Sabtu, 29 Januari 2011

PINTU PINTU SURGA

Ibnu Abbas ra. berkata: Surga
mempunyai 8 pintu yang terbuat dari
emas, yang dihiasi dengan jauhar
(sejenis mutiara) dan pada pintu yang pertama tertulis kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMADUR
RASUULULLAH, yaitu pintu bagi para
Nabi dan Rasul, syuhada’ dan juga pintunya orang-orang yang
dermawan. Pintu yang kedua yaitu pintu bagi orang-orang yang
mendirikan shalat, orang yang
menyempurnakan wudhunya dan
orang yang menyempurnakan rukun-
rukun shalatnya. Pintu yang ketiga yaitu pintu bagi orang-orang yang
memberikan zakatnya dengan senang
hati dan ikhlas. Pintu yang keempat yaitu pintu bagi orang-orang yang
memerintahkan kepada kebajikan
dan mencegah terhadap perbuatan
munkar. Pintu yang kelima yaitu pintu bagi orang-orang yang dapat
memelihara syahwatnya dan
mencegah dari nafsu yang buruk.
Pintu yang keenam yaitu pintu bagi orang-orang yang melaksanakan haji
dan umrah. Pintu yang ketujuh yaitu pintu bagi orang-orang yang berjihad
(dijalan Allah). Dan pintu yang kedelapan yaitu pintu bagi orang- orang yang bertaqwa, yaitu orang
yang memejamkan matanya dari
perbuatan dan sesuatu yang haram,
orang-orang yang melakukan
kebaikan, diantaranya: berbuat baik
kepada orang tua, mempererat tali persaudaraan (silaturrahim) dan lain
sebagainya. Surga ada 8 (delapan)macam: 1. Darul Jalal yaitu surga yang terbuat dari mutiara putih. 2. Darus Salam yaitu surga yang terbuat dari yaqut merah. 3. Jannatul Ma’wa yaitu surga yang terbuat dari zabarjud hijau. 4. Jannatul Khuldi yaitu surga yang terbuat dari marjan yang berwarna
merah dan kuning. 5. Jannatun Na’im yaitu surga yang terbuat dari perak putih. 6. Jannatul Firdaus yaitu surga yang terbuat dari emas merah. 7. Jannatul ‘Adn yaitu surga yang terbuat dari intan putih. 8. Darul Qarar yaitu surga yang terbuat dari emas merah. Darul Qarar adalah surga yang paling utama dibandingkan dengan surga
yang lain. Surga ini mempunyai dua
pintu dan dua daun pintu, satu daun
pintu terbuat dari emas, dan yang
satunya terbuat dari perak. Jarak
setiap pintu adalah sebagaimana jarak antara bumi dan langit. Adapun
bangunan yang ada didalamnya
terbuat dari bata emas dan bata perak,
tanahnya dari misik, debunya dari
anbar, rumputnya dari za’faran, istana-istananya terbuat dari mutiara,
punggungnya dari yaqut dan
pintunya dari jauhar. Didalam surga ini terdapat sungai
yang namanya sungai Rahmat yaitu
sungai yang mengalir keseluruh
surga, kerikil-kerikilnya dari mutiara
yang sangat putih, lebih putih dari
embun dan lebih manis dari madu. Didalam surga terdapat sungai yang
bernama Sungai Kautsar yaitu sungai
Nabi kita Muhammad Saw. pohon-
poinnya terbuat dari intan dan yaqut.
Didalam surga juga terdapat sungai
Kafur, sungai Tasnim, sungai Salsabil, sungai Rahiqul Makhtum dan
dibelakang sungai-sungai ini terdapat
sungai-sungai lain yang tidak
terhitung jumlahnya. Diriwayat Nabi Saw. beliau bersabda:
“Pada malam aku dijalankan (isra ’) ke langit, telah diperlihatkan kepadaku
seluruh surga, maka aku melihat
empat sungai, yang pertama sungai
dari air yang tidak berubah warnanya,
kedua sungai dari susu yang tidak
pernah berubah rasanya, dan ketiga sungai dari arak dan yang keempat
sungai dari madu yang sangat
bening.” Sebagaimana firman Allah Swt.: “Yang didalamnya terdapat sungai- sungai dari air yang tidak berubah
rasa dan baunya, sungai-sungai dari
air susu yang tidak berubah rasanya,
sungai-sungai dari khamer yang lezat
rasanya bagi orang yang
meminumnya dan sungai-sungai dari madu yang bersih dan jernih.” (Qs. muhammad: 15). Maka aku tanyakan keada Malaikat
Jibril as.: “Darimanakah datangnya sungai-sungai ini dan kemana
mengalirnya? ” Maka Malaikat Jibril as. menjawab: “Sungai itu mengalir ke telaga kautsar dan aku tidak tau dari
mana asalnya, maka tanyakanlah
kepada Allah agar Dia memberi tau
dan memperlihatkan kepadamu. ” Maka berdoalah Nabi Muhammad
kepada Allah Swt. Kemudian
datanglah seorang malaikat kepada
beliau dan memberi salam, seraya
berkata: ”Wahai Muhammad, pejamkanlah kedua matamu ” Maka aku pejamkan mataku, lalu ia
berkata: ”Bukalah kedua matamu ” maka aku buka kedua mataku, tiba-
tiba aku berada dibawah pohon dan
aku melihat kubah dari intan putih
yang memiliki pintu-pintu dari yaqut
hijau dan kunci-kuncinya dari emas
merah. Andaikata semua makhluk yang ada didunia baik jin atau
manusia berhenti diatas kubah itu,
sungguh mereka hanya seperti
burung yang hinggap diatas gunung.
