Alhamdulillah, segala puji bagi
Allah. Shalawat dan salam semoga
terlimpah kepada baginda
Rasulillah, keluarga dan para
sahabatnya.
Saat berbuka puasa merupakan
saat yang membahagiakan bagi
shaimin. Karena saat itu
kesempatan mereka untuk
menghilangkan haus dan dahaga.
Namun, di tengah kesenangan itu
janganlah lupa akan tuntunan
dalam menyantap hidangan
berbuka, yaitu dzikir atau doa.
Saat akan menyantap hidangan
berbuka hendaknya membaca
basmalah (bismillah):
ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ
Bismillaah
"Dengan menyebut nama Allah"
Dzikir di atas didasarkan pada
hadits Umar bin Abi Salamah yang
berkata bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah
bersabda kepadanya:
ﻳَﺎ ﻏُﻠَﺎﻡُ ﺳَﻢِّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻛُﻞْ ﺑِﻴَﻤِﻴﻨِﻚَ ﻭَﻛُﻞْ ﻣِﻤَّﺎ
ﻳَﻠِﻴﻚَ
"Wahai anakku, sebutlah nama
Allah, makanlah dengan tangan
kananmu, dan makanlah
makanan yang berada di
dekatmu." (HR Bukhari no. 4957
dan Muslim no. 3767 dari
Maktabah Syamilah)
Dan juga hadits Aisyah radliyallah
'anha, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻛَﻞَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻃَﻌَﺎﻣًﺎ ﻓَﻠْﻴَﻘُﻞْ ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ
"Apabila seorang kalian ingin
makan, hendaknya dia membaca
"bismillah"." (HR. al Tirmidzi dan
Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh al
Albani dalam Shahih Sunan At-
Tirmidzi no. 1513)
Dan jika dahaga telah hilang,
keringnya tenggorokan telah
basah dengan air, dan terasa
nikmatnya berbuka, baru berdoa:
ﺫَﻫَﺐَ ﺍﻟﻈَّﻤَﺄُ ﻭَﺍﺑْﺘَﻠَّﺖْ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ ﻭَﺛَﺒَﺖَ ﺍﻟْﺄَﺟْﺮُ
ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
Dzahaba Dzoma’u Wabtallatil
‘Uruuqu Wa Tsabatal Ajru Insya
Allah
Artinya: "Telah hilang rasa dahaga,
dan dan telah basah
kerongkongan, serta telah tetap
pahala insya Allah."
Doa di atas disandarkan pada
hadits Ibnu 'Umar Radhiyallahu
'Anhuma yang menuturkan,
ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻓْﻄَﺮَ ﻗَﺎﻝَ ﺫَﻫَﺐَ ﺍﻟﻈَّﻤَﺄُ ﻭَﺍﺑْﺘَﻠَّﺖْ
ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ ﻭَﺛَﺒَﺖَ ﺍﻟْﺄَﺟْﺮُ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
"Adalah Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam apabila berbuka
beliau berdoa Dzahaba Dzoma’u
Wabtallatil ‘Uruuqu Wa Tsabatal
Ajru Insya Allah." (HR. Abu Dawud
no. 2357, al-Daruquthni, no. 2242.
Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi
Dawud, no. 2066 menghukuminya
sebagai hadits hasan, al-Imam al-
Daruquthni mengatakan: Isnadnya
hasan,Al-Hakim mengatakan: Ini
hadits shahih, dan Al-Hafidz Ibnul
Hajar mengatakan: Ini hadits
hasan)
Adakah Doa Lainnya?
Doa khusus lainnya yang dibaca
saat berbuka antara lain,
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻟَﻚَ ﺻُﻤْﺖُ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭِﺯْﻗِﻚَ ﺃَﻓْﻄَﺮْﺕُ
"Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa,
dan atas Rizki-Mu aku
berbuka." (HR. Abu Dawud dari
Mu'adz bin Zuhrah, no. 2011 dari
Maktabah Syamilah. Ibnu Sunni
juga mengeluarkannya dalam
kitabnya “Amalul Yaumi wal
Lailah” dari Ibnu Abbas radhiallahu
anhu no:481, dan Abu Dawud no:
2358 dan dalam sanadnya ada
Abdul Malik bin Harun bin Antarah
dilemahkan oleh Imam Ahmad
dan Ad-Daruquthni. Dan beliau
berkata: Yahya berkata:
demikianlah dia. Abu Hatim
berkata: dia matruk (ditinggalkan).
Ibnu Qayyim berkata dalam Zadul
Ma’ad 2/51: hadits ini tidak benar)
Memang ada sebagian ulama
yang menghukuminya sebagai
hadits hassan. Namun yang lebih
kuat hadits ini berstatus mursal
dan berstatus dhaif sebagaimana
yang diutarakan oleh al-Albani
dalam Dhaif Sunan Abi Dawud, no.
510. Beliau mengatakan: "Hadits
ini lemah sanadnya disamping
karena mursal juga perawinya
Muadz bin Zahrah majhul (tidak
dikenal) Lihat Irwaul Ghalil (4/38)."
Keutamaan Berdoa Saat
Berbuka
Sesungguhnya waktu berbuka
adalah tempat dikabulkannya doa,
karenadi penghujung ibadah.
Sementara doa sesudah selesai
melaksanakan ibadah memiliki
kedudukan agung dalam
timbangan syariat, seperti doa
setelah melaksanakan shalat lima
waktu dan ibadah haji. Apalagi
saat usai melaksanakan puasa,
yang saat itu seseorang dalam
kondisi yang lemah. Dan kondisi
yang sangat lemah, di tambah hati
yanglembut, akan lebih
menguatkan untuk datang dan
berharap kepada Allah 'Azza wa
Jalla.
Bagi orang yang berpuasa
dianjurkan untuk banyak berdoa
di tengah-tengah pelaksanaan
shiyamnya dan saat berbuka. Hal
ini ditunjukkan oleh renretan ayat
shiyam yang diakhiri dengan
perintah doa.
ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺳَﺄَﻟَﻚَ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻋَﻨِّﻲ ﻓَﺈِﻧِّﻲ ﻗَﺮِﻳﺐٌ
ﺃُﺟِﻴﺐُ ﺩَﻋْﻮَﺓَ ﺍﻟﺪَّﺍﻉِ ﺇِﺫَﺍ ﺩَﻋَﺎﻥِ ﻓَﻠْﻴَﺴْﺘَﺠِﻴﺒُﻮﺍ
ﻟِﻲ ﻭَﻟْﻴُﺆْﻣِﻨُﻮﺍ ﺑِﻲ ﻟَﻌَﻠَّﻬُﻢْ ﻳَﺮْﺷُﺪُﻭﻥَ
"dan apabila hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang-Ku maka
sesungguhnya Aku dekat, Aku
mengkabulkan seruan orang yang
berdoa apabila berdoa kepada-Ku.
Hendaklah mereka memenuhi
perintah-Ku dan beriman kepada-
Ku, agar mereka memperoleh
kebenaran." (QS. Al-Baqarah: 186)
ini menunjukkan akan pentingnya
berdoa di bulan ini.
Anjuran berdoa di saat berbuka
juga diperkuat oleh sabda Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
ﺛَﻠَﺎﺛَﺔٌ ﻟَﺎ ﺗُﺮَﺩُّ ﺩَﻋْﻮَﺗُﻬُﻢْ ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﻡُ ﺍﻟْﻌَﺎﺩِﻝُ
ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﺋِﻢُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻔْﻄِﺮَ ﻭَﺩَﻋْﻮَﺓُ ﺍﻟْﻤَﻈْﻠُﻮﻡِ
"Ada tiga orang yang doa mereka
tidak ditolak oleh Allah: Pemimpin
yang adil, orang yang berpuasa
sampai ia berbuka, dan doanya
orang yang terzalimi." (HR. Al-
Tirmidi, Ahmad, Ibnu Majah.
Dishahihkan Syu'aib al-Arnauth
dalam Tahqiq al-Musnad)
Dalam lafadz al-Tirmidzi,
ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﺋِﻢُ ﺣِﻴﻦَ ﻳُﻔْﻄِﺮ
" . . . dan orang yang berpuasa
saat ia berbuka." (Dishahihkan Al-
Albani dalam Shahih al-Tirmidzi)
Syaikh Muhammad bin Shalih
al-'Utsaimin berkata dipenghujung
keterangan beliau tentang doa
saat berbuka, ". . .Yang penting
kalau anda berdoa dengan itu
atau yang lainnya ketika berbuka
maka itu adalah tempat
terkabulkannya (doa).” (Dinukil
dari Majmu’ Fatawa Sykeh Ibnu
Utsaimin, 19 soal no. 341)
. . .Yang penting kalau anda
berdoa dengan itu atau
yang lainnya ketika
berbuka maka itu adalah
tempat terkabulkannya
(doa).
Syaikh Ibnu al-'Utsaimin
Kesimpulan
Bagi orang yang berpuasa silahkan
berdoakepada Allah pada saat
berbuka sesuai hajat yang
dikehendakinya. Seperti, meminta
surga dan berlindung dari neraka,
beristighfar (memohon ampunan),
dikuatkan imannya, dilapangkan
rizki dan doa-doa yang lainnya.
Adapun membaca doa khusus
yang disandarkan kepada berbuka
puasa, maka doayang paling kuat
adalah:
ﺫَﻫَﺐَ ﺍﻟﻈَّﻤَﺄُ ﻭَﺍﺑْﺘَﻠَّﺖْ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ ﻭَﺛَﺒَﺖَ ﺍﻟْﺄَﺟْﺮُ
ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
Dzahaba Dzoma’u Wabtallatil
‘Uruuqu Wa Tsabatal Ajru Insya
Allah
"Telah hilang rasa dahaga, dan dan
telah basah kerongkongan, serta
telah tetap pahala insya Allah."
Doa ini lebih utama diamalkan dari
pada yang satunya karena
derajatnya lebih baik. Dan Secara
dhahirnya hadits ini dibaca saat
sudah mulai berbuka puasa bukan
sebelumnya.Wallahu Ta'ala a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar