Oleh: Muh.Yasin Fii Sabilillah
Nafsu itu adalah keinginan manusia
yang tersirat dalam akal
pikirannya. Nafsu ada yang baik,
yaitu nafsu yang tidak
bertentangan dengan hati nurani
serta perintah-perintah dan larangan-larangan yang Allah
tetapkan. Namun ada pula nafsu
yang buruk, yaitu nafsu yang
hanya untuk memenuhi keinginan
pikirannya saja, tanpa melibatkan
hati nurani dan ketetapan Allah. Berikut ini adalah jenis-jenis nafsu
menurut Islam. Nafsu yang buruk : Nasfu Amarah adalah nafsu yang berbangga apabila membuat sesuatu kemungkaran.
mereka adalah dari golongan yang
bermaksiat di mata dan di hatinya.
mereka adalah golongan ahli
neraka. Nafsu Lawamah adalah nafsu yang menyadari apabila melakukan suatu kemungkaran.
golongan ini beramal tetapi masih
ada riya, hasut, dengki dan
sebagainya.
nafsu mereka tetap dilakukan
walau mereka tahu itu salah. mereka adalah golongan ahli
neraka. Nafsu Marhamah adalah nafsu yang telah dapat
membuang sifat tercela.
walaupun begitu, mereka masih
mengkritik diri sendiri.
mereka adalah golongan ahli
neraka. Kemudian nafsu-nafsu yang baik
adalah : Nafsu Mutmainah adalah nafsu yang lemah lembut.
mereka mendapat ketenangan dan
menghilangkan gelisah di jiwa.
mereka adalah orang yang sholeh.
golongan ini adalah dijamin surga. Nafsu Raudiah adalah nafsu yang berusaha untuk melatih diri untuk mencintai Allah sepenuhnya..
mereka bergaul dengan orang
banyak tetapi hatinya semata-
mata hanya kepada Allah.
mereka bisa juga disebut sebagai
Wali Allah. Nafsu Kamaliah adalah nafsu yang sempurna, nafsu
yang hanya dimiliki oleh para Nabi
dan Rasul. Nafsu Mardiah adalah nafsu yang terbaik dan yang paling dicintai Allah. Nafsu ini adalah nafsu yang paling di ridhai Allah. adalah nafsu yang terbaik dan yang paling dicintai Allah. Nafsu ini adalah nafsu yang paling di ridhai Allah. Keridhaan tersebut terlihat pada anugrah yang diberikan-Nya berupa senantiasa berdzikir, ikhlas, mempunyai karomah, dan memperoleh kemuliaan, sementara kemuliaan yang diberikan Allah SWT itu bersifat universal, artinya jika Allah memuliakannya, siapa pun tidak akan bisa menghinakannya, demikian pula sebaliknya orang yang dihinakan oleh Allah SWT, siapa pun tidak bisa memuliakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar