ﺎَﻧَﺃ ﺎَﻤَّﻧِﺇ ْﻞُﻘَﻓ َّﻞَﺿ ﻦَﻣَﻭ ِﻪِﺴْﻔَﻨِﻟ "Dan supaya aku membacakan Al
Quraan (kepada manusia). Maka
barangsiapa yang mendapat petunjuk
maka sesungguhnya ia hanyalah
mendapat petunjuk untuk (kebaikan)
dirinya, dan barangsiapa yang sesat maka katakanlah: "Sesungguhnya aku
(ini) tidak lain hanyalah salah seorang
pemberi peringatan".(QS.An-Naml:92) Rasulullah SAW bersabda:
Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a.,
katanya:"Perumpamaan orang mu'min
yang suka membaca al-Quran ialah
seperti buah jeruk utrujah, baunya
enak dan rasanya pun enak dan perumpamaan orang mu'min yang
tidak suka membaca al-Quran ialah
seperti buah kurma, tidak ada baunya,
tetapi rasanya manis. Adapun
perumpamaan orang munafik yang
suka membaca al-Quran ialah seperti minyak harum, baunya enak sedang
rasanya pahit dan perumpamaan
orang munafik yang tidak suka
membaca al-Quran ialah seperti rumput
hanzhalah, tidak ada baunya dan
rasanyapun pahit." (Muttafaq 'alaih) Dari Abu Umamah r.a., katanya: "Saya
mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Bacalah olehmu semua akan al-Quran
itu, sebab al-Quran itu akan datang
pada hari kiamat sebagai sesuatu yang
dapat memberikan syafaat - yakni pertolongan - kepada orang-orang
yang mempunyainya." (Riwayat
Muslim) Menurut hasil penelitian ternyata
membaca AlQur ’an sehabis maghrib dan sesudah subuh itu dapat
meningkatkan kecerdasan otak sampai
80 % , karena di sana ada pergantian
dari siang ke malam dan dari malam ke
siang hari di samping itu ada tiga
aktifitas sekaligus , membaca , melihat dan mendengar . “Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kuat ingatan
atau hafalannya. Di antaranya,
menyedikitkan makan, membiasakan
melaksanakan ibadah salat malam, dan
membaca Alquran sambil melihat
kepada mushaf ”. Selanjutnya ia berkata, … “Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya
ingat dan memberikan ketenangan
kepada seseorang kecuali membaca
Alqur ’an”. Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar
Florida Amerika Serikat, berhasil
membuktikan hanya dengan
mendengarkan bacaan ayat-ayat
Alquran, seorang Muslim, baik mereka
yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis
yang sangat besar.
Penurunan depresi, kesedihan,
memperoleh ketenangan jiwa,
menangkal berbagai macam penyakit
merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi
objek penelitiannya. Penemuan sang
dokter ahli jiwa ini tidak serampangan.
Penelitiannya ditunjang dengan
bantuan peralatan elektronik terbaru
untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan
ketahanan kulit terhadap aliran listrik.
Dari hasil uji cobanya ia
berkesimpulan, bacaan Alquran
berpengaruh besar hingga 97% dalam
melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Dalam laporan sebuah penelitian yang
disampaikan dalam Konferensi
Kedokteran Islam Amerika Utara pada
tahun 1984, disebutkan, Alquran
terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka
yang men dengarkannya.
Kesimpulan hasil uji coba tersebut
diperkuat lagi oleh penelitian
Muhammad Salim yang dipublikasikan
Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang
sukarelawan yang terdiri dari 3 pria
dan 2 wanita. Kelima orang tersebut
sama sekali tidak mengerti bahasa
Arab dan mereka pun tidak diberi tahu
bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alqur ’an. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni
membacakan Alquran dengan tartil
dan membacakan bahasa Arab yang
bukan dari Alqur ’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan
sampai 65% ketika mendengarkan
bacaan Alquran dan mendapatkan
ketenangan hanya 35% ketika
mendengarkan bahasa Arab yang
bukan dari Alqur ’an. Alquran memberikan pengaruh besar
jika diperdengarkan kepada bayi. Hal
tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati
dari Malaysia dalam Seminar Konseling
dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada
tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang
kepadanya diperdengarkan ayat-ayat
Alquran dari tape recorder
menunjukkan respons tersenyum dan
menjadi lebih tenang.
Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan
intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi
(EQ) seseorang, bacaan Alquran lebih
dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ,
bacaan Alquran memengaruhi
kecerdasan spiritual (SQ). Mahabenar Allah yang telah berfirman, ْﺍﻮُﺘِﺼﻧَﺃَﻭ ُﻪَﻟ ْﺍﻮُﻌِﻤَﺘْﺳﺎَﻓ ُﻥﺁْﺮُﻘْﻟﺍ َﺉِﺮُﻗ ﺍَﺫِﺇَﻭ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ “Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan
perhatikanlah dengan tenang agar
kamu mendapat rahmat ”(Q.S. al-A'raf: 204). ُﺏﻮُﻠُﻘْﻟﺍ ُّﻦِﺌَﻤْﻄَﺗ ِﻪّﻠﻟﺍ ِﺮْﻛِﺬِﺑ َﻻَﺃ “Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah-lah hati menjadi
tentram” (Q.S. ar-Ra'd: 28).

Selasa, 26 April 2011

BOLEHKAH MEMBACA NIAT DALAM SHOLAT ???

Sepanjang yang kita tahu, tidak ada
Hadist Nabi yang mengajarkan Do`a
Niat dalam sholat. Namun dalam perkara rukun sholat,
Niat adalah salah satu rukun yang
mutlak diperlukan sebagai rel hati
dalam melaksanakan ibadah sholat,
akan tetapi kata Niat disalahartikan
maknanya, niat adalah perbuatan hati yang tidak mesti diucapkan oleh lisan. ٌّﺩَﺭ َﻮُﻬَﻓ ُﻪْﻨِﻣ َﺲْﻴَﻟ ﺎَﻣ ﺍَﺬَﻫ ﺎَﻧِﺮْﻣَﺃ ْﻲِﻓ َﺙَﺪْﺣَﺃ ْﻦَﻣ “Barang siapa yang mengada-adakan dalam urusan kami yang bukan dari
ajarannya maka amalannya
tertolak. ” (HR. Bukhari dan Muslim).

Beberapa firqoh yang mengamalkan
bacaan niat dalam sholat berargumen
bahwa Niat itu diucapkan untuk
memantapkan hati.

maka Jawabannya : Bukankah hati yang mendorong lisan
untuk berbicara??? mungkinkah mulut bisa berbicara
tanpa diperintahkan oleh hati ???,
maka logika terbaliknya adalah hati
menyuruh mulut untuk memantapkan
hati, bagaimana mugkin???

Ada pula yang berargumen : Bacaan
niat itu supaya kita tidak salah dalam
menetapkan Sholat karena sholat itu
ada 5 waktu, diantaranya maghrib,
isya, subuh, dzuhur dan ashar

Maka Jawabannya : Bukankah Sholat
itu sudah dibedakan oleh waktu???,
apakah mungkin Alloh salah mencatat
ibadah sholat anda jika anda tidak
melafadzkan niat ??? sebagai contoh : jika waktu matahari
terbenam, maka semua orang,
bahkan anak kecilpun tahu bahwa ini
adalah saatnya sholat maghrib yg
berjumlah 3 rokaat, apakah mungkin
Alloh akan salah mencatat jika kita tidak melafadzkan niat sholat
maghrib??? Waktu matahari terbenam, apakah
kita dibolehkan melaksanakan sholat
Isya, Ashar, Subuh atau dzuhur??? Bagaimana mungkin Allah akan salah
mencatatnya???? Maka sudah mutlak kita semua
mahfum bahwa pada saat matahari
terbenam, pastilah saatnya sholat
maghrib yg berjumlah 3 rokaat BUKANKAH ALLAH MAHA MELIHAT DAN
MAHA MENDENGAR?? ALLAH TAHU APA YANG ADA DALAM
HATI ATAU NIAT KITA Sejak kita mengambil air wudhu dan
masuk ke Masjid, anak kecilpun tahu...
sholat apa yg akan kita kerjakan,
apalagi ALLAH !! Dan Ada pula yang berargumen :
Bacaan niat itu ibarat ijab kobul
layaknya orang yang akan membeli
sesuatu di warung, bagaimana
mungkin si penjual tahu apa yg kita
beli jika kita tidak ngomong? Maka Jawabannya adalah : Seperti yang sudah saya ulas diatas
bahwa Allah maha melihat dan Maha
Mendengar Apakah kita hendak menyamakan
Allah dengan manusia??? Jika kita berbelanja di warung yang
menggunakan sistem konvensional,
dimana si penjual yang harus
melayani dan mengambil barang yang
dibeli, karena si pembeli tidak
diperkenankan mengambil barang sendiri, disamping faktor tata letak
barang dagangan. Lantas bagaimana dengan Super
market atau Swalayan??? apakah kita harus ngomong dalam
membeli barang??? Sistem swalayan adalah dimana si
pembeli dipersilahkan mengambil
atau memilih barang sendiri, tentu hal
ini tidak memerlukan ijab kobul
bukan?? bahkan kita tidak pernah
ditanya "Mau beli apa??" Alih-alih ketika mereka tak mampu
berhujah, mereka megatakan : Saya
rasanya kurang afdhol kalau tidak
membaca Niat Jawabannya : Apakah berarti Rosul sholatnya
kurang afhdol?? karena beliau tidak
mengajarkan doa niat, sudah barang
tentu beliaupun tidak membaca doa
niat. Bukankah Rosul bersabda : ..... Sebaik-
baik perkataan adlah kitabullah (Al
Qur`an) sebaik-baik petunjuk adalah
petunjuk Muhammad SAW dan
seburuk-buruk perkara adalah
perkara yang diada-adakan (bid`ah) maka dalam perkara sholat yg sudah
diajarkan oleh nabi, tentu adalah
sebaik baik petunjuk lantas bagaimana mungkin mereka
berani mengatakan "Lebih afhdol??"

Sebagai hujah catatan :

Suatu perintah atau ketentuan jika
harus dilakukan secara rutinitas
dengan ketentuan waktu yang
dibakukan, maka hal itu akan
diberitahukan cukup sekali atau pada
awalanya saja, selanjutnya kita mahfum Sebagai contoh : seorang guru hampir
tidak pernah mengumumkan kepada
murid-muridnya bahwa setiap hari
minggu sekolah libur, karena hal itu
sudah menjadi mahfum mersama,
demikian pula dengan sholat yang ketentuan waktu, jumlah rokaatnya
sudah menjadi mahfum...

Minggu, 24 April 2011

RAHASIA SHOLAT 5 WAKTU

Ali bin Abi Talib r.a. berkata, “Sewaktu Rasullullah SAW duduk bersama para
sahabat Muhajirin dan Ansar, maka
dengan tiba-tiba datanglah satu
rombongan orang-orang Yahudi lalu
berkata, ‘Ya Muhammad, kami hendak bertanya kepada kamu kalimat-
kalimat yang telah diberikan oleh
Allah kepada Nabi Musa A.S. yang
tidak diberikan kecuali kepada para
Nabi utusan Allah atau malaikat
muqarrab.’

Lalu Rasullullah SAW bersabda,
‘Silahkan bertanya.

’ Berkata orang Yahudi, ‘Coba terangkan kepada kami tentang 5
waktu yang diwajibkan oleh Allah ke
atas umatmu.

’ Sabda Rasullullah saw,
-‘Shalat Zuhur jika tergelincir matahari, maka
bertasbihlah segala sesuatu kepada
Tuhannya.
- Shalat Asar itu ialah saat
ketika Nabi Adam a.s. memakan buah
khuldi.
-Shalat Maghrib itu adalah saat
Allah menerima taubat Nabi Adam a.s. Maka setiap mukmin yang bershalat
Maghrib dengan ikhlas dan kemudian
dia berdoa meminta sesuatu pada
Allah maka pasti Allah akan
mengkabulkan permintaannya.
-Shalat
Isyak itu ialah shalat yang dikerjakan oleh para Rasul sebelumku.
- Shalat
Subuh adalah sebelum terbit matahari.
Ini kerana apabila matahari terbit,
terbitnya di antara dua tanduk syaitan
dan di situ sujudnya setiap orang
kafir.

’ Setelah orang Yahudi mendengar
penjelasan dari Rasullullah saw, lalu
mereka berkata, ‘Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad.
Katakanlah kepada kami apakah
pahala yang akan diperoleh oleh
orang yang shalat
.’ Rasullullah SAW bersabda, ‘Jagalah waktu-waktu shalat terutama shalat
yang pertengahan. Shalat Zuhur, pada saat itu nyalanya neraka
Jahanam. Orang-orang mukmin yang
mengerjakan shalat pada ketika itu
akan diharamkan ke atasnya uap api
neraka Jahanam pada hari Kiamat. ’ Sabda Rasullullah saw lagi, ‘Manakala shalat Asar, adalah saat di mana Nabi Adam a.s. memakan buah khuldi.
Orang-orang mukmin yang
mengerjakan shalat Asar akan
diampunkan dosanya seperti bayi
yang baru lahir.’ Selepas itu Rasullullah saw membaca
ayat yang bermaksud, ‘Jagalah waktu-waktu shalat terutama sekali
shalat yang pertengahan. Shalat Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam a.s. diterima.
Seorang mukmin yang ikhlas
mengerjakan shalat Maghrib
kemudian meminta sesuatu daripada
Allah, maka Allah akan perkenankan. ’ Sabda Rasullullah saw, ‘Shalat Isya ’ (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga
pada hari Kiamat, maka seorang
mukmin yang berjalan dalam malam
yang gelap untuk pergi menunaikan
shalat Isyak berjamaah, Allah S.W.T
haramkan dirinya daripada terkena nyala api neraka dan diberikan
kepadanya cahaya untuk
menyeberangi Titian Sirath.’ Sabda Rasullullah saw seterusnya,
‘Shalat Subuh pula, seseorang mukmin yang mengerjakan shalat
Subuh selama 40 hari secara
berjamaah, diberikan kepadanya oleh
Allah S.W.T dua kebebasan yaitu:
1. Dibebaskan daripada api neraka.
2. Dibebaskan dari nifaq. Setelah orang Yahudi mendengar
penjelasan daripada Rasullullah saw,
maka mereka berkata, ‘Memang benarlah apa yang kamu katakan itu
wahai Muhammad (saw). Kini katakan
pula kepada kami semua, kenapakah
Allah S.W.T mewajibkan puasa 30 hari
ke atas umatmu ?’ Sabda Rasullullah saw, ‘Ketika Nabi Adam memakan buah pohon khuldi
yang dilarang, lalu makanan itu
tersangkut dalam perut Nabi Adam
a.s. selama 30 hari. Kemudian Allah
S.W.T mewajibkan ke atas keturunan
Adam a.s. berlapar selama 30 hari. Sementara diizin makan di waktu
malam itu adalah sebagai kurnia Allah
S.W.T kepada makhluk-Nya. ’ Kata orang Yahudi lagi, ‘Wahai Muhammad, memang benarlah apa
yang kamu katakan itu. Kini
terangkan kepada kami mengenai
ganjaran pahala yang diperolehi
daripada berpuasa itu.’ Sabda Rasullullah saw, ‘Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan
Ramadhan dengan ikhlas kepada
Allah S.W.T, dia akan diberikan oleh
Allah S.W.T 7 perkara: 1. Akan dicairkan daging haram yang
tumbuh dari badannya (daging yang
tumbuh daripada makanan yang
haram).
2. Rahmat Allah sentiasa dekat
dengannya. 3. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal.
4. Dijauhkan daripada merasa lapar
dan dahaga.
5. Diringankan baginya siksa kubur
(siksa yang amat mengerikan).
6. Diberikan cahaya oleh Allah S.W.T pada hari Kiamat untuk menyeberang
Titian Sirath.
7. Allah S.W.T akan memberinya
kemudian di syurga. ’ Kata orang Yahudi, ‘Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad.
Katakan kepada kami kelebihanmu di
antara semua para nabi.’ Sabda Rasullullah saw, ‘Seorang nabi menggunakan doa mustajabnya
untuk membinasakan umatnya, tetapi
saya tetap menyimpankan doa saya
(untuk saya gunakan memberi syafaat
kepada umat saya di hari kiamat). ’ Kata orang Yahudi, ‘Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Kini
kami mengakui dengan ucapan
Asyhadu Alla illaha illallah, wa annaka
Rasulullah (kami percaya bahawa
tiada Tuhan melainkan Allah dan
engkau utusan Allah). ’ Sedikit peringatan untuk kita semua: “Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-
buahan. Dan berilah berita gembira
kepada orang-orang yang
sabar.” (Surah Al-Baqarah: ayat 155) “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa
(dari kejahatan) yang
dikerjakannya. ” (Surah Al-Baqarah: ayat 286)

Selasa, 19 April 2011

Khulafaur Rasyidin: Umar bin Khathab (634-644 M) Pemimpin yang Adil (1)

Umar benar-benar tak kuasa menahan amarah. Tekadnya sudah bulat. Hari itu juga ia harus menghabisi Rasulullah Saw. Dengan pedang terhunus di tangan, putra pasangan Al-Khathab dan Hanthamah ini bergegas meninggalkan rumahnya. Di tengah perjalanan ia berjumpa dengan Nuaim bin Abdullah, seorang teman yang memberitakan bahwa adik perempuannya sendiri, Fathimah binti Al-Khathab dan suaminya Said bin Zaid telah memeluk Islam. Kemarahan Umar semakin membuncah. Dipenuhi dengan murka tak tertahan, Umar mengalihkan arah perjalanannya. Ia bersegera menuju rumah adiknya, Fathimah. Di depan pintu, ia menemukan Fathimah dan suaminya sedang membaca ayat-ayat suci Al-Qur ’an, surah Thaha. Masih dipenuhi kemarahan, Umar menghardik Fathimah dan memerintahkannya untuk meninggalkan Islam dan kembali kepada tuhan-tuhan nenek moyang meraka. Di puncak amarahnya, Umar sempat memukul Said bin Zaid dan menampar adiknya, Fathimah. Darah mengalir dari celah bibir Fthimah. Hati Umar luluh. Di tengah kegalauannya itu, pandangan Umar menangkap sebuah lembaran yang bertuliskan ayat-ayat Al-Qur ’an. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang. Hatinya ciut. Dengan tangan bergetar, Umar meminta lembaran itu. Fathimah menolak. Ibnu Hisyam—dalam Sirah-nya— meriwayatkan, Fathimah sempat meminta Umar untuk mandi lebih duu. Setelah itu, ia menyerahkan lembaran bertuliskan surah Thaha itu kepada Umar. Begitu membaca ayat-ayat tersebut, perasaan Umar tenang. Kedamaian pun menyelimutinya. Hati Umar benar-benar luluh. Timbullah keinginan kuat untuk segera menemui Rasulullah Saw. Ditemani Khabbab bin Arts, Umar meninggalkan rumah Fathimah menuju rumah Al-Arqam bin Abi Al- Arqam di mana Rasulullah Saw sedang menyampaikan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Di hadapan Rasulullah Saw, Umar berlutut menyatakan keislamannya. Kala itu tahun keenam dari kenabian. Umar berada pada urutan ke-40 dari mereka yang mula-mula masuk Islam. Allah SWT mengabulkan doa Rasulullah Saw yang pernah beliau lantunkan, “Ya Allah, muliakanlah Islam dengan dua orang yang paling Engkau cintai; dengan Umar bin Al- Khathab atau dengan Abu Jahal bin Hisyam.” (HR At-Tirmidzi). Ternyata yang lebih Allah cintai adalah Umar bin Al-Khathab. Doa dan harapan Rasulullah ini sangat bisa dipahami. Sebelum masuk Islam, Umar adalah orang yang paling memusuhi Islam, sampai-sampai ada yang pernah berujar, “Meski keledainya masuk Islam, sesekali Umar tidak akan masuk Islam. ”

Khulafaur Rasyidin: Umar bin Khathab (634-644 M) Pemimpin yang Adil (2)

Sejak masuk Islam, Umarlah yang memprakarsai era keterbukaan dalam dakwah. Dialah yang menancapkan tonggak Al-Faruq (pembeda antara yang hak dan bathil). “Kami semua senantiasa mulia sejak Umar masuk Islam, ” kenang Ibnu Mas’ud sebagaimana diriwayatkan Al-Bukhari. Ibnu Mas’ud menambahkan, “Masuknya Umar dalam Islam adalah pembukaan. Hijrahnya adalah kemenangan, kekuasaannya adalah rahmat. Sungguh kami menyadari diri kami sebelumnya tidak mampu melaksanakan shalat di Ka ’bah hingga Umar masuk Islam. Ketika masuk Islam, ia memerangi mereka dan membiarkan kami shalat. ” Shuhaib bin Sinan juga berkomentar, “Ketika Umar bin Al-Khathab masuk Islam, dakwah Islam muncul dan diserukan secara terang-terangan. Kami menjadi leluasa duduk melingkar dan berthawaf di Ka ’bah. Kami juga tertolong dari siapa saja yang berlaku kasar kepada kami. ” Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Umar bin Al-Khathab meminta izin kepada Rasulullah, sementara itu dalam majelis beliau banyak sekali wanita- wanita Quraisy yang bicara kepada beliau dengan suara keras yang melebihi suara beliau. Ketika Umar bin Al-Khathab meminta izin masuk, maka mereka bangkit dan buru-buru mengenakan hijab (penutup seluruh tubuh) kemudian Rasulullah mengizinkannya masuk, maka Umar masuk sementara Rasulullah tertawa, maka ia berkata, ‘Semoga Allah membukakan gigimu (untuk tertawa) wahai Rasulullah.” Nabi Saw bersabda, “Aku kagum dengan wanita-wanita yang berada dalam majelisku ini, tatkala mereka mendengar suaramu maka dengan cepat mengenakan hijabnya. ” Umar berkata, “Padahal engkau paling berhak ditakuti oleh mereka, wahai Rasulullah.” Kemudian Umar melanjutkan, “Wahai musuh-musuh diri kalian sendiri, apakah kalian takut kepadaku dan tidak takut kepada Rasulullah Saw?” Mereka menjawab, “Ya, sebab engkau lebih tajam (kata-katanya) dan lebih keras dari Rasulullah Saw. ” Nabi Saw bersabda, “Sudahlah wahai putra Al-Khathab, Demi Dzat yang jiwaku ada pada-Nya, tidaklah syetan bertemu denganmu berjalan pada suatu jalan yang sama kecuali ia mencari jalan selain jalanmu.” (HR Bukhari-Muslim). Kemuliaan Umar tak hanya ada pada keberaniannya, tetapi juga pada kebenaran dirinya. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran pada lidah dan hati Umar.” (HR At-Tirmidzi). Ketika kebenaran berada pada lisan dan hatinya, ia menepati Tuhannya lebih dari satu permasalahan. Umar pernah berkata, “Aku menepati Tuhanku pada tiga permasalahan. Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, andaikan kita menjadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat,’ maka turunlah ayat, “… dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat shalat…” (QS Al-Baqarah: 125). Peristiwa kedua adalah turunnya ayat tentang hijab, aku (Umar) berkata, “Wahai Rasulullah, seandainya engkau memerintahkan istri-istrimu untuk menutup tubuh (mengenakan hijab) sebab yang berbicara dengan mereka adalah orang baik dan juga orang yang keji, ” maka turunlah ayat tentang hijab. Ketiga adalah ketika istri-istri beliau berkumpul karena sifat cemburu terhadap beliau, maka aku (Umar) berkata, “Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.” (QS At-Tahrim: 125), maka turunlah ayat ini.’

Khulafaur Rasyidin: Umar bin Khathab (634-644 M) Pemimpin yang Adil (3)

Selain tiga hal itu, masih ada beberapa pendapat Umar yang sejalan dengan Al- Qur’an. Ia pernah mengusulkan untuk membunuh tawanan Perang Badar dan tidak menerima tebusan dari mereka. Lalu turunlah firman Allah SWT, “Tidak patut bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta duniawi sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil. ” (QS Al-Anfal: 67-68). Umar juga pernah menyampaikan kepada Nabi agar tidak menshalati jenazah orang-orang munafik. Lalu turunlah firman Allah, “Janganlah kalian menshalati orang yang mati dari mereka selamanya, dan jangan kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya, sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul- Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik. ” (QS At-Taubah: 84). Umar termasuk orang yang terhormat dari suku Quraisy, dan kepadanyalah diserahkan masalah kedutaan pada masa jahiliyah. Jika di antara orang- orang Quraisy terjadi masalah atau mereka bermasalah dengan suku lainnya, maka yang dikirim sebagai duta adalah Umar. Apa pun solusi yang ia berikan, baik menyebabkan jauhnya hubungan atau penyebab kebanggaan, mereka mengirimkannya untuk tugas-tugas tersebut. Sejak merengkuh hidayah, Umar tak pernah menutupi keislamannya. Keberanian dan pengabdian Umar kepada Islam sebagai penduduk Makkah yang paling berpengaruh, menaikkan semangat juang kaum Muslimin lainnya. Keberanian Umar dalam memisahkan antara kebenaran dan kebathilan membuatnya dijuluki Al-Faruq, yang berarti pemisah antara kebenaran dan kebathilan. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Umar adalah sahabat dan penasihat terdekat. Hal ini yang membuat Umar menjadi nominator terkuat untuk meneruskan kekhalifahan Abu Bakar. Maka, ketika Abu Bakar wafat, kaum Muslimin sepakat membai ’at Umar sebagai khalifah baru. Saat pembai’atannya sebagai khalifah, ia berkata, “Wahai kaum Muslimin, kalian semua memiliki hak-hak atas diriku, yang selalu bisa kalian pinta. Salah satunya adalah jika seorang dari kalian meminta haknya kepadaku, ia harus kembali hanya jika haknya sudah dipenuhi dengan baik. Hak kalian yang lainnya adalah permintaan kalian bahwa aku tidak akan mengambil apa pun dari harta negara maupun dari rampasan pertempuran. Kalian juga dapat memintaku untuk menaikkan upah dan gaji kalian seiring dengan meningkatnya uang yang masuk ke kas negara, dan aku akan meningkatkan kehidupan kalian dan tidak akan membuat kalian sengsara. Juga merupakan hak, apabila kalian pergi ke medan pertempuran, aku tidak akan menahan kepulangan kalian, dan ketika kalian sedang bertempur, aku akan menjaga keluarga kalian laksana seorang ayah. Wahai kaum Muslimin, bertakwalah selalu kepada Allah SWT, maafkan kesalahan-kesalahanku dan bantulah aku dalam mengemban tugas ini. Bantulah aku dalam menegakkan kebenaran dan memberantas kebathilan. Nasihatilah aku dalam pemenuhan kewajiban-kewajiban yang telah diamanahkan Allah SWT …” Umar merupakan pemimpin dengan keahlian administrasi yang sangat baik, pemimpin politik, dan jenderal militer yang cerdas. Ketidakegoisan dan kekukuhannya dalam menegakkan kebenaran dan hak-hak rakyat, membuatnya dihargai dan memiliki posisi penting dalam sejarah. Di antara kontribusi Umar bin Al- Khathab untuk Islam ialah ia beserta pasukan Islam berhasil membentangkan kejayaan Islam dari Mesir, Syam, Irak, sampai kerajaan Persia. Ia beserta para sahabat lainnya berhasil mengembangkan wilayah Islam. Ia berhasil membangun administrasi yang baik dalam pemerintahan Islam. Daulah Islamiyah menunjukkan adanya peningkatan perbaikan selama pemerintahannya. Sammak bin Harb menuturkan, “Umar bin Al-Khathab sangat gesit, seakan ia naik kuda sementara orang-orang berjalan kaki. ” Ia orang pertama yang mencetuskan ide tentang perlunya dilakukan pengumpulan ayat-ayat Al-Qur ’an. Ia dikenal sebagai sahabat yang berani melakukan ijtihad dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip musyawarah. Umar tidak mengharap dicintai oleh besar, orang kaya, bahkan kerabatnya. Ia juga tidak menganggap rendah anak kecil maupun orang fakir. Umar mampu memadukan antara ilmu dan amal. Ia melaksanakan kepemimpinan dan keadilan dalam batas yang tidak mampu dilakukan oleh para penguasa dan raja biasa. Di sisi lain, ia mempunyai sifat zuhud dan kesabaran yang tidak dimiliki para raja bahkan orang-orang ahli zuhuh sekalipun.

Khulafaur Rasyidin: Umar bin Khathab (634-644 M) Pemimpin yang Adil (4-habis)

Sebagai seorang khalifah, hidup sahabat Nabi yang dikenal juga dengan Abu Hafsh ini, benar-benar diabdikan untuk mencapai ridha Ilahi. Ia berjuang demi kepentingan rakyat, benar-benar memerhatikan kesejahteraan mereka. Di malam hari, ia sering melakukan investigasi untuk mengetahui keadaan rakyat jelata yang sebenarnya. Suatu malam, ia menemukan sebuah gubuk kecil. Dari dalam samar-samar terdengar suara tangis anak-anak. Umar mendekat dan memerhatikan dengan seksama keadaan gubuk itu. Ia dapat meliht seorang ibu yang dikelilingi anak-anaknya. Ibu itu kelihatan sedang memasak sesuatu. Tiap kali anak-anaknya menangis, sang ibu berkata, “Tunggulah, sebentar lagi makanannya akan matang!” Selagi Umar memerhatikan dari luar, sang ibu terus menenangkan anak- anaknya dan mengulangi perkataannya bahwa makanan tak lama lagi akan matang. Umar penasaran. Setelah memberi salam dan meminta izin, ia msauk dan bertanya, “Mengapa anak-anak Ibu tak berhenti menangis ?” “Mereka kelaparan !” jawab sang ibu. “Mengapa Ibu tak berikan makanan yang sedang Ibu masak sedari tadi ?” “Tak ada makanan. Periuk yang sedari tadi saya masak hanya berisi batu untuk mendiamkan anak-anak. Biarlah mereka berpikir bahwa periuk itu berisi makanan. Mereka akan berhenti menangis karena kelelahan dan tertidur.” “Apakah Ibu sering berbuat begini ?” tanya Umar ingin tahu. “Ya. Saya tidak memiliki keluarga dan suami tempat saya bergantung. Saya sebatangkara, ” jawab si ibu dengan nada datar, berusaha menyembunyikan kepedihan hidupnya. “Mengapa Ibu tidak meminta pertolongan kepada khalifah ?” Mungkin ia dapat menolong Ibu dan anak-anak dengan memberikan uang dari Baitul Mal? Itu akan sangat membantu kehidupan Ibu dan anak- anak, ” kata Umar menasihati. “Khalifah telah berbuat zalim kepada saya…” jawab ibu itu. “Bagaimana khalifah bisa berbuat zalim kepada Ibu ?” tanya Umar. “Saya sangat menyesalkan pemerintahannya. Seharusnya ia melihat kondisi rakyatnya dalam kehidupan nyata. Siapa tahu, ada banyak orang yang senasib dengan saya,” jawab si ibu yang demikian menyentuh hati Umar. Umar berdiri dan berkata, “Tunggu sebentar, Bu. Saya akan segera kembali. ” Di pengujung malam yang telah larut itu, Umar bergegas menuju Baitul Mal. Ia segera mengangkat sekarung gandum besar di pundaknya. Aslam, sahabatnya, membantu membawa minyak samin untuk memasak. Karena jarak antara Madinah dengan rumah sang ibu cukup jauh, keringat bercucuran dari tubuh sang khalifah. Maka, Aslam berniat membantu Umar mengangkat karung itu. Dengan tegas Umar menolak tawaran Aslam. “Tidak akan kubiarkan kau memikul dosa- dosaku di akhirat kelak. Biarkan aku membawa karung besar ini karena aku merasa begitu bersalah atas apa yang telah terjadi pada si ibu beserta anak-anaknya, ” kata Umar dengan napas tersengal. Maka ketika khalifah menyerahkan sekarung gandum besar kepada si ibu dan anak-anaknya yang miskin, betapa gembiranya mereka menerima bahan makanan dari ‘lelaki yang tak dikenal ini ’. Kemudian lelaki itu memberitahukan si ibu untuk menemui khalifah besok, untuk mendaftarkan dirinya dan anak- anaknya di Baitul Mal. Betapa terkejutnya si ibu, ketika keesokan harinya ia berkunjung ke Madinah. Dia menemukan kenyataan bahwa ‘lelaki yang tak dikenal ’ itu tak lain Khalifah Umar sendiri. Umar adalah profil seorang pemimpin yang sukses, mujtahid (ahli ijtihad) yang ulung, dan sahabat Rasulullah yang sejati. Ia meriwayatkan 527 hadits. Umar memiliki 12 anak, enam laki-laki dan enam perempuan. Mereka adalah Abdullah, Abdurrahman, Zaid, Ubaidillah, Ashim, Iyyadh, Hafshah, Ruqayyah, Fathimah, Shafiyah, Zainab, dan Ummu Walid. Kesuksesannya dalam mengibarkan panji-panji Islam mengundang rasa iri dan dengki di hati musuh-musuhnya. Salah seorang di antara mereka adalah Fairuz, Abu Lu ’lu’ah. Mantan pembantu Mughirah bin Syu’bah ini telah mengakhiri hidupnya dengan cara yang amat tragis. Ia menikam Umar tatkala memimpin shalat Subuh pada Rabu 26 Dzulhijjah 23 H. Umar wafat pada hari Ahad, dalam usia 63 tahun, persis seperti usia Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar Ash- Shiddiq, setelah menjabat selama 10 tahun enam bulan dan empat hari. Sebelum meninggal, ia sempat memilih enam orang sahabat Nabi sebagai formatur untuk menentukan khalifah setelahnya. Mereka adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, Sa ’ad bin Abi Waqqash, Abdurrahman bin Auf, dan Thalhah bin Ubaidillah. Berdasarkan hasil rapat yang digelar di rumah Musawwar bin Mukhrimat itu, terpilihlah Utsman bin Affan sebagai khalifah pengganti Umar bin Al-Khathab. Keberhasilan Umar bin Al-Khathab menjadi khalifah, ditandai juga oleh kesuksesannya memperluas wilayah Islam. Dengan alasan inilah Michael Hart menempatkan Umar bin Al- Khatab pada urutan ke-51 dalam bukunya 100 Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah. Di akhir pemaparannya, Michael menuliskan, “Memang akan merupakan kejutan —buat orang Barat yang tidak mengenal Umar — membaca penempatan orang ini lebih tinggi daripada orang kenamaan seperti Charlemagne atau Julius Caesar dalam urutan daftar buku ini. Soalnya, penaklukan oleh bangsa Arab di bawah pimpinan Umar lebih luas wilayahnya dan lebih tahan lama dan lebih bermakna ketimbang apa yang diperbuat oleh Charlemagne maupun Julius Caesar.”

Minggu, 17 April 2011

19 KEISTIMEWAAN WANITA

1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , " Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."
2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.
3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah .Dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
4. Wanita yang tinggal bersama anak- anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW) di dalam syurga.
5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.
6. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.
7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.
8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.
9. Daripada Aisyah r.a." Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.
10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pun pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga solat dan puasanya.
12. Aisyah r.a berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?" Jawab Rasulullah SAW "Suaminya." " Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah SAW, "Ibunya."
13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.
14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya,maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.
17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.

6 JENIS WANITA MALANG

"Jangan engkau kahwini wanita yang enam, jangan yang Ananah, yang Mananah, dan yang Hananah, dan jangan engkau kahwini yang Hadaqah, yang Baraqah dan yang Syadaqah."
1. Wanita Ananah:banyak mengeluh dan mengadu dan tiap saat memperalatkan sakit atau buat-buat sakit.
2. Wanita Mananah:suka membangkit- bangkit terhadap suami. Wanita ini sering menyatakan, "Aku membuat itu keranamu".
3. Wanita Hananah: menyatakan kasih sayangnya kepada suaminya yang lain, yang dikahwininya sebelum ini atau kepada anaknya dari suami yang lain.
4. Wanita Hadaqah: melemparkan pandangan dan matanya pada tiap sesuatu, lalu menyatakan keinginannya untuk memiliki barang itu dan memaksa suaminya untuk membelinya.
5. Wanita Baraqah: ada 2 makna, pertama yang sepanjang hari mengilatkan dan menghias mukanya, kedua dia marah ketika makan dan tidak mahu makan kecuali sendirian dan diasingkannya bahagianya.
6. Wanita Syadaqah: banyak cakap tidak menentu lagi bising. "Ya Allah..kami mohon padaMu..berkatilah hidup kami hambaMu..dan beriknlah jodoh kami dr kalangan hambaMu yang beriman..sayang dan Cinta padaMu dan pada Ya Rasulullah..aminn" Dicatat oleh Imam Al-Ghazalli.

TANDA TANDA KIAMAT DATANG

Tanda-tanda kiamat kecil terbagi menjadi dua ...?! Pertama, kejadian sudah muncul dan sudah selesai ... seperti diutusnya Rasulullah saw., terbunuhnya Utsman bin ‘Affan, terjadinya fitnah besar antara dua kelompok orang beriman ... Kedua, kejadiannya sudah muncul tetapi belum selesai bahkan semakin bertambah ... seperti tersia-siakannya amanah, terangkatnya ilmu, merebaknya perzinahan dan pembunuhan, banyaknya wanita dan lain-lain ... Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah ...?!
1. Diutusnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Jabir r.a. berkata, "Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.' Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini.' Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim).
2. Disia-siakannya amanat ... Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, "Kapan terjadi Kiamat ...?!" ... Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam terus melanjutkan pembicaraannya ... Sebagian sahabat berkata, "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya" ... Berkata sebagian yang lain, "Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak mendengar" ... Setelah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, "Mana yang bertanya tentang Kiamat ...?!" ... Berkata lelaki Badui itu, "Saya, wahai Rasulullah" ... Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Berkata, "Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat" ... Bertanya, "Bagaimana menyia-nyiakannya ...?!" Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Menjawab, "Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat." (HR Bukhari).
3. Penggembala menjadi kaya ... Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau menjawab, "Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan." (HR Muslim).
4. Sungai Efrat berubah menjadi emas ... Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak akan terjadi kiamat sampai Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan tentangnya. Dan setiap seratus 100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata, "Barangkali akulah yang selamat." (Muttafaqun ‘alaihi). 5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam ... "Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.), dibukanya Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000." (HR Ahmad dan At- Tabrani dari Muadz). 6. Banyak terjadi pembunuhan ... Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Tiada akan terjadi kiamat, sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?" Rasulullah saw. Menjawab, "Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan." (HR Muslim). 7. Munculnya kaum Khawarij ... Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Akan keluar di akhir zaman kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman Allah. Keimanan mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiamat." (HR Bukhari). 8. Banyak polisi dan pembela kezhaliman ... "Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka." (HR At-Tabrani). 9. Perang antara Yahudi dan Umat Islam ... Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon- pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.' Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi." (HR Muslim). 10. Dominannya Fitnah ... Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak akan terjadi kiamat, sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar." (HR Ahmad). 11. Sedikitnya ilmu ... 12. Merebaknya perzinahan ... 13. Banyaknya kaum wanita ... Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda. "Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki." (HR Bukhari). 14. Bermewah-mewah dalam membangun masjid ... Dari Anas ra. bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Diantara tanda kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid." (HR Ahmad, An- Nasa'i dan Ibnu Hibban). 15. Menyebarnya riba dan harta haram ... Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Akan datang pada manusia suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti terkena debu-debunya." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi) Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Akan datang pada manusia suatu saat di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram." (HR Ahmad dan Bukhari). 16. Menggembungnya bulan ... (ini dia tanda-tanda yang unik) ...!!! Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: " di antara sudah mendekatnya kiamat ialah menggembungnya bulan sabit (awal bulan) " ... dishahihkan AlBaani di Ash Shahihah nomor 2292 dalam riwayat yang lain dikatakan "di antara sudah dekatnya hari kiamat ialah bahwa orang akan melihat bulan sabit seperti sebelumnya, maka orang akan mengatakan satu bentuk darinya untuk dua malam dan masjid akan dijadikan tempat untuk jalan jalan serta meluasnya mati mendadak" (Ash Shahiihah AlBani 2292). Memang Unik ... karena ada buktinya ...?! Hal yang cukup mengherankan terjadi di Saudi berkenaan penetapan awal Muharram 1429 H. Ini sekaligus membuktikan sendiri kesalahan Saudi dalam penetapan awal Zulhijjah lalu ... Bagaimana tidak, Saudi menetapkan 1 Zulhijjah pada 10/12/07 1 hari lebih awal dari yang seharusnya ... Konsekuensinya tanggal 30 Zulhijjah akan jatuh pada 8/01/08 dan 1 Muharram 1429 seharusnya pada 9/01/08 sebab tidak ada angka 31 dalam kalender Hijriyah ... Tapi apa yang terjadi di Saudi ...?! Kantor Berita Saudi (Saudi Press Agency) menyatakan bahwa hari pertama Muharram 1429 H bertepatan dengan 10 Januari 2008 ... Ini artinya bulan Zulhijjah di Saudi berjumlah 31 hari ... Lalu kemana yang satu hari ...?! Selidik punya selidik Saudi Press Agency (SPA) mencantumkan tanggal 19 Zulhijjah 1428 sebanyak 2 kali ... Pertama pada 28/12 (Jumat) dan kedua pada 29/12 (Sabtu). Kesalahan yang terus diulang Saudi setiap tahun ... Tanda-tanda besar datangnya Kiamat ...?! Sedangkan tanda-tanda kiamat besar yaitu kejadian sangat besar dimana kiamat sudah sangat dekat dan mayoritasnya belum muncul, seperti munculnya Imam Mahdi, Nabi Isa, Dajjal, Ya'juj dan Ma'juj ... Ayat-ayat dan hadits yang menyebutkan tanda-tanda kiamat besar di antaranya ...?! Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, "Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" Dzulqarnain berkata, "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat- alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka." (Al-Kahfi: 82). "Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." (An- Naml: 82). Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari ra, berkata : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam muncul di tengah-tengah kami pada saat kami saling mengingat-ingat ... Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bertanya, "Apa yang sedang kamu ingat-ingat ...?!" Sahabat menjawab, "Kami mengingat hari kiamat." Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,"Kiamat tidak akan terjadi sebelum engkau melihat 10 tandanya." Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyebutkan: Dukhan (kabut asap), Dajjaal, binatang (pandai bicara), matahari terbit dari barat, turunnya Isa as. Ya'juj Ma'juj dan tiga gerhana, gerhana di timur, barat dan Jazirah Arab dan terakhir api yang keluar dari Yaman mengantar manusia ke Mahsyar. (HR Muslim). Dari Abdullah bin Mas'ud ra. berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Hari tidak akan berakhir, dan tahun belum akan pergi sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang dari keluargaku, namanya sama dengan namaku." (HR Ahmad). Perbedaan antara tanda-tanda kiamat kecil dan kiamat besar adalah ...?! Tanda-tanda kiamat kecil secara umum datang lebih dahulu dari tanda-tanda kiamat besar ... Tanda-tanda kiamat kecil sebagiannya sudah terjadi, sebagiannya sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi ... Sedangkan tanda-tanda kiamat besar belum terjadi ... Tanda kiamat kecil bersifat biasa dan tanda kiamat besar bersifat luar biasa ... Tanda kiamat kecil berupa peringatan agar manusia sadar dan bertaubat ... Sedangkan kiamat besar jika sudah datang, maka tertutup pintu taubat ... Tanda-tanda kiamat besar jika muncul satu tanda, maka akan diikuti tanda-tanda yang lainnya ... Dan yang pertama muncul adalah terbitnya matahari dari Barat ...

Sabtu, 16 April 2011

DUDUK ANTARA DUA SUJUD

Dalam salah satu rukun sholat, terdapat rukun duduk diantara dua sujud. Rukun tersebut seringkali dianggap sebagai pelengkap dalam sholat, hal tersebut dipicu karena kurangnya pemahamantentang rukun sholat itu sendiri. Apabila seseorang melakukan sesuatu hal dikarenakan rutinitas saja, maka akan sedikit sekali ataupun terlebih lagi tidak aka faedah ataupun manfaat yang dapat diambil dari kegiatan tersebut. Akan tetapi tidak sama halnya dengan seseorang yang melakukan sesuatu itu dengan pemahaman nilai-nilai dari kegiatan yang dilakukannya, justru hal tersebut akan membawa banyak sekali manfaat. Hal itu pun berlaku dalam kegiatan sholat yang kita lakukan minimal 5 kali dalam satu hari. Dalam kesempatan ini, kita akan mencoba untuk menguraikan salah satu rukun dalam sholat, yaitu duduk diantara dua sujud. Sholat, sebagian diantaranya adalah serangkaian doa dan pujian yang kita panjatkan kepada Allah SWT. Duduk diantara dua sujud adalah termasuk salah satu rangkaian doa yang akan kita penjatkan dalam sholat. Adapun bacaan duduk diantara dua sujud itu adalah rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii, wa’afinii, wa’fuannii. Mari kita kaji satu persatu arti dari bacaan tersebut. Rabbighfirlii, Ya Allah ampunilah aku, Kita tidak pernah tahu seberapa besar dosa kita. Jikalau orang yang sudah menyadari arti dosa dengan sungguh- sungguh, maka dosa sekecil apapun akan dianggapnya sebagai gunung besar yang berada diatas kepalanya dan akan jatuh kapanpun hingga maut menjemput. Warhamnii , kasihanilah aku ya Allah, rangkul aku ya Allah Manusia pada dasarnya hanyalah mahluk yang lemah dan tiada daya dan upaya atas segala sesuatu. Jika bukan karena Allah, kita bukanlah apa-apa. Tunduk adalah jalan terbaik untuk meminta ampunan dari Allah yang Maha Mengampuni. Wajburnii ,cukupkanlah aku ya Allah, tambali aib hamba ya Allah, tutupi kesalahan-kesalahan hamba ya Allah Sudah umum bahwa manusia adalah mahluk yang tidak pernah merasa cukup atas nikmat-Nya. Berdo ’alah agar kita selalu merasa dicukupkan oleh Allah, sehingga kita terhindar dari bunga yang akan mekar dari harta, yaitu riya’ dan serakah. Warfa ’nii, angkatlah derajatku ya Allah, dekatkan aku kepada-Mu ya Allah Sungguh tiada yang lebih diinginkan seorang muslim yang menghambakan dirinya kepada Allah agar ditinggikan derajatnya dimata Allah SWT. Pandangan manusia hanyalah sementara berlaku di dunia fana ini, tetapi derajat dimata Allah adalah kekal. Warzuqnii , berilah aku rizki yang halal ya Allah Setiap manusia yang dilahirkan atas izin Allah tentunya akan dibekali suatu paket kehidupan (qada) dimana didalamnya termasuk rizki dari Allah. Akan tetapi apabila seseorang itu menginginkan suatu kelebihan rizki, maka berdo ’alah hanya kepada Allah niscaya Dia akan mengabulkannya. Dengan ikhtiar dan ridho Allah, maka Insya Allah semua itu akan dapat dicapai. Wahdinii , berilah aku petunjuk ya Allah, jagalah akidahku ya Allah Di setiap manusia melekat takdir baik dan buruk, sebagai manusia yang lemah hendaknya kita hanya meminta petunjuk kepada yang Maha memberi petunjuk, yaitu Allah SWT. Orang yang diberi petunjuk akan lebih memandang sesuatu itu menggunakan mata hatinya, sebaliknya orang yang dijauhkan Allah dari petunjuknya hanya akan melihat dengan mata kepalanya sedangkan mata hatinya telah buta. Wa ’afinii, sehatkan hamba ya Allah Kesehatan merupakan salah satu nikmat yang besar kepada seorang manusia, tetapi hal itu kadangkala dianggap biasa bagi kebanyakan orang. Tatkala Allah telah menarik nikmat itu dari mereka, niscaya mereka akan menangis terisak-isak untuk meminta nikmat kesehatan yang semasa dimilikinya tidak sempat disyukurinya. Gunakanlah kesehatanmu di jalan Allah sebelum datang masa sakitmu. Wa ’fuannii, apabila hamba terlalu banyak meminta, berilah ampunan kepadaku ya Allah Disetiap perilaku kita tidaklah terhindar dari kesalahan yang menimbulkan murka Allah, maka dari itu bersegeralah untuk meminta ampunan kepada-Nya. Manusia pada umumnya hanya memikirkan kesalahan yang tampak kepada manusia lain, sedangkan ia selalu menganggap Allah akan mentolerir kesalahannya. Bukankah Allah Maha Pengampun, tetapi akankah hal itu akan tetap berlaku jika kita tidak menyadari dan meminta ampunan kepada-Nya? Memahami setiap perbuatan tentunya akan membuat kita sadar betul tentang apa yang kita perbuat. Setiap do’a yang kita panjatkan akan lebih bermakna apabila kita mengerti betul tentang apa yang kita ucapkan. Semoga Allah memberikan dan mengabulkan setiap do ’a hamba yang berserah diri. Insya Allah, Amin ya Robbal Al Amin..

Ali bin abi thalib

Ali bin Thalib, salah satu dari empat sahabat Nabi yang juga merupakan sepupu Nabi Saw. Dilahirkan 10 sebelum kenabian Nabi Saw. Ali bin Abi Thalib putra dari paman Nabi Saw Abu Thalib, yang meski hingga akhir hayatnya belum menyatakan dirinya untuk masuk ke dalam Agama Allah, tetapi Abu Thalib dikenal sebagai pelindung utama Nabi dalam proses dakwah dalam menyebarkan ajaran Islam. Semenjak kecil diusianya yang ke 6 Ali bin Thalib tinggal bersama Nabi Saw, hal ini karena pamannya Abu Thalib orang yang miskin dan mempunyai banyak anak. Karenanya Ali bin Abi Thalib adalah orang yang mendapatkan didikan langsung dari Rosulullah semenjak kecil, sehingga tidak mengherankan jika dia tumbuh sebagai sosok yang cerdas, berpengetahuan luas, alim, suci, simpatik serta peduli terhadap fakir miskin. Ali juga tumbuh sebagai pribadi yang sangat sederhana, yang mampu membiasakan dirinya dalam kondisi kesempitan, tidak mau makan- makanan yang enak, berpakaian dengan sangat sederhana. Karenanya dia juga dikenal sebagai orang yang zuhud terhadap kehidupan dunia. Hal ini juga dipraktekkannya ketika dia menjadi Khalifah sepeninggal Ustman bin Affan. Dia tetap menjadi seorang yang sederhana tanpa pengawal dan hanya mengendarai keledai kemanapun dia pergi. Ali tidak hanya menjadi saudara tetapi juga sahabat Nabi Saw yang paling banyak berhubungan dan bersentuhan dengan beliau. Dia termasuk golongan orang yang pertama-tama menyatakan keimanannya terhadap ajaran Allah setelah istri beliau Khadijah binti Khuwailid. Masuknya Ali bin Abi Thalib ke dalam ajaran Islam di mulai ketika pada suatu hari Ali masuk ke rumah Rosulullah. Ia melihat Nabi Saw sedang melaksanakan sholat bersama istrinya Khadijah. Setelah keduanya melaksanakan sholat. Ali kemudian bertanya: “apa ini?”, kemudian Nabi Saw menjawab: “ini adalah agama Allah, dengan menurunkan agama ini, Dia juga mengutus seorang rasul. Aku mengajakmu untuk memeluk agama Allah, meng-esakan dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun. Aku juga mengajakmu untuk beribadah kepadaNya dan meninggalkan adanya Lata dan ‘Uzza”. Kemudian Ali berkata: ”Ini adalah hal yang belum pernah aku dengar sebelumnya. Aku belum bisa memutuskannya hingga aku menceritakan hal ini kepada ayahku Abu Thalib ”. Mendengar hal tersebut, Nabi Saw khawatir rahasia tersebut akan menyebar sebelum beliau mengumumkannya sendiri. Kemudia beliau berkata ”Ali, jika engkau masih tidak mau masuk ajaran Allah, sembunyikan hal ini dan jangan bercerita kepada siapapun ”. Pada malam harinya Ali berfikir tentang apa yang telah dilihatnya dan dibicarakan bersama Rosulullah. Ali tahu bagaimana sosok Rosulullah yang bijaksana, amanah serta penuh kelembutan. Kemudian tanpa ragu, keesokan harinya Ali berdiri dihadapan Rosulullah dan menyatakan keislamannya. Ali adalah orang yang pertama masuk Islam dari kalangan remaja. KeIslamannya ini disembunyikan dari sang ayah Abu Thalib. Namun tak lama kemudian, Abu Thalib mengetahui jika anaknya masuk Islam, tetapi dia tidak memarahinya dan bahkan meyuruh Ali untuk tetap berpegangteguh pada agama yang dianutnya. Dukungan yang diberikan oleh ayahnya Abu Thalib membuat hati Ali semakin kuat mengimani ajaran Allah. Hal tersebut juga dilakukan oleh Abu Thalib kepada putranya yang lain Ja’far, dimana dia menyuruh Ja’far untuk melakukan sholat di belakang Nabi Saw di saat Ja’far melihat saudanya Ali sedang melaksanakan sholat di belakang Nabi Saw. Masuknya Ali kedalam ajaran Allah, menambah barisan Islam semakin kuat. Karena Ali juga dikenal sebagai seorang yang sangat pemberani. Keberanian Ali ini dibuktikan ketika pada suatu ketika Rosulullah hendak melaksanakan perintah Allah untuk berhijrah dari Makkah menuju Madinah bersama Abu Bakar As- Shiddiq, Nabi Saw menyuruh Ali untuk menginap dan tidur di ranjang beliau. Hal itu dilakukan untuk mengecoh perhatian kaum Quraish yang akan melakukan penggrebekan dan pembunuhan di rumah Nabi Saw. Ali mengemban amanah tersebut tanpa rasa takut. Sehingga kaum Quraish terpedaya karena tidak mendapati Nabi Saw di ranjangnya, dan malah mendapati Ali bin Abi Thalib. Setelah peristiwa tersebut, Ali menyusul Nabi Saw berhijrah ke Madinah dengan banyak melakukan perjalanan pada malam hari demi keamanan dirinya. Keberanian Ali juga ditunjukkannya dalam setiap peperangan yang dialami Rosulullah, dimana dia selalu menjadi seorang pahlawan yang gagah berani dan selalu membawa panji kebesaran Islam dalam perang-perang besar yang dialami Rosulullah Saw. Ali tidak pernah melewatkan satu peperanganpun kecuali perang tabuk. Hal itu karena Nabi memintanya untuk tetap tinggal di rumah. Pada perang Badar, hampir separuh dan jumlah musuh yang mati, tewas di ujung pedang Imam Ali a.s. Pada perang Uhud, yang mana musuh Islam lagi-lagi dipimpin oleh Abu Sofyan dan keluarga Umayyah yang sangat memusuhi Nabi saw, Imam Ali a.s kembali memerankan peran yang sangat penting yaitu ketika sebagian sahabat tidak lagi mendengarkan wasiat Rasulullah agar tidak turun dari atas gunung, namun mereka tetap turun sehingga orang kafir Qurays mengambil posisi mereka, Ali bin Abi Thalib a.s. segera datang untuk menyelamatkan diri nabi dan sekaligus menghalau serangan itu. Perang Khandak juga menjadi saksi nyata keberanian Imam Ali bin Abi Thalib a.s. ketika memerangi Amar bin Abdi Wud. Dengan satu tebasan pedangnya yang bernama dzulfikar, Amar bin Abdi Wud terbelah menjadi dua bagian. Demikian pula halnya dengan perang Khaibar, di saat para sahabat tidak mampu membuka benteng Khaibar, Nabi saw ber-sabda: “Besok, akan aku serahkan bendera kepada seseorang yang tidak akan melarikan diri, dia akan menyerang berulang-ulang dan Allah akan mengaruniakan kemenangan baginya. Allah dan Rasul-Nya mencintainya dan dia mencintai Allah dan Rasul-Nya”. Maka, seluruh sahabat pun berangan-angan untuk mendapatkan kemuliaan tersebut. Namun, temyata Ali bin Abi Thalib a.s. yang mendapat kehormatan itu serta mampu menghancurkan benteng Khaibar dan berhasil membunuh seorang prajurit musuh yang berani bernama Marhab lalu menebasnya hingga terbelah menjadi dua bagian. Setelah masa hijrah dan tinggal di Madinah, Ali dinikahkan Rosulullah dengan putri bungsu kesayangan beliau Fatimah az-Zahra. Sehingga hubungan Ali dengan Rosulullah tidak hanya sebagai hubungan sahabat dan saudara tetapi juga sebagai seorang menantu. Fatimah menjadi satu-satunya orang yang dicintai Rosulullah sepeninggal istrinya Khadijah. Semenjak kecil Fatimah sudah banyak merasakan kesusahan hidup di tengah penindasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraish. Berbagai peristiwa perjuangan ayahnya sangat membekas di dalam hatinya,sehingga membentuknya sebagai pribadi yang kuat. Kecintaan Rosulullah kepada Fatimah dinyatakan kepada Ali dalam pernyatannya: “Wahai Ali! Sesungguhnya Fatimah adalah bagian dari aku. Dia adalah cahaya mataku dan buah hatiku. Barang siapa menyusahkan dia ia menyusahkan aku dan siapa yg menyenangkan dia ia menyenangkan aku …” Sebelum menikahkan Fatimah dengan Ali bin Thalib, banyak sekali orang- orang datang untuk melamat putrid Rosulullah ini, tetapi Rosulullah telah memantapkan hatinya kepada Ali bin Abi Thalib yang menikahi putrinya dengan mahar 400 dirham. Dari perkawinan keduanya lahirlah dua orang putra yakni Hasan dan Husain dan dua orang putrid yakni Zainab dan Ummi Kultsum. Hasan dan Husain adalah cucu Nabi Saw yang beliau urus sendiri, sehingga keduanya mempunyai kedudukan tersendiri di hati Rosulullah. Keduanya lahir sebagai sosok yang kuat dan tegas dalam melawan kedzoliman. Bahkan Husain gugur sebagai pahlawan syahid dimana gugurnya Husain mempunyai dampak yang luar biasa bagi umat Islam hingga saat ini, sehingga namanyapun diabadikan dalam sejarah Islam. Ali adalah sosok yang mempunyai kedudukan tersendiri di hati Nabi Saw, sehingga Rosulullah pernah bersabda:”Aku adalah gudang ilmu dan Ali bin Abi Thalib adalah kuncinya, barangsiapa menginginkannya, maka hendaklah ia mendatangi pintunya” Keluasan ilmu yang dimilikinya, membuatnya selalu menjadi penasehat yang terpercaya baik pada masa pemerintah khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab maupun pada Ustman bin Affan. Ali adalah ulama besar, ahli fiqh, mujtahid, serta seorang hakim yang adil pada zamannya. Ali pulalah yang menyarankan Umar bin Khattab agar membuat kalender Hijriyah. Kemudian Umar mengumpulkan orang-orang dan berkata: ”dari hari apakah kita menulis?” dan Ali menjawab: “dari hijrahnya Rosulullah Saw, yaitu ketika beliau meninggalkan negeri orang musyrik”. Begitulah Ali bin Abi Thalib, yang selalu menjadi rujukan setelah wafatnya Rosulullah untuk memberikan pendapat dan solusi jika terjadi suatu permasalahan. Ketika Rosulullah Saw wafat, Ali jugalah yang mengurusi pemandian jasad beliau. Ali menyandarkan jasad Rosulullah ke dadanya, sedangkan di atas jasad beliau adalah pakaian Nabi yang digosokkan Ali pada tubuh beliau, sehingga ketika memandikannya Ali tidak menyentuh langsung jasad beliau dengan tangannya. Sementara Ali bin Abi Thalib sendiri wafat karena dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam. Pembunuhan inipun sudah direncanakan sebelumnya, pembunuhan itu akan dilakukan pada tanggal 17 Ramadhan. Pada hari itu, Abdurrahman yang ditemani oleh dua orang lainnya yakni Syabib bin Bajrah dan Wardan ar-Rabbani bersembunyi di depan pintu rumah Ali bin Thalib. Ketika Ali keluar untuk melaksanakan sholat Shubuh, Abdurrahman memukulkan pedangnya tepat mengenai dahi Ali bin Abi Thalib. Setelah itu ia berusaha untuk melarikan diri, tetapi para jama’ah yang cukup banyak pada saat itu berhasil menangkapnya. Sementara Ali sendiri mengalami cedera akibat peristiwa tersebut dan tiga hari kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah selama tiga hari memberikan banyak wasiat baik pada kedua putranya Hasan dan Husain maupun kepada seluruh umat muslim. Diantara yang diwasiatkan oleh Ali bin Abi Thalib diakhir hayatnya adalah 1. Bahwa dia bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha Esa dan tidak ada yang bisa menyekutukanNya dan Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. 2. Janganlah mati kecuali dalam keadaan muslim. 3. Senantiasa berpegang teguh pada tali Allah dan jangan bercerai-berai. 4. Perhatikanlah kerabat-kerabatmu, sayangi anak-anak yatim, serta tetanggamu. 5. Amalkan al-Qur ’an dan jangan sampai orang lain mendahuluimu dalam beribadah. 6. Laksanakan tysholat karena itu adalah tiang agama. 7. Jangan sampai sampai rumah Allah (masjid) menjadi sepi. 8. Berjuanglah di jalan Allah dengan segenap harta dan jiwa. 9. Laksanakan zakat. 10. Jangan berbuat Dzalim, santuni fakir miskin. 11. Laksanakan sholat. 12. Janganlah takut akan cacian orang karena Allah akan melindungi 13. Berkatalah dengan perkataan yang baik. 14. Berbuat amr ma’ruf nahi mungkar. 15. Takutlah pada siksa Allah Begitulah diantara wasiat Ali bin Abi Thalib sebelum dia mengucapkan “La ilaaha illallah” dan menghembuskan nafasnya yang terakhir. Tempat dimakamkannya Ali bin abi Thalib masih banyak diperdebatkan, ada yang mengatakan Ali dimakamkan di ar-Rahbah di masjid jami’Kufah, ada yang mengatakan beliau dimakamkan di samping istana Negara. Ada juga yang mengatakan bahwa Hasan membawanya ke Madinah al- Munawwarah dan menguburkan di Baqi’ di sisi kuburan istrina Fatimah. Sementara para ahli sejarah mengatakan bahwa kuburan Ali ada di Najaf al-Asyraf dan tempat inilah yang banyak didatangi oleh banyak orang untuk berziarah

usman bin Affan

Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Beliau dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah Saw yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Utsman bin Affan lahir pada 574 Masehi dari golongan Bani Umayyah. Nama ibu beliau adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah. Beliau masuk Islam atas ajakan Abu Bakar dan termasuk golongan Assabiqunal Awwalun (golongan yang pertama-tama masuk Islam). Rasulullah Saw sendiri menggambarkan Utsman bin Affan sebagai pribadi yang paling jujur dan rendah hati diantara kaum muslimin. Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Aisyah bertanya kepada Rasulullah Saw, ‘Abu Bakar masuk tapi engkau biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus, lalu Umar masuk engkau pun biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus. Akan tetapi ketika Utsman masuk engkau terus duduk dan membetulkan pakaian, mengapa ?’ Rasullullah menjawab, “Apakah aku tidak malu terhadap orang yang malaikat saja malu kepadanya ?” Pada saat seruan hijrah pertama oleh Rasullullah Saw ke Habbasyiah karena meningkatnya tekanan kaum Quraisy terhadap umat Islam, Utsman bersama istri dan kaum muslimin lainnya memenuhi seruan tersebut dan hijrah ke Habbasyiah hingga tekanan dari kaum Quraisy reda. Tak lama tinggal di Mekah, Utsman mengikuti Nabi Muhammad Saw untuk hijrah ke Madinah. Pada peristiwa Hudaibiyah, Utsman dikirim oleh Rasullah untuk menemui Abu Sofyan di Mekkah. Utsman diperintahkan Nabi untuk menegaskan bahwa rombongan dari Madinah hanya akan beribadah di Ka ’bah, lalu segera kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Mekkah. Pada saat Perang Dzatirriqa dan Perang Ghatfahan berkecamuk, dimana Rasullullah Saw memimpin perang, Utsman dipercaya menjabat walikota Madinah. Saat Perang Tabuk, Utsman mendermakan 1000 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya perang tersebut. Utsman bin Affan juga menunjukkan kedermawanannya tatkala membeli sumur yang jernih airnya dari seorang Yahudi seharga 200.000 dirham yang kira-kira sama dengan dua setengah kg emas pada waktu itu. Sumur itu beliau wakafkan untuk kepentingan rakyat umum. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Utsman juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering. Setelah wafatnya Umar bin Khatab sebagai khalifah kedua, diadakanlah musyawarah untuk memilik khalifah selanjutnya. Ada enam orang kandidat khalifah yang diusulkan yaitu Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdurahman bin Auf, Sa ’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah. Selanjutnya Abdurrahman bin Auff, Sa ’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah mengundurkan diri hingga hanya Utsman dan Ali yang tertinggal. Suara masyarakat pada saat itu cenderung memilih Utsman menjadi khalifah ketiga. Maka diangkatlah Utsman yang berumur 70 tahun menjadi khalifah ketiga dan yang tertua, serta yang pertama dipilih dari beberapa calon. Peristiwa ini terjadi pada bulan Muharram 24 H. Utsman menjadi khalifah di saat pemerintah Islam telah betul-betul mapan dan terstruktur. Beliau adalah khalifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al- Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). Beliau mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya; membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara yang sebelumnya dilakukan di masjid; membangun pertanian, menaklukan Syiria, Afrika Utara, Persia, Khurasan, Palestina, Siprus, Rodhes, dan juga membentuk angkatan laut yang kuat. Jasanya yang paling besar adalah saat mengeluarkan kebijakan untuk mengumpulkan Al-Quran dalam satu mushaf. Selama masa jabatannya, Utsman banyak mengganti gubernur wilayah yang tidak cocok atau kurang cakap dan menggantikaannya dengan orang-orang yang lebih kredibel. Namun hal ini banyak membuat sakit hati pejabat yang diturunkan sehingga mereka bersekongkol untuk membunuh khalifah. Khalifah Utsman kemudian dikepung oleh pemberontak selama 40 hari dimulai dari bulan Ramadhan hingga Dzulhijah. Meski Utsman mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak, namun ia berprinsip untuk tidak menumpahkan darah umat Islam. Utsman akhirnya wafat sebagai syahid pada hari Jumat tanggal 17 Dzulhijah 35 H ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca Al-Quran. Persis seperti apa yang disampaikan Rasullullah Saw perihal kematian Utsman yang syahid nantinya. Beliau dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.

umar bin khattab

Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat nabi dan khalifah kedua setelah wafatnya Abu Bakar As-Sidiq. Jasa dan pengaruhnya terhadap penyebaran Islam sangat besar hingga Michael H. Heart menempatkannya sebagai orang paling berpengaruh nomor 51 sedunia sepanjang masa. Beliau lahir di Mekah dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy dengan nama lengkap Umar bin Khattab bin Nafiel bin abdul Uzza. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis yang pada masa itu merupakan sesuatu yang jarang. Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah. Umar tumbuh menjadi pemuda yang disegani dan ditakuti pada masa itu. Wataknya yang keras membuatnya mendapat julukan “Singa Padang Pasir”. Ia juga amat keras dalam membela agama tradisional bangsa Arab yang menyembah berhala serta menjaga adat-istiadat mereka. Bahkan putrinya dikubur hidup-hidup demi menjaga kehormatan Umar. Dikatakan bahwa pada suatu saat, Umar berketetapan untuk membunuh Muhammad SAW. Saat mencarinya, ia berpapasan dengan seorang muslim (Nu’aim bin Abdullah) yang kemudian memberi tahu bahwa saudara perempuannya juga telah memeluk Islam. Umar terkejut atas pemberitahuan itu dan pulang ke rumahnya. Di rumah Umar menjumpai bahwa saudaranya sedang membaca ayat- ayat Al Qur ’an (surat Thoha), ia menjadi marah akan hal tersebut dan memukul saudaranya. Ketika melihat saudaranya berdarah oleh pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat. Ia kemudian menjadi sangat terguncang oleh isi Al Qur’an tersebut dan kemudian langsung memeluk Islam pada hari itu juga. Sebagai seorang petinggi militer dan ahli siasat yang baik, Umar sering mengikuti berbagai peperangan yang dihadapi umat Islam bersama Rasullullah Saw. Ia ikut terlibat pada perang Badar, Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syria. Setelah wafatnya Rasullullah Saw., beliau merupakan salah satu shabat yang sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Ia bahkan pernah mencegah dimakamkannya Rasullullah karena yakin bahwa nabi tidaklah wafat, melainkan hanya sedang tidak berada dalam tubuh kasarnya, dan akan kembali sewaktu- waktu. Namun setelah dinasehati oleh Abu Bakar, Umar kemudian sadar dan ikut memakamkan Rasullullah. Pada masa Abu Bakar menjabat sebagai khalifah, Umar merupakan salah satu penasehat kepalanya. Kemudian setelah meninggalnya Abu Bakar pada tahun 634, atas wasiat Abu Bakar Umar ditunjuk menggantikannya dan disetujui oleh seluruh perwakilan muslim saat itu. Selama masa jabatannya, khalifah Umar amat disegani dan ditakuti negara-negara lain. Kekuatan Islam maju pesat, mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di jaman itu, ia tetap hidup sebagaimana saat para pemeluk Islam masih miskin dan dianiaya. Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah, tahun keempat kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah. Umar syahid setelah ditikam oleh Abu Lukluk, seorang budak asal Persia yang dendam atas kekalahan Persia terhadap Islam pada suatu subuh saat Umar sedang mengerjakan shalat. Umar meninggal pada 25 Dzulhijjah 23 H dan selanjutnya digantikan oleh Utsman bin Affan.

Abu Bakar As-Shiddiq

Abu Bakar As-Sidiq adalah orang yang paling awal memeluk agama Islam (assabiqunal awwalun), sahabat Rasullullah Saw., dan juga khalifah pertama yang dibaiat (ditunjuk) oleh umat Islam. Beliau lahir bersamaan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad Saw. pada 572 Masehi di Mekah, berasal dari keturunan Bani Taim, suku Quraisy. Nama aslinya adalah Abdullah ibni Abi Quhaafah. Berdasarkan beberapa sejarawan Islam, ia adalah seorang pedagang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar serta dipercayai sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi. Berdasarkan keadaan saat itu dimana kepercayaan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW lebih banyak menarik minat anak- anak muda, orang miskin, kaum marjinal dan para budak, sulit diterima bahwa Abu Bakar justru termasuk dalam mereka yang memeluk Islam dalam periode awal dan juga berhasil mengajak penduduk mekkah dan kaum Quraish lainnya mengikutinya (memeluk Islam). Abu Bakar berarti ‘ayah si gadis’, yaitu ayah dari Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Namanya yang sebenarnya adalah Abdul Ka ’bah (artinya ‘hamba Ka ’bah’), yang kemudian diubah oleh Rasulullah menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah ’). Sumber lain menyebutkan namanya adalah Abdullah bin Abu Quhafah (Abu Quhafah adalah kunya atau nama panggilan ayahnya). Gelar As-Sidiq (yang dipercaya) diberikan Nabi Muhammad SAW sehingga ia lebih dikenal dengan nama Abu Bakar ash- Shiddiq. Sebagaimana orang-orang yang pertama masuk Islam, cobaan yang diderita Abu Bakar As-Sidiq cukup banyak. Namun ia senantiasa tetap setia menemani Nabi dan bersama beliau menjadi satu-satunya teman hijrah ke Madinah pada 622 Masehi. Menjelang wafatnya Rasullullah, Abu Bakar ditunjuk sebagai imam shalat menggantikannya. Hal ini diindikasikan bahwa Abu Bakar kelak akan menggantikan posisi Nabi memimpin umat. Setelah wafatnya Rasullullah, maka melalui musyawarah antara kaum Muhajirin dan Anshar memilih Abu Bakar sebagai khalifah pertama, memulai era Khulafaur Rasyidin. Meski ditentang oleh sebagian muslim Syiah karena menurut mereka Nabi pernah memilih Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya, namun Ali bin Abi Thalib menyatakan setia dan mendukung Abu Bakar sebagai khalifah. Segera setelah menjadi khalifah, urusan Abu Bakar banyak disibukkan oleh pemadaman pemberontakan dan pelurusan akidah masyarakat yang melenceng setelah meninggalnya Nabi. Beliau memerangi Musailamah Al-Kazab (Musailamah si pembohong), yang mengklaim dirinya sebagai nabi baru menggantikan Nabi Muhammad Saw, dan juga memungut zakat kepada suku-suku yang tidak mau membayarnya setelah meninggalnya Nabi Muhammad Saw. Mereka beranggapan bahwa zakat adalah suatu bentuk upeti terhadap Rasullullah. Setelah usainya pemberontakan dan berbagai masalah internal, beliau melanjutkan misi Nabi Muhammad menyiarkan syiar Islam ke seluruh dunia. Abu Bakar mengutus orang-orang kepercayaannya ke Bizantium dan Sassanid sebagai misi menyebarkan agama Islam. Khalid bin Walid juga sukses menaklukkan Irak dan Suriah dengan mudah. Beliau menjadi khalifah dalam jangka waktu 2 tahun. Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 634 di Madinah. Beliau dimakamkan di samping makam Rasullullah Saw. Selanjutnya posisi khalifah digantikan oleh Umar bin Khatab.

ORANG ASING

Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing (aneh) itu?” Lalu Rasulullah menjawab, “Orang yang melakukan kebaikan- kebaikan di saat orang-orang melakukan pengrusakan. ” (HR. Muslim) Orang asing sering diartikan sebagai suatu golongan yang tidak membaur

SALAM

Disunahkan mengawali menyapa (mengucakan salam) kepada sesama muslim. Hal tersebut menjadi disunahkan dikarenakan di dalam salam itu sendiri mengandung doa bagi orang yang kita salami. “Wahai manusia! Sebarkanlah salam, hubungkanlah tali silaturrahmi, berilah makan dan dirikanlah shalat malam di saat manusia tertidur lelap; niscaya kalian akan masuk surga dengan damai” (HR. Al-Tirmidzi). Assalamu ’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, suatu ucapan yang seringkali kita ucapkan kepada muslim lainnya dengan maksud memberikan salam kepadanya. Tetapi dibalik itu, apakah kita sebagai orang yang mengucapkan salam tersebut mengetahui apa yang kita ucapkan atau doakan kepada orang tersebut? Adapun doa yang terkandung dari salam itu sendiri ada tiga doa, yaitu : 1. Assalamu ’alaikum, doa pertama yang berarti semoga kedamaian dilimpahkan kepadamu 2. Warahmatullahi, doa kedua yang berarti semoga engkau dirahmati Allah 3. Wabarakatuh, doa yang ketiga ini berarti semoga engkau diberikan barokah Sehingga apabila ketiga doa ini disatukan, maka akan dijumpai seuntai doa yang sangat mulia yang diucapkan oleh seorang muslim kepada muslim yang lainnya, Assalamu ’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh … Semoga kedamaian dilimpahkan kepadamu diiringi dengan rahmat dari Allah dan juga barakah dari Allah untukmu. Coba kita bayangkan apabila kita selalu menyapa saudara kita dengan doa yang begitu dan mulia seperti diatas, alangkah indahnya persaudaraan yang terjalin disertai doa-doa yang sangat mulia kepada sesama. Diriwayatkan hadist dari Imran bin Husain Ra. yang berkata, “Seorang Arab pedalaman (a’rabi) datang kepada Nabi Muhammad SAW. dan mengucapkan “Assalamu ’alaikum ”. Rasulullah menjawabnya, ia kemudian duduk. Rasulullah lantas berkata “Sepuluh” . Kemudian, datang yang lain dan mengucapkan “Assalamu ’alaikum Warahmatullah”. Rasulullah menjawab, ia duduk. Rasulullah berkata “Dua puluh”. Kemudian datang lagi yang lain dengan ucapan “Assalamu ’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ”. Rasulullah menjawab, ia duduk dan Nabi SAW. berkata “Tiga puluh” (yakni tiga puluh kebaikan). ” Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. berkata, “Hendaklah orang yang lebih kecil memberi salam kepada yang lebih besar darinya, orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan kaki, dan kelompok yang sedikit memberi salam kepada kelompok yang banyak” (Muttafaq ‘Alaih). Di dalam sebuah hadist riwayat Bukhari Muslim disebutkan pula bahwa tidak diperbolehkan mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari, kecuali jika ia termasuk ahli bid’ah, kesesatan dan kemaksiatan yang justru dianjurkan untuk terus menjauhinya. Dengan salam, seorang muslim terbebas dari dosa mendiamkan orang muslim. Dengan salam kita telah mendoakan orang-orang yang kita cintai secara langsung. Semoga dengan menyebarkan salam, ukhuwah yang telah ataupun baru akan terjalin dapat menjadi lebih erat dan diberkahi oleh Allah SWT. Insya Allah, Amin ya Robbal Al Amin..

ISLAM,IMAN,IHSAN

Pada suatu hari kami (Umar Ra. dan para sahabat Ra.) duduk-duduk bersama Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah Saw, seraya berkata, “Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam. ” Lalu Rasulullah Saw menjawab, “Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu.” Kemudian dia bertanya lagi, “Kini beritahu aku tentang iman. ” Rasulullah Saw menjawab, “Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya. ” Orang itu lantas berkata, Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan. Rasulullah berkata, “Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda. ” Dia bertanya lagi, “Beritahu aku tentang Assa ’ah (azab kiamat). ” Rasulullah menjawab, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya. ” Kemudian dia bertanya lagi, “Beritahu aku tentang tanda-tandanya. ” Rasulullah menjawab, “Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung- gedung bertingkat. ” Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, “Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?” Lalu aku (Umar) menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah Saw lantas berkata, “Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian. ” (HR. Muslim)

EMPAT GOLONGAN MANUSIA DI AKHIRAT

Di akhirat nanti manusia itu ada empat golongan : (1) Golongan yang masuk Syurga tanpa hisab (2) Golongan yang masuk syurga dengan hisab (pemeriksaan) (3) Golongan yang masuk Neraka dengan hisab) (4) Golongan yang masuk Neraka tanpa hisab. Biar mudah saya mulai dari yang paling bawah dulu : Golongan yang masuk Neraka tanpa hisab --------------------------------------- Yaitu mereka yang masuk neraka langsung, tanpa diperiksa dan ditanya, tapi langsung 'disekopin' di lempar ke Neraka. mereka adalah orang orang yang kafir/tidak percaya terhadap ayat ayat Allah yang berisi peraturan dan hukum yang harus dilaksanakan hambaNya, juga mereka mengingkari hari hisab, berbuat seenaknya dan tidak takut bahwa diri akan ditanya kelak di Mahkamah Ilahi, dimana Allah langsung jadi hakimnya, malaikat sebagai jaksa penuntut, sedang seluruh makhluq yang pernah berinteraksi dengan kita, mulai dari bumi yang kita injak, semut yang terkadang menempel di gelas minum kita,burung yang kita kurung, teman teman hingga orang yang pernah duduk satu pesawat dengan kita akan menjadi saksi, baik saksi yang memberatkan atau yang meringankan. Orang yang kafir dengan Ayat ayat Allah dan kafir dengan hari pertemuan denganNya, kata Allah, bagi mereka tidak akan ditegakkan wajan timbangan, tapi langsung tersungkur di jahannam (S.18:105, lihat mulai 102 - 106). Mereka inilah yang ketika kita semua dikumpulkan secara berlutut dipinggir neraka, kemudian ditarikin satu satu ke dalamnya, atau kalau menurut hadits, keluar binatang yang mengerikan dari dalam neraka dan menyambari mereka itu. Setelah mereka beres ditarikin, dan kita ikut menyaksi kan peristiwa itu secara mengerikan maka manusia dipanggil satu persatu untuk diperiksa. (S.19 : 68 - 72) (ssst ngeri lho membayangkan ayat ini, kita berlutut di pinggir neraka itu sudah pasti, padahal untuk diabsen selamat dari padanya belum tentu ..... duh ibu ... menangislah demi anakmu ...) Golongan Yang MAsuk Neraka dengan Hisab ------------------------------------------ Dari mereka yang masuk list untuk diperiksa ini, ada yang kembali keneraka, ada yang selamat. Kalaupun masuk neraka, kalau masih melewati pemeriksaan masih mending, karena masih ada pegangan, sampai berapa tahun ia harus menjalani penderitaan itu. Beda dengan yang masuk neraka tanpa pemeriksaan, menderita tanpa pegangan, terus di situ selama lamanya sampai neraka padam sendiri sesuai dengan waktu yang ditentukan Ilahi (S.11:105 - 108, lihat tafsir Al Azhar HAMKA mengenai ini) Katanya ketika orang kafir melihat orang Islam masuk Neraka, mereka tertawa dan mengatakan : Percuma kalian jadi muslim, tokh biar sholat, puasa juga kalian tetap saja ke sini bersama kami ..... Yah sementara si kafir memang bisa begitu, tapi ketika berakhir, seluruh vonis hukuman telah dijalani dan mere ka diangkat, barulah si kafir menyesal dan berangan angan kiranya di dunia dahulu mereka menjadi muslim pula (S.15 : 2) KARENA ITU JADILAH MUSLIM, sebab walaupun memang tidak ada jaminan langsung masuk syurga, setidak tidaknya dengan menerima aturan Islam (pro hukum Islam) maka kalaupun masuk neraka, masih ada pegangan kapan bisa keluar. Tapi kalau kita benci aturan Islam, malah suka pada apa yang menimbulkan kemurkaan Allah, maka terhapus seluruh amal kita, dan celaka. Jangankan di akhirat matinya aja ditabokin malaikan muka dan punggung hiyyy ..... (S.47 : 25 - 28, ayat ini amat pantas dicermati berkali kali, dan dilihat komentar para ahli tafsir mengenai ini). Kalau masih mau menerima Islam, rindu aturan Islam, Ingin diatur oleh aturan Ilahi, hanya diri saja yang terkadang tidak kuat menahan nafsu hingga berdosa. Sepanjang anda menerima Islam, maka amal anda tidak hapus, cuma waktu ditimbang amal buruknya masih lebih berat, jadi ada aturan harus masuk neraka dulu (dengan waktu tertentu). Mungkin setengah hari di neraka, mungkin seperempat hari entahlah .... tapi seperempat hari itu berarti 250 tahun dalam neraka lho (S.22:47) Tapi kalau menolak Islam, maka amal pun jadi hapus, sebelum masuk ke akhiratpun bekal amal sudah diberangus, subhanalloh dengan apa kita bisa berharap ??? Golongan yang Masuk Syurga dengan hisab ---------------------------------------- Ini adalah golongan yang menerima aturan Islam, mengamalkannya, kalaupun ada kurang kurang sedikit, ketika ditimbang amal baiknya masih lebih banyak daripada amal buruknya .... selamet ... selamet .... dapet juga jatah syurga, Entah pasilitas seperti apa, yang jelas yang paling bontot masuk syurga saja dapat fasilitas menguasai 10 kali planet bumi sendirian, wah apa lagi yang masuk syurga langsung tanpa keneraka dulu yah ??? Mereka ini ketika dihisab, senang sekali bisa selamat, malah buku raport nya di lihat lihatkan sama orang lain saking gembiranya (S.69:19-24) Orang yang masuk syurga tanpa hisab ----------------------------------- Ini jatahnya para syuhada, yang terbunuh karena meninggikan kalimatillah. Ini hebat sekali, cuma memang ngeri membayangkannya ....... Syahid nya sih siapapun orang mau dapat gelar semulia itu, tapi caranya dapat gelar itu yang bikin ati kebat kebit ..... Memang sedikit sekali orang yang memperoleh keberuntungan ini .... wassalamu'alaykum warohmatulloh

Jumat, 15 April 2011

HAL HAL YANG DI BENCI MALAIKAT

Melalui berbagai haditsnya, Rasulullah Muhammad saw. memberitahukan kepada umat Islam mengenai masalah-masalah atau perkara- perkara yang mengundang laknat maupun kecintaan/rasa suka para malaikat. Mengapa kita perlu hirau dengan laknat dan kesukaan malaikat?: >> Apa yang disuka maupun dibenci malaikat pada hakikatnya juga dibenci dan dicinta Allah dan rasul.Inilah hakikat rukun iman sebagai sebuah kesatuan yang bersifat sistemik. Tak ada kemungkinan pertentangan antara unsur-unsur dalam keenam rukun Iman dan aplikasinya. >> Kecenderungan malaikat yang suka kesucian dan tidak menukai kekotoran dan keburukan pada hakikatnya adalah selaras dengan fitrah manusia. >> Karena kita butuh doa malaikat yang senantiasa mendoakan kebaikan bagi orang beriman. “( Malaikat-malaikat) yang memikul ´Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, ” (QS. Al Mukmin 7). Berikut ini beberapa hal yang tidak disukai malaikat (diolah dari Jejak Malaikat Di Bumi, M. Hilal Tri Anwari, Pustaka Al Kautsar, hlm. 331-345): 1. Malaikat tidak menyukai rumah yang ada anjing, gambar, patung & lonceng (HR. Bukhari & Muslim). Beberapa ulama ada yang berpendapat bahwa gambar yang dilarang adalah gambar/patung yang membawa fitnah, misalnya gambar yang dikultuskan/dipuja (misalnya patung/gambar Budha dan Yesus), gambar/lukisan/patung porno. Sedang gambar/patung untuk proses pendidikan dan kedokteran tidaklah dilarang (lihat Halal dan Haram dalam Islam oleh Dr. Yusuf Qardhawi (terjemahan), Muammal Hamidy, hlm. 140-157, Bina Ilmu). 2. Malaikat Tidak Menyukai Aroma Yang Tidak Sedap Rasulullah saw. bersabda, “Siapa saja yang memakan pohon yang tidak sedap ini, janganlah mendekati masjid kami. Sesungguhnya malaikat akan merasa sakit (karena aromanya) seperti halnya manusia (HR. Muslim, dari Jabir ra). Malaikat tidak menyukai bawang lebih karena aromanya. Rasulullah saw. melarang orang-orang yang memakan bawang agar tidak ke masjid, karena aroma mulutnya yang menebarkan bau tidak sedap itu. Tapi Rasulullah saw. tidak pernah menetapkan bawang sebagai sesuatu yang diharamkan. 3. Istri yang tidak mau melayani suami Nabi saw. bersabda, “Apabila seorang istri bermalam meninggalkan atau menjauhi tempat tidur suaminya maka malaikat akan melaknatinya sampai pagi” (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra) Mengapa malaikat mengutuk penolakan seorang istri atas suaminya? Malaikat yang mulia itu tidak sedang membela-bela kaum pria, tetapi malaikat tahu efek dosa yang lebih besar yang sedang mengancam pasutri itu jika seorang istri menampik ajakan suami; yakni terjerumusnya seorang suami pada perilaku zina dan hilangnya cinta terhadap istrinya yang sah. Adakah yang lebih buruk dari ini bagi sebuah rumah tangga? 4. Istri yang pergi tanpa izin suami Ibnu Umar ra bercerita pernah melihat seorang wanita menumi Rasulullah saw. dan berkata, ”Wahai Rasulullah, apakah hak seorang suami atas istrinya?” Rasulullah saw. bersabda, ”Haknya adalah hendaknya jangan keluar dari rumahnya kecuali dengan izinya. Jika ia melakukanya, maka Allah, Malaikat Rahmat dan Malaikat Kemarahan akan melaknat hingga ia bertobat” (HR. Abu Dawud) Jadi, Islam bukan mangekang kaum perempuan khususnya para istri. Namun prosedur dan etika berumah tanggalah yang diatur oleh Islam. Istri boleh keluar rumah jika telah mendapat izin dari suami. Betapa Islam sangat menginginkan keharmonisan dalam rumah tangga sehingga jika istri ingin keluar rumah pun harus berkoordinasi (izin) dengan suami.Sehingga suami akan melihat kemungkinan keamanan dan kenyamanan dari urusan sang istri. Dengan pertimbangan, itulah suami yang baik kemudian akan mengizinkan, melarang atau memberi izin dengan syarat hingga inisiatif untuk menemani kepentingan istri keluar rumah. 5. Malaikat tidak suka orang yang bakhil/pelit Malaikat tidak menyukai orang bakhil, karena Allah yang Maha Pengasih juga mengecam perilaku bakhil. Allah adalah sumber rezeki bagi semua makhluk. Allah memberi fasilitas hidup kepada manusia dan semua makhluk- Nya tanpa minta balasan. Oleh karenanya, Allah sangat tidak suka manakala ada manusia suka manahan harta bagi orang yang membutuhkan. Rasulullah saw. bersabda, ”Tidak satu hari pun ketika seorang hamba melalui hari itu kecuali dua malaikat turun kepadanya. Salah satunya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang-orang yang berinfaq.’ Sedangkan yang lainya berkata, ‘Ya Allah hancurkan orang yang kikir. ’” Maka, keberuntungan yang besarlah bagi mereka yang senantiasa menafkahkan rezekinya pada jalan Allah karena doa malaikat itu. Sebaliknya, kecelakaanlah bagi mereka yang kikir karena malaikat mendoakan buruk bagi mereka. 6. Malaikat mengutuk para pencela sahabat Rasulullah saw. Belakangan ini sering kita dengar adanya kalangan-kalangan dari umat Islam yang mencerca bahkan sampai melakukan penghinaan terhadap para sahabat Rasulullah saw. Ada banyak bentuk penghinaan itu, ada yang menggunakanya sebagai seloroh dan ada pula yang telah sampai mengatakan para sahabat mulia tersebut sebagai penakut dan gila kekuasaan. Rasulullah saw. bersabda, “Sesunguhnya Allah telah memilih aku dan juga telah memilih bagiku para sahabatku, maka Ia menjadikan bagiku dari mereka itu para pembantu tugasku dan para pembelaku, dan para menantu dan mertuaku. Maka siapa saja mencerca mereka, maka atasnyalah kutukan Allah dan para malaikat-Nya dan segenap manusia. Allah tidak akan menerima di hari kiamat para pembela mereka yang bisa memalingkan mereka dari azab Allah ” (HR. Al Laalikai dan Hakim). 7. Malaikat melaknat para pelaku bid’ah Syekh Yusuf Al Qaradhawi dalam Fiqh Prioritas-nya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan bid ’ah adalah sesuatu yang diada-adakan oleh manusia dalam urusan agama. Baik bid’ah yang berkaitan dengan kaidah yang dinamakan dengan bid ’ah ucapan, maupun dengan bid’ah yang berkaitan dengan amalan ” Para pelaku bid ’ah pada umumnya berkeyakinan bahwa dengan amalan bid’ah itu, mereka sedang upaya pendekatan diri kepada Allah dan ajaran Islam pada umumnya. Rasulullah saw. mengecam mereka dan mengingatkan umatnya agar berhati-hati dengan jebakan-jebakan bid’ah. Rasulullah bersabda, “Siapa saja menipu umatku maka baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, apakah pengertian tipuan umatmu itu?” Beliau menjawab, ”Mengadakan amalan bid ’ah, lalu melibatkan orang-orang kepadanya ” (HR. Daruquthin dari Anas ra). 8. Orang alim/ulama yang dilaknat malaikat terkait bid ’ah Bahaya bid’ah ternyata tidak semata- mata mengancam para pelakunya saja. Pihak-pihak yang memiliki ilmu (orang alim) yang melihat persoalan bid’ah telah merajalela di tengah masyarakat dan dia hanya diam saja (tidak mengamalkan ilmunya) dengan mengajarkan kebenaran kepada masyarakatnya, maka golongan orang-orang alim ini juga akan mendapatkan laknat Allah, malaikat dan seluruh manusia. Rasulullah saw. bersabda, “Apabila muncul bid’ah–bid’ah di tengah- tengah umatku wajib atas seorang alim menyebarkan ilmunya (yang benar). Kalau dia tidak melakukanya maka baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Tidak akan diterima shadaqahnya dan kebaikan amalannya ” (HR. Ar-Rabii ’) Mengapa Rasulullah sangat mengecam tindakan bid ’ah? Tidak lain dan tidak bukan, sikap beliau tersebut hanyalah dilandasi oleh keinginan intuk mengajak umat Islam agar senantiasa menjaga kemurnian agama. Allah telah nyatakan bahwa Islam telah sempurna, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku. Dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka siapa saja terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Maa ’idah 3). Jika kesempurnaan yang telah digaransikan oleh Allah itu ditambah- tambahi, maka tambahan tersebut pastilah hanya akan mengotori dan merusak kesempurnaan yang telah Allah berikan. Adakah yang bisa lebih sempurna daripada Allah? 9. Membenci mereka yang melakukan bid ’ah di Madinah Madinah adalah kota yang mulia. Bila Ibrahim as mensucikan Makkah, maka Muhammad Nabi akhir zaman mensucikan kota madinah. Banyak hal yang membuat Madinah menjadi begitu istimewa bagi Rasulullah. Kota ini menerima Rasulullah ketika kaumnya sendiri mendustakan ajaran beliau, memusuhi Rasulullah dan para sahabatnya. Jangankan berlaku kemungkaran, atau kemaksiatan yang besar, yang melakukan tindakan bid’ah pun mendapatkan kutukan dari para malaikat dan orang-orang yang beriman Nabi saw. bersabda, ”Madinah itu adalah tanah haram. Siapa saja yang berbuat bid’ah di dalamnya atau melindungi seorang pembid’ah, maka ia akan terkutuk dengan laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Dan Allah tidak akan menerima tobat serta tebusannya pada hari kiamat. ” Perkara lain yang terkait dengan kota Madinah dan mengakibatkan turunnya laknat malaikat adalah jika ada orang yang mendzhalimi dan menteror penduduk Madinah. Sehingga akibat perbuatanya itu membuat orang mengalami ketidaknyamanan. Rasulullah saw. bersabda, “Siapa saja menakuti penduduk Madinah, maka mereka mendapatkan laknat dari Allah, para malaikat dan semua manusia. Yang fardhu dan sunnah tidak akan diterima darinya ” (HR. Ibnu Abi Syaibah, dari Jabir bin Abdullah ra). Demikianlah,diantara keutamaan kota Madinah jika dibandingkan dengan kota-kota lain. Islam benar-benar menjaga keutamaanya sedemikian rupa, agar kota ini tetap menjadi standar bagi pelaksanaan ajaran Islam secara konsekuen.

MISTERI ANGKA 7

Dzat pencipta yang sangat besar kekuasaanNya & sangat tinggi kalimat- Nya serta berkesinambungan Nikmat-nikmat- Nya, Yakni Allah SWT, Telah menghiasai 7 Perkara di dunia diatas 7 Perkara lainnya, untuk memberitahukan kepada orang- orang yang berilmu, bahwa di dalam angka 7 itu terdapat Rahasia / Keunikan yang sangat besar / agung kedudukannya di sisi Allah SWT Pertama : Allah menghiasi Udara ini dengan 7 Lapis Langit sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur ’an Surat An Naba’ ayat 12, “Dan Kami (Allah) jadikan di atas kamu tujuh (langit) yang kukuh. ” Kemudian Allah menghiasi langit itu dengan Tujuh Bintang. Tujuh Bintang yang dimaksud adalah : Bintang Zuhal, Bintang Musytari , Bintang Marikh , Bintang Syamsu , Bintang Zahro, Bintang Athorid, dan Bintang Qomar. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al Hijr ayat 16, "Dan sungguh Kami telah menjadikan gugusan bintang di langit dan Kami telah menghiasinya bagi orang-orang yang memandangnya. ” Kedua : Allah telah menghiasi padang (tanah) yang lapang dengan Tujuh lapis Bumi. Rasulullah SAW pernah menjelaskan : Para penghuni Bumi Lapisan ke-7 adalah golongan Malaikat, Pada lapisan ke-6 di huni oleh Iblis dan para pembantunya, Pada lapisan bumi ke-5 di huni oleh setan-setan, Pada lapisan ke-4 di huni oleh ular-ular, Pada lapisan ke-3 di huni oleh kalajengking, pada lapisan ke-2 oleh jin-jin, dan Pada lapisan pertama adalah Manusia. Kemudian Allah menghias bumi itu dengan tujuh lautan. Ketiga : Allah telah menghiasi neraka dengan Tujuh Tingkatan, yaitu : Jahannam, Sa’ir, Saqor, Jahim, Huthomah, Ladhoo dan Haawiyah. Kemudian Allah menghiasi pula dari tiap-tiap neraka dengan tujuh Pintu. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al Hijr ayat 44, "Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka." Keempat : Allah menghiasi Al-Qur ’an (Kitab suci umat Islam) dengan Tujuh surat panjang, Yaitu Al-Baqarah, Ali Imran, Al-Maaidah, An-Nissa', Al 'Araaf, Al An'aam dan Al-Anfaal atau At-Taubah. Kemudian Allah menghiasinya pula dengan Tujuh ayat Ummul kitab (Al-Fatihah/Pembuka kitab). Sebagaimana Firman Allah dalam Surat AL Hijr ayat 87, "Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung." Kelima : Allah menghias manusia dengan tujuh anggota badan, yaitu dua tangan, dua kaki, dua lutut, dan satu wajah. Kemudian Allah menghiasinya, dengan tujuh peribadatan, yaitu : dua tangan dengan doa, dua kaki dengan berkhidmat, dua lutut dengan duduk, dan wajah (muka) dengan sujud. Keenam : Allah menghias umur manusia dengan tujuh tingkatan / tahapan. Pada masa baru lahir dinamakan tahapan rodhi’ (Menyusu), kemudian tahap fa thim (disapih), tahapan Shobiyyi (bayi), tahapan ghulam (masa kanak-kanak), kemudian tahapan syaab (pemuda/ remaja), kemudian tahapan kuhul (yakni menginjak usia antara 30-50 tahun), dan menginjak tahapan Syaikh (masa tua). Ketujuh : Allah menghiasi dunia ini dengan tujuh negeri yang besar, yaitu : 1) Hindustan, 2) Hijaz, 3) Badiyah dan Kufah, 4) Irak, Syam, (Siria), Khurasan sampai Balakh, 5) Roma dan Armenia, 6) Negeri Ya’juj dan Ma’juj, dan 7) Cina Turkistan. Kemudian Allah menghias tujuh negeri besar itu dengan tujuh hari, yaitu Sabtu, Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. Dan Allah memuliakan dengan ketujuh hari ini tujuh dari para Nabi, yaitu : Allah memuliakan Nabi Musa, as dengan hari sabtu, Isa Bin Maryam as dengan hari Ahad, Dawud, as dengan hari Senin, Nabi Sulaiman, as dengan hari Selasa, Nabi Ya’qub, as dengan hari Rabu, Nabi Adam, as dengan hari Kamis, dan Nabi Muhammad saw beserta umatnya dengan hari Jumat. Adapun manfaat yang dapat di petik dari ke Tujuh hari tersebut adalah : Hari Ahad : Sebagian Ulama mengatakan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi pada hari ahad. Maka barang siapa yang hendak membangun sesuatu atau menanam, maka hendaklah pada hari Ahad. Hari Senin : Hari Senin adalah hari Pelayaran & Perniagaan. Karena telah dijelaskan bahwa pada hari Senin terdapat 7 kelebihan yaitu : 1. Nabi Idris, as. Telah naik ke langit pada hari Senin, 2. Nabi Musa, as. Telah pergi ke bukit Thursina pada hari senin untuk menerima wahyu, 3. Turunnya Dalil tentang ke-Esa-an Allah, 4. Lahirnya Rasulullah Muhammad saw, 5. Malaikat Jibril, as. turun untuk pertama kalinya menjumpai Rasulullah, 6. Semua amal perbuatan Umat diperlihatkan kepada Rasaulullah saw pada hari Senin, 7. Wafatnya Rasulullah Muhammad saw. Oleh karena itu, barang siapa yang berlayar/mengadakan perjalanan maka baiknya lakukanlah pada hari senin. Hari Selasa : Rasulullah saw ditanya tentang hari Selasa, Maka Beliau menjawab : Hari Selasa adalah Hari Berdarah. Para sahabat bertanya : Mengapa demikian ya, Rasulullah? Lalu Beliau menjawab: Karena pada hari itulah Siti Hawa Haid & Putra Adam membunuh saudaranya sendiri. Sebagaian Ulama telah menjelaskan Bahwa pada hari selasa ada 7 Jiwa yang bernyawa dibunuh, diantaranya : 1. Jurjais bin Fathin (Seorang pemuda ahli Ibadah, ia hidup pada masa raja Dardaniyah yang terkenal dengan penyembahan berhalanya, 2. Yahya, as, 3. Zakaria, as, 4. Tukang sihir Fir ’aun, 5. Asiah binti Muzahim, Istri Fir ’aun, 6. Sahib, Sapi Betina Bani Israil, 7. Habil Putra Adam, as. Maka, barang siapa yang ingin berbekam hendaklah ia melakukan pada hari Selasa. Hari Rabu : Rasulullah saw ditanya tentang hari Rabu, Maka Beliau menjawab: Hari rabu adalah Hari Nahas yang terus menerus. Para sahabat bertanya," Mengapa demikian ya, Rasulullah?" Lalu Beliau menjawab: Karena pada Hari itu Allah telah menenggelamkan (menghancurkan) Fir’aun dan kaumnya, Memusnahkan kaum ’ad dan kaum Tsamud, yakni kaumnya Nabi Sholeh yang ingkar terhadap kerasulan & kenabiannya. Maka, barang siapa yang hendak sembuh dari sakit, hendaknya ia meminum obat pada Hari Rabu. Hari Kamis: Hari Kamis adalah hari baik untuk menunaikan Hajat. Karena Allah memerintahkan Penunaian. Maka barang siapa yang berhajat kepada manusia, maka hendaklah ia memintanya pada hari Kamis. Hari Jumat : Allah menciptakan Adam dan Hawa pada hari Jumat, dan kemudian pada hari itu juga Allah mengawinkannya. Maka barangsiapa yang mengadakan akad Nikah hendaklah dilaksanakan pada hari Jumat. Sebagaian Ulama berkata : Telah terjadi Tujuh Pernikahan antara para Nabi dan antara para Auliya ’ pada hari Jum’at, yaitu : 1. Pernikahan antara Adam as dengan Hawa, 2. Pernikahan antara Yusuf as dengan Zulaikha, 3. Pernikahan antara Musa as dengan Shafrawa, 4. Pernikahan antara Sulaiman as dengan Balqis, 5. Pernikahan antara Nabi Muhammad saw dengan Siti Khadijah , 6. Pernikahan antara Nabi Muhammad saw dengan Siti Aisyah , 7. Pernikahan antara Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah. Hari Sabtu adalah Hari makar/Tipu Daya, karena terdapat Tujuh Peristiwa makar dan tipu daya terhadap tujuh orang sholeh / kaum (Kaum Nabi Nuh as terhadap Nabi Nuh as, Kaum Nabi Sholeh as terhadap Nabi Sholeh as, Saudara2 Nabi Yusuf as terhadap Nabi Yusuf as, Kaum Nabi Musa as terhadap Nabi Musa as, Kaum Nabi Isa as terhadap Nabi Isa as, Para pemuka (gembong-gembong) Quraisy terhadap Nabi Muhammad saw, dan Kaum Bani Israil terhadap Larangan Allah. Dan sebagian Ulama juga memaknai hari sabtu adalah hari baik untuk berburu. Waallahu A'lam. Waallahu A'lam.