Maka aku melihat empat sungai itu
mengalir dari kubah itu. Ketika aku ingin kembali malaikat tadi berkata
kepadaku: “Kenapa engkau tidak masuk kedalam kubah itu ?” aku menjawab:”Bagaimana aku bisa memasukinya, sedangkan pintu-
pintunya tertutup.” Dia berkata: ”Bukalah dia ” Aku bertanya:”Bagaimana aku harus membukanya ?” Lalu dia berkata: ”Kuncinya berada ditanganmu” Aku berkata: ”Apa kuncinya ?” Dia menjawab:”Yaitu lafazh BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIM ” maka terbukalah pintu itu lalu aku
masuk kedalamnya. Maka aku melihat
sungai-sungai itu mengalir dari empat
tiang kubah. Ketika aku hendak
keluar, maka malaikat itu berkata
kepadaku: ”Apakah engkau telah melihat dan mengetahuinya? ” Aku menjawab:”Ya” Malaikat itu berkata kepadaku: “Lihatlah sekali lagi. ” Ketika aku melihatnya, maka tertulis diatas
empat kubah tersebut lafazh
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIM
Aku melihat sungai air itu keluar dari
huruf Mim-nya lafazh BISMI, sungai
susu keluar dari huruf Ha ’-nya lafazh Allah, sungai arak (khamer) keluar
dari Mim-nya lafazh RAHMAN, dan
sungai madu keluar dari Mim-nya
lafazh RAHIM. Maka aku baru mengerti
bahwa asalnya sungai-sungai
tersebut adalah dari lafazh Basmalah. Kemudian Allah Swt. berfirman:
“Wahai Muhammad, barang siapa yang mengingat-Ku dengan nama ini
dari golongan umatmu dengan hati
tulus (ikhlas) lafazh BISMILLAAHIR
RAHMAANIR RAHIIM maka aku beri
dia minum dari empat sungai ini.” Kemudian Allah memberi minum
kepada ahli-ahli surga itu dengan air
surga pada hari sabtu, memberi
minum dengan madu surga pada hari
ahad, memberi minum dengan susu
surga pada hari senin, dan memberi minum dengan arak pada hari selasa.
Disaat mereka minum, mabuklah
mereka lalu terbanglah ahli surga itu
selama seribu tahun hingga mereka
berhenti pada suatu gunung yang
besar yang terbuat dari kasturi yang harum semerbak baunya dan sungai
Salsabil mengalir dibawahnya. Maka
minumlah mereka pada sungai itu
tepat pada hari rabu. Kemudian terbanglah mereka selama
seribu tahun hingga berhenti pada
suatu istana yang indah, didalamnya
terdapat ranjang-ranjang yang tinggi,
dan beberapa gelas yang sudah
disediakan sebagaimana yang sudah diterangkan dalam Al-Quran. Maka
duduklah setiap orang dari mereka
diatas ranjang, lalu datanglah pada
mereka minuman Zanzabil kemudian
mereka meminumnya tepat pada hari
kamis. Setelah itu mereka dihujani oleh awan
yang putih selama seribu tahun,
sehingga mereka sampai ketempat
duduknya orang yang benar, pada
hari itu tepat pada hari jumat, mereka
duduk diatas hidangan yang kekal abadi dan turunlah pada mereka
minuman Rahiqul Makhtum, yang
ditutupi dengan misik. Kemudian
mereka membuka tutup tersebut dan
mereka meminumnya. Nabi Saw. bersabda: “Mereka itulah orang-orang yang melakukan
kebaikan dan menjauhi perbuatan
maksiat ” FASAL: Pepohonan Di Surga Ka ’ab ra.: Aku bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang pohon-
pohonan di surga. Maka beliau
menjawab: “Tidak pernah kering dahan-dahannya dan daun-daunnya
tidak pernah berguguran dan tidak
rusak buahnya. Sesungguhnya pohon
yang paling besar di surga adalah
pohon Thuba, yang akarnya terbuat
dari intan, batangnya dari yaqut, dahannya dari zabarjud dan daun-
daunnya dari sutra yang halus. Pohon
ini memiliki 70.000 cabang, setiap
cabang itu menyentuh Arasy dan lebih
rendah-rendahnya cabang itu berada
di langit dunia.” Tidak ada didalam surga sebuah
kamar, tidak ada sebuah kubah dan
tidak ada bilik kecuali didalamnya
terdapat cabang pohon itu, yang bisa
mengayomi diatas surga. Pada pohon
itu mengeluarkan buah-buahan menurut apa yang dikehendaki oleh
hati. Bandingan dari pohon itu di
dunia adalah matahari, asalnya
matahari berada di langit tetapi
sinarnya sampai kesegala tempat. Ali ra. berkata: “Aku menyatakan dari beberapa hadits, sesungguhnya
pohon-pohon di surga itu berasal dari
perak, sedangkan daun-daunnya
sebagian dari perak dan sebagian
(yang lain) dari emas. Kalau sekiranya
batang pohon itu dari perak, maka akar-akarnya dari emas. Pohon-
pohon didunia akarnya di bumi dan
cabang-cabangnya berada di udara,
karena sesungguhnya dunia itu
tempat yang fana (rusak). Akan tetapi
pohon-pohonan yang terdapat di surga tidaklah demikian halnya,
akarnya di udara dan cabang-
cabangnya di bumi. Sebagaimana
firman Allah Swt.: “Buah-buahnya dekat. Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan
amal yang telah kamu kerjakan pada
hari-hari yang telah lalu.” (Qs. Al- Haqqah: 23-24). Dan debu-debu di surga itu dari misik,
anbar dan kafur, dan sungai-
sungainya terdiri dari susu, madu,
arak dan air yang sangat jernih.
Apabila angin bertiup menerpa
dedaunan, maka bersentuhlah antara daun yang satu dengan daun yang
lainnya hingga menimbulkan suara
yang sangat indah (merdu), dan suara
seindah itu belum pernah didengar. Dengan sanad dari Ali ra.
Sesungguhnya ia berkata:
Sesungguhnya Rasulullah Saw.
bersabda: “Sesungguhnya didalam surga terdapat suatu pohon , yang
dibagian atasnya keluar perhiasan
dan pada bagian bawahnya keluar
kuda yang memiliki sayap yang diberi
pelana, yang dikendalikan, yang
ditaburi dengan intan dan yaqut. Kuda tersebut tidak pernah mengeluarkan
kotoran dan tidak pernah buang air
kecil. Adapun yang menaiki kuda itu
adalah para wali Allah Swt. dan kuda
ini akan membawa terbang para wali
Allah tersebut ke surga. Lalu berkatalah orang-orang yang berada
dibawah mereka: ”Wahai Tuhanku, lantaran apa hamba-hamba- Mu itu
mencapai kemulian semcam itu ?” Maka Allah Swt. berfirman kepada
mereka: “Mereka itulah orang-orang yang mengerjakan shalat ketika
kalian semua masih tidur, mereka
melakukan puasa sedangkan kalian
tidak, mereka berjihad membela
agama Allah sedangkan kalian semua
duduk disisi istri kalian, dan mereka bersedekah dengan harta mereka
dijalan Allah, sedangkan kalian semua
bakhil (kikir). ” Dari Abu Hurairah ra. beliau berkata:
Sesungguhnya didalam surga itu
terdapat sebuah pohon, orang yang
menaiki bisa berjalan dibawah
naungannya selama 100 tahun dan
naungan itu tidak akan putus. Sebagaimana firman Allah Swt.: “Dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-
buahan yang banyak. Yang buah-
buahnya tidak berhenti dan tidak
terlarang mengambilnya.” (Qs. Al- Waqi’ah: 30-33). Diibaratkan waktu didunia adalah
waktu sebelum matahari terbit dan
sudah terbenamnya matahari, sampai
hilangnya mega dan gelap malam
yang menutupi di dunia. Maka
sesungguhnya waktu itu adalah naungan yang terbentang luas.
Sebagaimana firman Allah Swt.: “Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana
Dia memanjangkan bayang-bayang.
“ (Qs. Al-Furqan: 45). Maksudnya adalah waktu sebelum
terbitnya matahari dan sesudah
terbenamnya, sampai masuk pada
kegelapan malam. Diriwayatkan dari Nabi Saw.
sesungguhnya beliau bersabda:
“Apakah aku tidak pernah menceritakan kepadamu tentang
waktu(saat), yaitu waktu yang serupa
dengan waktu yang ada di surga. Dia
adalah waktu dimana sebelum
matahari terbit, bayang-bayangnya itu
memanjang, rahmatnya saat itu merata dan berkahnya saat itu
banyak. ”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar