Sabtu, 27 Agustus 2011

Larangan dalam sholat

1. Bercelana saja
Dari Jabir ra.: “Nabi saw
melarang shalat dengan
memakai celana saja.” (HR. Khatib
Al-Baghdadi)
Laki-laki yang shalat hanya
dengan menggunakan celana,
tanpa menutup badan bagian
atas atau sedikitnya kedua
bahunya berarti telah melanggar
larangan shalat.
2. Memakai kain yang cupet
Dari Buraidah ra : “Nabi saw
melarang seseorang shalat
dengan satu kain yang cupet dan
melarang seseorang shalat
dengan bercelana tetapi kedua
pundaknya tidak ditutup
kain.” (HR. Abu Dawud dan
Hakim)
Laki-laki yang shalat hanya
mengenakan satu kain yang
cupet-kain pendek yang bila
ditarik ke atas bagian bawah
(kemaluannya)terlihat dan bila
ditarik ke bawah, pundaknya
terbuka
3. Pundak Terbuka
Dari Buraidah ra.: “Nabi saw
melarang seorang shalat dengan
satu kain yang cupet dan
melarang seseorang shalat
dengan bercelana tetapi kedua
pundaknya tidak ditutup
kain.” (HR. Abu Dawud dan
Hakim)
4. Menjulurkan kain ke tanah
Dari Abu Hurairah ra.: “Nabi saw
melarang seseorang
menjulurkan kain ke tanah dan
menutup mulutnya dalam
shalat.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu
Dawud, Ibnu Majah, dan Hakim)
Laki-laki yang shalat dengan
memakai celana atau sarung
atau lainnya sampai kainnya
menyentuh tanah berarti telah
melanggar larangan hadits di
atas.
5. Mengikat/menggelung
rambut
Dari Ummu Salamah ra.: “Nabi
saw melarang seseorang laki-laki
shalat dengan rambut kepalanya
diikat/digelung.” (HR Thabarani)
6. Dekat orang berbicara
Dari Ibnu ‘Abbas ra.: “Nabi saw
melarang seseorang shalat di
belakang orang yang sedang
berbicara atau sedang tidur.” (HR
Ibnu Majah)
Orang yang hendak shalat tidak
boleh memilih tempat dekat
orang yang sedang berbicara
atau sedang tidur. Ia hendaknya
memilih tempat lain.
Nabi saw pernah shalat malam
berdekatan dengan tempat
‘Aisyah tidur, bahkan ‘Aisyah
tidur pada arah kiblat nabi. Bila
Nabi sujud dan kaki ‘Aisyah
menyentuh kepalanya, beliau
memijit kaki ‘Aisyah. Hal ini
menunjukkan shalat dibelakang
orang tidur bukan haram tapi
makruh dan makruh dan makruh
sesuatu yang lebih baik dihindari
bila tidak terpaksa. Adapaun
shalat di belakang atau di dekat
orang yang berbicara tetap
dilarang karena tidak ada
keterangan dari nabi saw.
Namun tidaklah berdosa apabila
ketika shalat datang beberapa
orang yang berbicara di
dekatnya.
7. Tergesa-gesa
Dari Samurah ra.: “Nabi saw
melarang seseoarng tergesa-
gesa dalam melakukan
shalat.” (HR. Hakim)
8. Menahan Kentut, kencing
atau berak
Dari Abu Umamah ra.: “Nabi saw
melarang seseoarang shalat
sambil menahan kentut, kencing,
atau berak (HR. Ibnu Majah)
9. Memejamkan mata
Dari Ibnu ‘Abbas ra.: “Nabi saw
bersabda:’Bila seseoarang di
antara kamu melakukan shalat,
janganlah ia memejamkan kedua
matanya.” (HR. Thabarani dan
Hakim)
Memejamkan mata ketika shalat
dengan alasan agar khusyu’
tetap dosa karena melanggar
larangan nabi saw dalam hadits
di atas.
10. Mencondong -condongkan
badan
“Apabila seorang di antara kamu
shalat, hendaklah ia
menenangkan semua anggota
badannya (tangan dan kaki) dan
janganlah mencondong-
condongkan badan seperti
dilakukan oleh orang
Yahudi.” (HR. Hakim dan Tirmidzi)
11. Mendongak
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya
Nabi saw bersabda: ‘Hendaklah
orang-orang berhenti
mendongak ke langit ketika
shalat atau penglihatan mereka
disampar (dibutakan).” (HR.
Ahmad, Muslim, dan Nasa’I)
Dari Ibnu ‘Umar ra.: “Nabi saw
bersabda: ‘Janganlah kamu
layangkan pandangan kamu ke
atas ketika shalat karena akan
celaka.” (HR Ibnu Majah dan
Thabarani)
12. Menoleh ke kanan atau ke
kiri
Dari Abu Hurairah ra.:
“(Rasullullah) saw pernah
menoleh ke kanan dan kekiri
dalam shalat, lalu Allah
menurunkan firman-Nya:
‘Sungguh beruntung orang-
orang mukmin, yaitu orang-
orang khusyu’ dalam shalat
mereka,’lalu Nabi saw tenang,
tidak lagi menoleh ke kanan dan
kekiri.” (HR.Thabarani)
Dari Abu Hurairah ra.: “Nabi
bersabda: ‘Apabila seseoarng
diantara kamu berdiri untuk
shalat, hendaklah ia
mengucapkan shalawat untukku
sampai selesai dan janganlah ia
menoleh dalam shalatnya karena
sesungguhnya ia sedang
bermunajat kepada Tuhannya
selama melakukan
shalat.” (HR.Thabarani)
13. Membunyikan telapak
tangan
Dari Mu’adz bin Anas ra.:”Nabi
saw bersabda: ‘Tertawa ketika
shalat, menoleh dan
membunyikan telapak tangan
ketika shalat (terlarang).”(HR.
Ahmad, Thabarani, dan Baihaqi)
Orang yang sedang shalat
dilarang membunyikan telapak
tangannya dengan cara menjalin
jari-jari tangan, lalu menepuk-
nepukkan telapak tangannya.
14. Menguping
Dari Abu Sa’id ra.: “Nabi saw
bersabda: ‘Bila seseorang di
antara kamu melakukan shalat,
janganlah ia memandang ke atas
dan jangan pula
menguping..” (HR. Thabarani dan
Hakim)
15.. Bercekikikan
Dari Jabirra.: “Nabi saw
bersabda..: ‘Senyum tidak
membatalkan shalat, tetapi
bercekikikan memutuskan
(pahala) shalat.” (HR. Baihaqi dan
Al-Khatib)
16. Berbicara
Dari Zaid bin Arqam, katanya:
“Kami pernah berbincang-
bincang ketika shalat. Orang lain
di antara kami juga berbincang-
bincang dengan orang yang
disampingnya ketika shalat,
sehingga turunlah ayat
‘waqumuu lillaahi qaanitiin’ (dan
shalatlah kamu karena Allah
dengan taat), lalu kami
diperintahkan untuk diam dan
dilarang berbincang-
bincang.” (HR Jama’ah kecuali
Ibnu Majah)
Dari ‘Abdullah (binMas’ud), ia
berkata: “Kamidahulu biasa
bercakap-cakap ketika shalat.
Saya datang kepada Rasullullah,
lalu memberi salam kepadanya,
tetapi beliau tidak menjawabnya
dan menahanku supaya tidak
maju dan tidak berbicara. (selesai
shalat) Rasullullah
bersabda:’Sesungguhnya Allah
berbicara kepada NabiNya
menurut kehendakNya’” –
Syu’bah berkata: “Saya kira beliau
bersabda: ‘ Dengan apa yang
dikehendaki-Nya- dan diantara
yang Allah katakan kepada Nabi-
Nya saw (ialah): janganlah kamu
berbicara ketika shalat.’” (HR
Ahmad)
17. Menguap dengan bersuara
Dari Abu Hurairah, ia berkata:
“Nabi saw bersabda: ‘Bila
seseorang diantara kamu
menguap ketika shalat
hendaklah ia tutup mulutnya
sedapat-dapatnya dan janganlah
ia menyuarakan ‘aah’ karena
suara tersebut menyebabkan
setan akan
mentertawainya.’” (HR. Bukhari)
18. Menutup mulut
Dari Abu Hurairah ra: “Nabi
melarang seseorang
menjulurkan kain ke tanah dan
menutup mulutnya dalam
shalat.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu
Dawud, Ibnu Majah, dan Hakim)
Orang yang menutup mulutnya
ketika shalat, baik dengan
tangan maupun dengan kain dan
sebagainya, bukan karena
menguap berarti telah
melakukan perbuatan dosa.
19. Meludah ke kanan atau ke
kiri
Dari Anas, ia berkata: “Telah
bersabda Rasullulah
saw:’Seseorang yang sedang
shalat sesungguhnya sedang
bermunajat kepada Tuhannya.
Oleh karena itu, janganlah sekali-
kali ia membuang ludah di
hadapannya dan jangan pula
dikanannya, tetapi (ia boleh
meludah) ke bawah kaki
kirinya.’” (HR Bukhari dan
Muslim) pada riwayat lain
(disebutkan): “Atau (boleh
meludah) ke bawah telapak
kakinya.”
20. Mengangkat tangan untuk
takbir melebihi daun telinga
Dari Hakam bin ‘Umair ra.;
‘Rasullullah saw pernah
mengajarkan kepada kami:’Jika
kamu berdiri untuk shalat,
angkatlah kedua tanganmu dan
janganlah melebihi telinga,
kemudian ucapkanlah allahu
akbar, subhaanakallaahumma wa
bihamdika wa ta’aalaa jadduka
wa laa ilaaha ghairuk (maha
besar Allah, Maha suci Engkau ya
Allah, dan dengan segenap rasa
syukur kepada-Mu, Mahatinggi
kemuliaan-Mu, tiada Tuhan selain
Engkau); dan jika kamu tidak
menambah bacaan ini, hal itu
sudah cukup bagi kamu.” (HR.
Thabarani)
21. Berkacak pinggang
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya
Nabi saw melarang berkacak
pinggang ketika shalat (HR.
Jama’ah kecuali Ibnu Majah)
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya
Rasullullah saw
bersabda:”Berkacak pinggang
pada waktu shalat adalah
perbuatan penghuni neraka
(Yahudi dan Nasrani)” (HR Ibnu
Hibban)
22. Menjalin (menganyam) jari-
jari tangan
Dari Sa’ad bin Ishaq bin Ka’ab bin
‘ujrah, dari bapaknya, dari
neneknya: ” Nabi saw bersabda: ‘
seseorang yang telah bersuci di
rumahnya, kemudian keluar
semata-mata untuk melakukkan
shalat berada dalam keadaan
shalat sampai selesai shalatnya.
Oleh karena itu, janganlah
seseorang diantara kamu
menjalin (menganyam) jari-jari
tangannya ketika shalat.’” (HR.
Thabarani)
23. Tergesa-gesa dalam ruku’
dan sujud
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
“Rasulullah saw bersabda: ‘Orang
yang paling jahat dalam
melakukan pencurian adalah
orang yang mencuri
shalatnya.’ (Abu Hurairah)
bertanya: ‘Bagaimana orang
yang mencuri shalatnya itu ?
Sabdanya: ‘Yaitu orang yang
tidak menyempurnakan ruku’
dan sujudnya.” (HR Ibnu Hibban)
Dari ‘Ubadah bin Shamit ra., Nabi
saw bersabda: “Jika seseorang
menyempurnakan shalatnya, lalu
ia sempurnakan ruku’ dan
sujudnya, (pada hari kiamat)
shalatnya akan berkata: ‘Mudah-
mudahan Allah memelihara kamu
seperti kamu memelihara aku,
sehingga (martabatmu)
dinaikkan. ‘Akan tetapi, jika ia
melakukan shalat dengan jelek,
yaitu tidak menyempurnakan
ruku’ dan sujudnya, shalatnya
akan berkata: ‘ Mudah-mudahan
Allah menelantarkan kamu
seperti kamu mehnelantarkan
aku.Selanjutnya shalat itu dilipat
seperti kain lapuk yang dilipat,
lalu dipukulkan ke
wajahnya.” (HR. Thayalisi)
24. Tidak membaca ayat Al-
Qur’an pada waktu ruku’ dan
sujud
Nabi melarang membaca Al-
Qur’an dalam ruku’ dan sujud
(HR. Muslim dan Abu ‘Awanah)
Dari Ibrahim bin ‘Abdullah bin
Hunain, sesungguhnya bapaknya
bercerita kepadanya bahwa ia
pernah mendengar ‘Ali bin Abi
Thalib berkata: “Rasullullah saw
melarang aku membaca (al-
Qur’an) pada waktu ruku’ dan
sujud.” (HR. Ahmad dan Ibnu
Hibban)
25. Tidak meluruskan punggung
waktu ruku’ dan sujud
Dari Abu Mas’ud ra : “Nabi saw
bersabda: ‘Tidak sempurna
shalat seseorang yang tidak
meluruskan tulang punggungnya
ketika ruku’ atau sujud.” (HR.
Ahmad, Nasa’I, Ibnu Majah dan
Tirmidzi)
Dari ‘Abdurrahman bin ‘Ali bin
Syaiban Al-Hanafi, dari bapaknya-
dia adalah salah seorang dari
enam utusan (yang datang
kepada nabi)-ia berkata: ” Kami
datang kepada Rasulullah saw,
lalu kami shalat bersama beliau,
kemudian ada seorang laki-laki
yang terlihat oleh beliau,
kemudian ada seorang laki-laki
yang terlihat oleh beliau tidak
meluruskan tulang punggungnya
ketika ruku’ dan sujud.(beliau)
bersabda: ‘Sesungguhnya tidak
sempurna shalat seseorang yang
tidak meluruskan tulang
punggungnya.” (HR. Ibnu
Hibban)
26. Membungkuk ketika sujud
Dari Ibunu ‘Amr ra.: “Nabi saw
bersabda: ‘ Hendaklah kamu
melakukan sujud dengan lapang
dan janganlah kamu
membungkukkan punggung
kamu seperti membungkuknya
hewan.” (HR. Dailami)
27. Kening terhalang
Dari Ibnu ‘Abbas: “Sesungguhnya
Nabi saw bersabda: ‘Saya
diperintahkan bersujud dengan
tujuh (anggota badan) dan aku
tidak boleh merintanginya
dengan rambut atau kain.’ ” (HR.
Ibnu Hibban)
28. Menempelkan lengan ke
tanah waktu sujud
Dari Anas sesungguhnya Nabi
saw bersabda: “Luruskanlah
kamu dalam sujud dan janganlah
salah seorang di antara kamu
menempelkan kedua lengannya
(di tanah) seperti anjing.” (HR.
Jama’ah)
29. Meniup
Dari Zaid bin Tsabit ra: “Nabi saw
melarang meniup ketika hendak
sujud dan meniup ketika
minum.” (HR. Thabarani)
Ketika sujud dilarang meniup
meskipun untuk membersihkan
tempat sujudnyadari sesuatu
yang mengganggu.
30. Mengusap pasir yang
menempel pada kening
Dari Watsilah ra : “Nabi saw
bersabda: ‘Seseorang tidak boleh
mengusap pasir di keningnya
sampai ia selesai shalatnya. Akan
tetapi, ia boleh mengusap
keringat dari kedua pelipisnya
karena malaikat akan
memintakan rahmat untuknya
selama belas sujud masih ada di
antara kedua matanya.’” (HR
Thabarani dan Al-Khatib)
31. Menjepit kedua telapak
tangan dengan paha / lutut
waktu ruku’ atau duduk
diantara sujud.
Dari Abu Ya’fur, ia berkata: “Saya
mendengar Mush’ab bin Sa’ad
bin Abi Waqqash berkata: ‘Aku
pernah shalat di samping
bapakku, lalu kedua telapak
tanganku aku jepit dengan
kedua pahaku dan aku dilarang
berbuat demikian. Ia berkata:
Dahulu kami berbuat seperti itu,
lalu kami dilarang melakukannya
dan kami diperintah meletakkan
telapak tangan pada lutut.” (HR..
Ibnu Hibban)
Dari Mush’ab bin Sa’ad bin Abi
Waqqash , ia berkata: “Aku
dahulu kalau shalat kedua
telapak tanganku kujepitkan
pada kedua lutut, kemudian
bapakku (Sa’ad) melihatku
(berbuat demikian), lalu ia
berkata:’Dahulu kami pernah
berbuat demikian, tetapi kami
dilarang melakukannya seperti
itu dan kami diperintahkan
(meletakkannya) pada lutut.” (HR
Ibnu Hibban)
32. Bertopang dengan Tangan
kiri
Dari Ibnu ‘Umar ra.: “Nabi saw
melarang seseorang bertopang
pada tangan kirinya ketika
duduk dalam shalat. Beliau
bersabda: ‘Cara seperti itu adalah
cara shalat orang Yahudi.” (HR
Hakim dan Baihaqi)
33. Duduk di atas tumit
Dari ‘Ali ra : ” Nabi bersabda:
‘Janganlah kamu duduk di atas
tumit ketika duduk antara dua
sujud.’ ” (HR Ibnu Majah)
Dari Samurah ra: “Nabi saw
melarang duduk di atas tumit
dalam shalat.” (HR. Hakim dan
Baihaqi)
Dari Abu Hurairah, katanya:
“Rasulullah saw melarangku
melakukan tiga perkara, yaitu
mematuk sepertimematuknya
ayam jantan; duduk di atas tumit
seperti duduknya anjing; dan
seperti menolehnya
musang.” (HR Ahmad)
34. Membersihkan pasir
Dari ‘Ali bin ‘Abdurrahman Al-
Mu’awi, sesungguhnya ia
berkata: “Ibnu ‘Umar melihat
saya ketika saya membersihkan
pasir saat melakukan shalat.
Tatkala selesai shalat ia
melarangku dan berkata:
‘Lakukanlah (shalat)
sebagaimana yang Rasulullah
saw lakukan. ‘Ia berkata: ‘Bila
beliau duduk dalam shalat, beliau
letakkan telapak tangan
kanannya pada paha kanannya
dan ia genggam semua jari-
jarinya dan ia acungkan jari
sebelah ibu jarinya (telunjuk) dan
beliau letakkan telapak tangan
kirinya pada paha kirinya. ‘” (HR
Ibnu Hibban)
Dari Mu’aiqib, dari Nabi saw.,
beliau bersabda – tentang
masalah seseorang meratakan
debu ketika ia hendak sujud: ”
Jika engkau memang mau
berbuat demikian, berbuatlah
sekali saja.” (HR Jama’ah)
35. Duduk istirahat dengan
menegakkan jari-jari kaki
Dari Samurah ra : “(Rasulullah)
saw telah menyuruh kami jika
kami melakukan shalat, ketika
kami mengangkat kepala kami
dari sujud supaya kami duduk
dengan tenang di tempatnya
(seperti duduk pada tahiyyat
awal) dan melarang duduk
dengan menegakkan jari-jari
kaki.” (HR Hakim dan Thabarani)
36. Membalikkan tangan
Dari Jabir bin Samurah, ia
berkata: ” Dahulu ketika kami
shalat bersama Rasulullah ada
salah seorang di antara kami
membalikkan telapak tangannya
yang kanan atau yang kiri
(sambil mengucapkan salam), lalu
Rasulullah saw bersabda:
‘Mengapa aku lihat kamu sekalian
membalikkan tangan kamu
seperti ekor kuda larat ?
Tidakkah cukup seseorang di
antara kamu tetap meletakkan
tangannya pada pahanya,
kemudian ia memberi salam
kepada (saudaranya) yang ada di
sebelah kanannya dan yang ada
disebelah kirinya ” (HR Ibnu
Hibban)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar