Surga adalah suatu pembalasan
yang agung dan pahala tertinggi
bagi para hamba Allah yang taat.
Penggambaran surga yang
difirmankan oleh Allah swt. dan
disabdakan oleh Nabi saw.,
memang hampir tak mampu kita
gambarkan dengan otak dan
imajinasi kita yang terbatas ini. Kita
coba untuk memvisualisasikan
dalam hadits Qudsi yang
menceritakan tentang Surga.
Gambaran surga
ﺃﻋﺪﺩﺕ ﻟﻌﺒﺎﺩﻱ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﻣﺎ ﻻ ﻋﻴﻦ ﺭﺃﺕ
ﻭﻻ ﺃﺫﻥ ﺳﻤﻌﺖ ﻭﻻ ﺧﻄﺮ ﻋﻠﻰ ﻗﻠﺐ ﺑﺸﺮ
“ Kami sediakan bagi hamba-
hamba-Ku yang shalih sesuatu,
yang tak pernah terlihat oleh mata,
tak pernah terdengar oleh telinga
dan tak pernah terlintas oleh hati
manusia …”
“Seorang pun tak mengetahui apa
yang disembunyikan untuk
mereka yaitu
(bermacam-macam nikmat) yang
menyedapkan pandangan mata
sebagai balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan. (As-
sajdah 17)
Allah swt. menentukan hari
masuknya ke surga pada waktu
tertentu dan memutuskan jatah
hidup di dunia pada batas waktu
tertentu serta menyiapkan di
dalam surga berbagai kenikmatan
yang tidak pernah dilihat oleh
mata, didengar oleh telinga, dan
terlintas dalam hati. Dia
memperlihatkan dengan jelas
surga kepada mereka agar dapat
melihatnya dengan mata hatinya
karena penglihatan mata hati lebih
tajam daripada pandangan mata
kepala.
“Sesungguhnya jika salah seorang
dari kalian meninggal dunia, maka
kursinya diperlihatkan kepadanya
setiap pagi dan petang. Jika ia
penghuni surga, maka ia adalah
penghuni surga. Jika ia penghuni
neraka, maka ia adalah penghuni
neraka. Kemudian dikatakan, Inilah
kursimu hingga Allah Ta ’ala
membangkitkanmu pada hari
kiamat nanti. ” Bukhari-Muslim
“Jibril berjalan terus hingga tiba di
Sidratul Muntaha dan ternyata
Sidratul Muntaha ditutup dengan
warna yang tidak aku ketahui. ”
kata Rasulullah saw. lebih lanjut,
“ Kemudian aku masuk ke dalam
surga dan ternyata di dalamnya
terdapat kubah dari mutiara dan
tanahnya beraroma kesturi.
Bukhari-Muslim
Orang masuk Surga dengan
berkelompok
“Dan orang-orang yang bertaqwa
kepada Rabbnya dibawa ke dalam
surga berombong-rombongan.
Sehingga apabila mereka sampai
ke surga itu sedang pintu-pintunya
telah terbuka dan berkatalah
kepada mereka penjaga-
penjaganya, “Kesejahteraan
(dilimpahkan) atas kalian,
berbahagialah kalian! Maka
masukilah surga ini, sedang kalian
kekal di dalamnya. ” Az-Zumar
39:73
“( Yaitu) Surga Aden yang pintu-
pintunya terbuka bagi mereka. Di
dalamnya mereka bertelekan (di
atas dipan-dipan) sambil meminta
buah-buahan yang banyak dan
minuman di surga tersebut. ” Shaad:
50-51
Anda perhatikan bahwa ada
makna indah pada ayat di atas
ketika mereka telah masuk ke
dalam surga, maka pintu-pintu itu
tidak tertutup bagi mereka dan
dibiarkan terbuka lebar untuk
mereka. Sedangkan neraka, jika
para penghuninya telah masuk ke
dalamnya, maka pintu-pintu
langsung ditutup rapat bagi
mereka.
“Sesungguhnya api itu ditutup
rapat atas mereka.” Al-Humazah:8
Dibiarkannya pintu-pintu surga
terbuka untuk para penghuninya
adalah isyarat bahwa mereka
dapat bergerak secara leluasa bagi
mereka. Serta masuknya para
malaikat masuk setiap waktu
kepada mereka dengan membawa
hadiah-hadiah dan rizki untuk
mereka dari Rabb mereka serta
apa saja yang menggembirakan
mereka dalam setiap waktu.
Pintu-pintu Surga
“Di surga terdapat delapan pintu.
Ada pintu yang namanya Ar-
Rayyan yang hanya dimasuki oleh
orang-orang yang puasa. ” Bukhari
dan Muslim
“ Barang Siapa yang berinfak
dengan sepasang unta atau kuda
atau lainnya di jalan Allah swt.,
maka ia dipanggil dari pintu-pintu
surga. “Wahai hamba Allah, pintu
ini lebih baik. Barang Siapa yang
rajin shalat, maka ia dipanggil di
pintu shalat. Barang Siapa berjihad,
maka ia dipanggil di pintu jihad.
Barang Siapa rajin bershadaqah,
maka ia masuk dari pintu
shadaqah. Dan barang siapa puasa,
maka ia dipanggil dari Ar-
rayyan. ”Abu Bakar berkata,”Wahai
Rasulullah, apakah setiap orang
dipanggil dari pintu-pintu tersebut?
Adakah orang dipanggil dari semua
pintu tersebut? Rasulullah saw.
menjawab, ”Ya, dan aku berharap
engkau termasuk dari mereka.”
“Siapa di antara kalian yang
berwudhu kemudian
menyempurnakan wudhunya lalu
membaca Asyhadu an laa ilaaha
illallahu wahdahulaa syarikalahu
wa asyhadu anna Muhammadan
abduhu warasuluhu, maka
dibukakan baginya pintu-pintu
surga yang berjumlah delapan dan
ia masuk dari mana saja yang ia
sukai. ” Imam Muslim
“Jika seorang muslim mempunyai
tiga orang anak yang belum baligh
kemudian meninggal dunia, maka
mereka menjumpainya di pintu-
pintu surga yang delapan dan ia
bebas masuk dari pintu mana saja
yang ia sukai. ” k
“Demi Muhammad yang jiwanya
ada di Tangan-Nya, jarak antara
dua daun pintu surga adalah
seperti Makkah dan Hajar atau
Hajar dan Makkah. ” Imam Bukhari
Dalam redaksi lain,
“ Antara Makkah dan Hajar atau
Makkah dengan Bushra.” (Hadits ini
keshahihannya disepakati pakar
hadits).
“ Kalian adalah penyempurna tujuh
puluh umat. Kalian adalah umat
yang terbaik dan termulia di sisi
Allah. Jarak di antara dua daun
pintu surga adalah empat puluh
tahun. Pada suatu hari ia akan
penuh sesak. ” Imam Ahmad
“Pintu yang dimasuki oleh
penghuni surga jaraknya adalah
sejauh perjalanan pengembara
dunia yang ahli, tiga kali lipat.
Kemudian penghuni surga
memenuhinya hingga pundak
mereka nyaris lengkap. ” Abu
Nu’aim
Gambaran Para Penghuni Surga
“Allah Azza wajalla menciptakan
Adam mirip dengan wajah-Nya.
Postur tubuh Adam adalah enam
puluh hasta. Usai menciptakan
Adam Allah berfirman, “Pergilah
dan ucapkan salam kepada
sekumpulan tersebut. Mereka
adalah para malaikat yang sedang
duduk-duduk dan mendengarkan
salam yang mereka sampaikan
kepadamu, karena salam tersebut
adalah salammu dan salam anak
keturunanmu. ”
Kata Rasulullah saw., “Lalu Adam
pergi ke tempat mereka dan
berkata, “Salam sejahtera atas
kalian.” Mereka menjawab, “Salam
sejahtera juga atasmu dan begitu
juga rahmat Allah. ” Kata Rasulullah
saw. lebih lanjut, “Maka setiap
orang yang masuk ke dalam surga
wajahnya seperti wajah Adam dan
postur tubuhnya adalah enam
puluh hasta. Setelah Adam,
manusia mengecil hingga
sekarang. ” Ahmad, Bukhari dan
Muslim
“ Penghuni surga masuk ke dalam
surga dengan rambut pendek,
belum berjenggot, matanya
bercelak dan usianya tiga puluh
tiga tahun. ” Imam Tirmidzi
“Jika penghuni surga meninggal
dunia, baik pada saat kecil atau
tua, maka mereka dikembalikan
dengan usia tiga puluh tahun di
surga dan usianya tidak bertambah
selama-lamanya. Begitu juga
penghuni neraka. ” Imam Tirmidzi
“Penghuni surga masuk surga
dengan ketinggian Adam, enam
puluh hasta dengan ukuran orang
besar, dengan wajah tampan
setampan Nabi Yusuf, Seusia Nabi
Isa, tiga puluh tiga tahun, lidahnya
fasih sefasih Nabi Muhammad,
belum berjenggot dan berambut
pendek. ” Ibnu Abu Dunya
Dalam riwayat yang lain,
“ Sesungguhnya derajat penghuni
surga yang paling rendah yang
berada di tingkat keenam dan
ketujuh. Disediakan baginya tiga
ratus pelayan yang setiap pagi dan
sore melayaninya dengan
memberikan tiga ratus piring. Yang
saya ketahui piring tersebut
terbuat dari emas. ”
“Setiap piring mempunyai warna
tersendiri yang tidak dimiliki oleh
piring yang lain. Ia menikmati dari
piring yang pertama hingga piring
terakhir. Pelayan-pelayan juga
memberikan tiga ratus minuman di
mana setiap minuman mempunyai
warna tersendiri yang tidak dimiliki
oleh tempat minum yang lain. Ia
menikmati tempat minum pertama
hingga tempat minum terakhir. ”
Ia berkata,” Rabbku, jika Engkau
mengizinkan, maka aku akan
memberi makan dan minum
kepada penghuni surga dengan
tidak mengurangi jatah yang
diberikan kepadaku.
“ Sesungguhnya ia mempunyai istri
sebanyak tujuh puluh dua orang
yang berasal dari wanita-wanita
surgawi yang matanya cantik jelita
belum temasuk istri-istrinya dari
wanita dunia. Salah seorang dari
istri-istri mereka mengambil
tempat duduknya yang
panjangnya satu mil ukuran
dunia. ”(HR Ahmad)
“Dan penghuni surga yang paling
tinggi atau mulia di sisi Allah adalah
orang yang melihat wajah Allah
setiap pagi dan petang. Kemudian
Rasulullah saw. membaca ayat,
“ Wajah-wajah (orang-orang
Mukmin) pada saat itu berseri-seri.
Kepada Rabbnyalah mereka
melihat. ” HR Tirmidzi
“Saya datang ke pintu surga, lalu
saya buka. Sang penjaga bertanya,
“ Siapakah Anda?” Saya menjawab,
“Saya Muhammad.” Penjaga pintu
lalu berkata, “Saya memang
diperintah agar pintu surga ini tidak
saya buka sebelum Anda terlebih
dulu masuk. ” Imam Muslim
Orang-orang yang dijanjikan Masuk
Surga
Rasulullah bersabda, “Jibril datang
kepada saya dan memberi
informasi tentang pintu surga yang
akan dimasuki oleh umatku. ”
Mendengar itu, Abu Bakar
bertanya, “Ya Rasulullah saw. aku
ingin bersamamu hingga dapat
melihat pintu surga. ” Rasulullah
menjawab, “Engkau wahai Abu
bakar, adalah orang pertama dari
umatku yang memasuki surga. ”
Imam Bukhari-Muslim
Pertama kali dari golongan umat
yang masuk surga tanpa melalui
proses hisab ialah mereka yang
berderajat tinggi dan agung dalam
iman dan taqwanya, beramal
shaleh dan istiqamah.
“ Mereka berbaris dalam satu regu,
wajah mereka memancarkan
kepuasan seperti rembulan saat
pertama. Tubuh mereka bersih dari
kotoran. Tidak meludah, tidak
berdahak dan tidak pula buang air.
Tempat-tempat singgahnya
terbuat dari emas, sisirnya terbuat
juga dari emas dan perak. Tempat
apinya adalah kayud, keringatnya
berupa minyak misyk, setiap lelaki
memiliki pasangan istri yang
kulitnya cemerlang seolah-olah
sumsumnya tampak dari balik
daging. Mereka tidak pernah
berselisih, tidak saling membenci
sebab mereka sehati. Bacaannya
tiap kali adalah tasbih, setiap pagi
maupun sore. ” Imam Bukhari
Rasulullah saw. Bersabda:
“ Pasti masuk surga di antara
umatku yang berjumlah tujuh
puluh ribu orang tanpa hisab atau
tujuh ratus ribu orang. Mereka
saling bergandeng hingga masuk
surga semuanya. Wajah mereka
seperti rembulan pada saat
pertama.” Imam Bukhari dan
Muslim
Ibnu Abas ra berkata bahwa
Rasulullah saw. Bersabda:
“Semua umat diperlihatkan
kepadaku kemudian aku lihat ada
nabi yang diikuti oleh sekelompok
orang pengikutnya. Ada nabi yang
diikuti oleh satu dan dua orang.
Ada nabi yang tidak diikuti oleh
sorangpun. Diangkat kepadaku
kumpulan manusia yang sangat
banyak lalu aku mengira bahwa
mereka adalah umatku lalu
dikatakan kepadaku, “Ini adalah
Musa dan kaumnya. Lihatlah ke
ufuk langit !” Lalu aku melihat ke
ufuk langit dan ternyata di sana
ada kumpulan manusia yang
sangat banyak. Dikatakan
kepadaku, “Ini adalah umatmu dan
di antara mereka ada tujuh puluh
ribu orang yang masuk surga
tanpa dihisab dan disiksa. Setelah
itu Rasulullah masuk ke dalam
rumah.
“ Sementara orang-orang sibuk
membicarakan siapa sebenarnya
mereka yang masuk ke dalam
surga tanpa hisab dan tanpa
disiksa. Sebagian mereka berkata,
“ Barangkali mereka adalah mereka
yang menemani Rasulullah saw.”
Sebagian yang lain berkata,
“ Barangkali mereka adalah yang
dilahirkan dalam keadaan Islam
dan tidak menyekutukan Allah
dengan sesuatupun. ” Mereka juga
menafsirkan dengan berbagai
macam tafsiran.
Lalu Rasulullah ke luar menemui
mereka dan bertanya, “Apa yang
kalian bicarakan?” Mereka pun
menceritakan hasil
pembicaraannya. Lantas Rasulullah
saw. bersabda, ” Mereka adalah
orang-orang yang meruqyah dan
tidak minta diruqyah, tidak jatuh
dalam tathayyur (mengaitkan
nasib dengan burung atau lainnya)
dan hanya kepada Allah mereka
bertawakkal. ”
Ukasyah bin Mihshan berdiri lalu
berkata, “Berdoalah kepada Allah
agar Ia menjadikan aku di antara
mereka. “Rasulullah saw.
menjawab, “Anda termasuk di
antara mereka!” Orang laki-laki
yang lain berdiri dan berkata,
“ Berdoalah kepada Allah agar Allah
menjadikanku di antara mereka!”
Rasulullah saw. menjawab, “Anda
kalah cepat dengan ‘Ukasyah.”
Orang Yang Terakhir Masuk Surga
Ibnul Atsir telah mengumpulkan
perawi-perawi hadits ini di dalam
Yamiil Ushul, dan di antara hadits
itu menceritakan bahwa Abdullah
bin Mas ’ud ra menyampaikan
bahwa Rasulullah saw. Bersabda:
“ Aku tahu orang terakhir yang ke
luar dari neraka dan terakhir
masuk surga. Ia ke luar dari neraka
sambil merangkak, lalu Allah
berfirman kepadanya, ” Pergi dan
masuklah ke surga!” Orang itu
kemudian pergi menuju surga,
namun terbayang olehnya bahwa
surga telah penuh, lalu ia kembali
kepada Allah dan berkata, ” Ya
Allah, surga sudah penuh.” Allah
berfirman kepadanya,
“ Pergilah dan masuklah ke dalam
surga, sebab di sana tidak seperti di
dunia melainkan sepuluh kali dunia.
Lalu ia berkata, “Apakah Engkau
ejek aku, atau Engkau tertawakan
aku, sedang Engkau adalah Raja ?”
Sebuah hadits riwayat Muslim
menyampaikan hal serupa.
Dikisahkan, Nabi bercerita tentang
laki-laki yang masuk ke surga
yang terakhir. Laki-laki itu berjalan
pelan-pelan. Allah menyuruhnya
segera masuk ke surga. Ia pun
berjalan ke arah surga dengan hati
yang bimbang. Ia angankan, setiap
orang di surga itu telah memiliki
rumah sendiri-sendiri. Dalam
hatinya ia bertanya, dengan
apakah ia akan bertempat
tinggal ?”
Maka untuk memastikan hatinya,
Allah bertanya, “Apakah engkau
masih ingat, setiap orang berada di
rumahnya sendiri-sendiri ?” Ingat
ya Allah…”jawabnya penuh dengan
angan harapan. “Sepuluh kali lipat
rumah dunia?” tanya Allah. Apakah
Engkau menghinaku ya Allah,
sedangkan Engkau adalah Raja?”
Dalam menceritakan itu Nabi
tertawa hingga terlihat gigi
gerahamnya. ”
Mudah-mudahan kita semua
diizinkan oleh Allah Ta ’ala menjadi
orang-orang yang senantiasa
istiqamah di dalam meniti hidup
dan kehidupan ini, sehingga ketika
ruh ini dicabut oleh-Nya kita
menerima anugerah husnul
khatimah. Sehingga kita termasuk
dan dimasukkan oleh Allah Ta’ala
ke dalam golongan hamba-hamba-
Nya yang dipanggil dengan penuh
kelembutan:
“ Yaa ayyathuna-nafsul muthma
innah, irji-i ila Rabbiki raadhiatan
mardhiyyah, fadkhulii fi ibadi
wadkhuli jannati. ”
Wassalam Wr.Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar