Senin, 11 April 2011
KEBOHONGAN KRISTEN
Umat Kristen selalu mengklaim bahwa "Kristen" adalah ajaran Yesus. Klaim ini sesungguhnya tidak memiliki dasar sama sekali selain hanya angan- angan dan omong-kosong belaka. Pokok-pokok pikiran di bawah ini, tanpa bisa dibantah oleh siapapun, membuktikan bahwa "Kristen" sama sekali bukan ajaran Yesus! 1. Yesus tidak pernah mengajarkan atau memberi nama "Kristen" pada misi dan tugas yang diembannya. Kristen memang hanyalah sebuah sebutan : * Kisah Para Rasul 11:26 "Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen." KJV : And when he had found him, he brought him unto Antioch. And it came to pass, that a whole year they assembled themselves with the church, and taught much people. And the disciples were called Christians first in Antioch. TR : και ευρων αυτον ηγαγεν αυτον εις αντιοχειαν εγενετο δε αυτους ενιαυτον ολον συναχθηναι εν τη εκκλησια και διδαξαι οχλον ικανον χρηματισαι τε πρωτον εν αντιοχεια τους μαθητας χριστιανους Interlinear : kai {dan} eurôn {setelah menemui} auton {dia} êgagen {membawa} auton {dia} eis {ke} antiocheian {Antiokhia} egeneto {(itu) terjadi} de {lalu} autous {pada mereka} eniauton {satu tahun} olon {genap} sunachthênai {mereka berkumpul} en {dengan} ekklêsia {jemaat} kai {dan} didaxai {mengajar} ochlon {massa} ikanon {banyak} chrêmatisai {memakai nama/ dipanggil} te {dan} prôton {untuk pertama kali} en {di} antiocheia {Antipkhia} tous {itu} mathêtas {murid-murid} christianous {orang- orang Kristen} Di Antiokhia; pengikut kristus disebut Kristen (pertama kali) Arti Kristen sebenarnya (harfiah) adalah Kristus Kecil. Kemudian nama ini menjadi nama yang legitimate untuk menyebut kelompok orang yang percaya Kristus. Kumpulan umat percaya/murid-murid Tuhan Yesus yang disebut Kristen ini beribadah dengan mementingkan aspek-aspek rohani seperti yang diajarkan dan ditekankan Yesus dalam pelayananNya yang tertulis pada Alkitab Perjanjian Baru. 2. Yesus tidak pernah memerintahkan umatnya (umat Israel) untuk sembahyang (kebaktian) di "gereja". Kata 'jemaat/ gereja' dalam Alkitab PB bahasa asli Yunani ditulis dengan kata ' εκκλησια , ekklêsia', harfiah, ('ek'=keluar; 'klesia' dari kata 'kaleo'=memanggil). Arti kontekstualnya dalam kehidupan Kekristenan adalah 'dipanggil keluar untuk menjadi murid Kristus'. Istilah tersebut diadaptasi Alkitab menjadi "himpunan orang-orang percaya sepanjang zaman yang dipanggil ke luar dari dunia dan menjadi pengikut Kristus", inilah Gereja yang rohani dan sebenarnya. Itulah sebabnya di dalam Alkitab kita tidak menemukan Denominasi Gereja, yang ada hanya Gereja menurut geografi seperti Gereja di Efesus atau Galatia. Namun Gereja bukan sekadar "himpunan orang-orang percaya", Alkitab melukiskan pula Gereja sebagai: 1. Tubuh Kristus (Roma 12, 1Korintus 12 dan Efesus 4). Gereja pada hakekatnya bukanlah organisasi melainkan adalah suatu organisme yang hidup dan Kristus sebagai Kepalanya. Di dalam tubuh ini terjadi hubungan hidup antara pribadi orang-orang percaya dengan Kristus, dan melalui Kristus dengan semua orang percaya. Tubuh rohani ini sebagaimana tubuh kita mempunyai anggota-anggota tubuh dengan fungsi-fungsi tertentu. Di dalamnya kita menemukan tiap orang percaya ditempatkan Tuhan dengan diberi karunia masing-masing demi kesejahteraan bersama dan pertumbuhan Jemaat (1Petrus 4:10, 1Korintus 12:7). Dengan demikian sepatutnyalah tiap anggota Jemaat memanfaatkan karunia yang dimiliki untuk saling melayani dengan penuh sukacita, bukan dengan terpaksa, membanding-banding berat ringannya pelayanan ataupun bersungut-sungut. Melalui berbagai pelayanan yang demikian pastilah masing-masing pribadi maupun Jemaat secara keseluruhan dapat bertumbuh menuju kedewasaan Kristus serta dapat menarik lebih banyak anggota-anggota baru kepada Kristus dan bergabung dengan Gereja kita. 2. Keluarga (Efesus 3:14-19, 1Tesalonika 2:7-13. Sifat keluarga dalam Gereja bukan hanya dinyatakan dengan menggunakan sebutan- sebutan keluarga seperti "Saudara dan Saudari". Khusus bila kita memperhatikan panggilan seseorang di Amerika, maka hanya di dalam lingkungan Kristen sajalah kita menemukan sebutan "Brothers and Sisters". Namun keluarga juga menyatakan hubungan intim sesama anggota keluarga dengan Allah sebagai Bapa. Berulang-ulang Alkitab menganjurkan agar kita saling- mengasihi serta membangun hubungan pribadi yang intim dengan saling menerima dan mendorong, membagi suka duka, menasihati dan memperbaiki, mengampuni dan memperhatikan; sehingga melaluinya dunia mengenal bahwa kita adalah pengikut-pengikut Kristus yang sejati. Tidak diragukan lagi apabila Gereja ingin memenuhi tuntutan Alkitab maka Gereja haruslah menjadi suatu Komunikasi Kasih, bergandengan tangan menyaksikan kasih Kristus dan melakukan perbuatan-perbuatan baik secara bersama. 3. Ibadah umat Kristiani tidak hanya dibatasi dengan 'bangunan' . Sebuah bangunan Bait Suci tidak memberikan jaminan mutlak akan kehadiran Allah. Bait Suci melambangkan kehadiran Allah hanya sejauh umat itu menolak ilah-ilah lain dan menaati hukum Allah yang kudus. Dalam iman Kristiani. Gereja mempunyai makna rohani, Umat Allah adalah gereja, gereja disebut sebagai bait Allah karena didiami oleh Kristus dan Roh Kudus. Roh Kudus tidak saja berdiam di dalam gereja, tetapi juga di dalam diri orang percaya sebagai bait-Nya. Gereja yang utama haruslah memberitakan Injil Kristus, untuk itulah Gereja berada dan hadir di tengah dunia ini! Gereja dan orang Kristen yang tidak memberitakan Injil adalah Gereja dan orang Kristen yang mati. Wassalam,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar