Allah Maha Pencipta menjadikan
segala sesuatu, apapun yang
diciptakan Allah sudah mempunyai
aturan2 sendiri
sejak didalam kandungan.
Allah Menciptakan segala sesuatu
sesuai dengan kadarnya, seperti
oksigen dan karbondioksida, semua
diciptakan
sesuai kadarnya. Juga hal2 lain
seperti tata surya, adanya
atmosfir, yang melindungi bumi
dari meteor.
Subhanallah, Allah yang mengatur
semuanya sehingga semua
seimbang dan tidak ada yang
membahayakan.
Surat 59 ayat 22
(22) Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan
[yang berhak disembah] selain Dia,
Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha
Sejahtera, Yang Mengaruniakan
keamanan, Yang Maha
Memelihara, Yang Maha Perkasa,
Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki
segala keagungan, Maha Suci Allah
dari apa yang mereka
persekutukan.
Al Mulk ayat 13-14
(13) Apakah Allah Yang
menciptakan itu tidak mengetahui
[yang kamu lahirkan dan
rahasiakan]; dan Dia Maha Halus
lagi Maha Mengetahui? (14) Dialah
Yang menjadikan bumi itu mudah
bagi kamu, maka berjalanlah di
segala penjurunya dan makanlah
sebahagian dari rezki-Nya. Dan
hanya kepada-Nya-lah kamu
[kembali setelah] dibangkitkan.
Rahasiakanlah perkataanmu atau
katakanlah, karena Allah
mengetahui isi hati.
Allah menantang kita bahwa tidak
ada bedanya kita rahasiakan atau
kita tampakkan karena Allah akan
mengetahui apa yang tampak dan
rahasia, Tidak mungkin Allah yang
menciptakan itu semua tidak
mengetahui isi hati kita.
Maka ditekankan Niat yang Ikhlas
dan Hati yang bersih.
Ilmu Allah diturunkan melalui dua :
A. Ilmu yang turun melalui jalan
non formal
Melalui jalan formal adalah wahyu
yang diturunkan Allah melalui
rasul2nya.
Dari Rasulullah ini lah ilmu ini
disebarkan seluruh umat manusia.
Surat 42 Asy Syura ayat 51
“ Tidak ada bagi seorang manusia
pun bahwa Allah berkata-kata
dengan dia kecuali dengan
perantaraan wahyu atau di
belakang tabir atau dengan
mengutus seseorang (malaikat)
lalu diwahyukan kepadaNya apa
yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi
maha Bijaksana ” (QS. Asy Syura:
51)
Wahyu itu diturunkan tidak
langsung kepada manusia, ada
suatu Hadist dari Aisyah
Rasulullah bersabda, bila ada yang
melihat Rasulullah melihat
Tuhannya maka itu adalah
kebohongan besar
Melalui wahyu dan melalui tabir,
para Nabi melihat Allah tidak
secara langsung tetap ada tabir
Wahyu itu diturunkan :
1.Melalui malaikat jibril yang
berbisik didalam kalbu rasulullah.
2.Melalui malaikat dengan wujud
laki-lagi.
3.Diterima seperti gemerincing
lonceng, dan ini ditampakkan
dengan keringat rasulullah, dan
untanya jatuh ketanah
4.Rasullah melihat wujud malaikat
Jibril dalam sosok asli sebanyak 2
kali. Hal ini dikisahkan dalam surat
An Najm
(Dalam tafsir ibnu Katsir Surat An
Najm dijelaskan wujut Malaikat
Jibril.
Dalam Al Quran itu banyak sekali
ilmu2 yang diperlukan bagi kita
untuk hidup di dunia ini.
Ayat2 yang diturunkan melalui
Rasulullah, ayat Qauliyah dapat
mengetahui besarnya tanda2
kemuliaan allah swt.
Ayat Qauliyah: hukum islam,
ketetapan Allah yang ada dalam Al
Quran, kebenarannya mutlak.
Banyak Ilmu yang berkembang
dari AlQuran seperti perkembangan
Janin, fisika, kimia tatasurya, etc.
Ilmu yang ada dalam al Quran
sifatnya adalah Universal, dan ilmu
itu mutlak tidak berubah.
karena Al Quran itu tetap sampai
akhir jaman. .
Ayat2 Qauliyah fungsinya sebagai
pedoman hidup manusia, jika kita
mengikuti apa yang ditetapkan Al
Quran
hidup kita akan selamat dunia
akhirat, karena diataur visi, misi
dan fungsi kehidupan Allah swt.
(Ali Imran:19)
“ Sesungguhnya agama (yang
diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
Tiada berselisih orang-orang yang
telah diberi Al Kitab kecuali sesudah
datang pengetahuan kepada
mereka, karena kedengkian (yang
ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah maka
sesungguhnya Allah sangat cepat
hisab-Nya. ”
( QS Ali Imron : 85 )
" Barang siapa mencari agama
selain agama islam, maka sekali -
kali tidaklah akan diterima
( agamanya itu ) daripadanya, dan
dia di akhirat termasuk orang -
orang yang rugi ."
( QS Al Maidah : 3 )
" Pada hari ini telah Aku
sempurnakan agamamu untukmu,
dan telah Aku cukupkan nikmat-
Ku bagimu, dan telah Aku ridhoi
islam sebagai agamamu"
B. Ilmu diturunkan melalui jalan
Non Formal:
Ilmu yang bisa dipelajari dengan
akal manusia, disebut Ilham.
Ayat Kauniyah : Yang dapat dilihat
alam semesta, yang diciptakan
Allah swt.Fungsinya sebagai sarana
hidup, harus dilakukan analisa
untuk mendapatkannya.
Surat 3 ayat 190
“ Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-
orang yang berakal. Yaitu orang-
orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata):
Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia.
Mahasuci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka.” (QS. Ali
Imran: 190-191)
Siapa saja yang bisa berfikir berhak
mendapatkan ilmu Allah .
Allah telah menciptakan bumi
tanah dan menjadikan kamu
memakmurkannya.
Allah memberikan manusia
kemampuan untuk
mengembangkan ilmu Allah
Ilmu yang turun dengan cara non
formal bisa berubah disesuaikan
dengan kebutuhan manusia itu
sendiri.
Hadist: kamu sekalian lebih
mengetahui dengan urusan
duniamu.
Ilmu yang diberikan Allah melalui
jalan formal dan non formal dapat
dimanfaatkan manusia.
Ilmu yang kita dapat secara formal
bisa dijadikan sebagai pedoman
hidup, sedangkan yang didapat
secara non formal bisa dijadikan
sarana atau fasilitas hidup.
Mencari ilmu dan mengembangkan
ilmu adalah rangkaian ibadah kita
kepada allah swt.
Surat Al Hajj ayat 70.
“ Katakanlah, kalau sekiranya
lautan menjadi tinta untuk menulis
kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh
habislah lautan itu sebelum habis
ditulis kalimat-kalimat Tuhanku,
meskipun kami datangkan
tambahan sebanyak itu pula. ” (QS.
Al Kahfi: 109)
“ Dan seandainya pohon-pohon di
muka bumi menjadi pena dan laut
(menjadi tinta), ditambahkan
kepadanya tujuh lautan lagi,
niscaya tidak akan habis-habisnya
(dituliskan) kalimat Allah.
Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS.
Luqman: 27).
Hikmah mempelajari ilmu Allah
1. Ilmu yang kita miliki sedikit
sekali, untuk itu manusia tidak ada
alasan untuk menyombongkan diri
Pertama, membuat manusia sadar
bahwa betapa tidak berarti dirinya
dihadapan Allah swt., sebab seluruh
ilmu yang dimiliki manusia adalah
ibarat setitik air laut dibandingkan
dengan air laut secara keseluruhan.
Oleh karena itu manusia tidak ada
alasan untuk sombong dan
menjadikan ilmu menjadi
penyebab kekufuran dan
kedurhakaan kepada Yang Maha
Mengetahui segalanya.
Ilmu non formal yang
dikembangkan manusia tidak
boleh bertentangan dengan ilmu
Allah.
2. Ilmu Allah yang sangat luas tidak
ada satupun yang luput dari
pengawasan Allah, sehingga kita
lebih mengontrol amal dan
perbuatan kita.
membuat kita lebih bertakwa
kepada Allah swt. Dengan demikian
kita lebih berusahan mencari Ridho
Allah.
3. Ilmu Allah yang luas akan
menjadi terapi yang ampuh bagi
penyelewengan dan penipuan.
Kita tidak lagi terpengaruh dengan
“ diketahui” atau “tidak diketahui”
oleh orang lain untuk melakukan
atau meninggalkan sesuatu.
Karena kita menyadari betapa
Allah swt. Maha Mengetahui yang
pasti selalu melihat, mendengar,
memperhatikan apa yang kita
lakukan di mana dan kapan saja.
Di zaman salafus saleh, kita masih
ingat kisah seorang gadis shalihah
dengan ibunya menjual susu. Suatu
saat ibunya menyuruh
dagangannya untuk dicampur
dengan air, agar mendapatkan
untung yang lebih. Namun putrinya
menolak. “Bukankah Khalifah Umar
tidak melihat?” kata sang ibu. “Tapi
Tuhannya Umar mengetahui, Bu!”
kata putrinya. Tak disangka
percakapan itu didengar Umar bin
Khaththab. Maka gadis shalihah
tersebut dipinang untuk putra
Umar sang Khalifah. Dan kita pun
tahu persis bahwa dari seorang
wanita shalihah ini, akhirnya
menurunkan seorang cucu yang
menjadi tokoh besar dalam
sejarah: Umar Bin Abdul ‘Aziz yang
legendaris.
Juga kisah seorang anak gembala
dengan sekian banyak gembalaan
milik tuannya. Suatu saat Umar bin
Khaththab menguji kekuatan
muraqabatullah-nya. Dikatakan
kepada anak itu bahwa
kambingnya akan dibeli dengan
harga yang lebih. Namun anak itu
menolak. “Kamu bisa mengatakan
kepada tuanmu kambingnya
dimakan binatang buas, ” kata
Umar r.a. “Lantas di mana Allah?”
tanya anak tersebut. Subhanallah..!.
“Dan katakanlah; bekerjalah kamu
maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat
pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui akan yang ghaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan. ” (QS. At-Taubah:
105)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar