Jumat, 04 Maret 2011

MENUTUP 7 PINTU NERAKA

“Jahannam itu mempunyai 7 pintu. Tiap-tiap pintu (telah
ditetapkan) untuk golongan tertentu
dari mereka ”. (QS Al-Hijr :44). Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik
ra. berkata: Jibril datang kepada
rosulullah pada waktu yang ia tidak
biasa datang dalam keadaan berubah
mukanya, maka ditanya oleh
Rosululah saw: “Mengapa aku melihat kau berubah muka ?” Jawabnya: “Ya Muhammad, aku datang kepadamu di
saat Allah menyuruh supaya
dikobarkan penyalaan api neraka,
maka tidak layak bagi orang yang
mengetahui bahwa neraka Jahannam
itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk
bersuka- suka sebelum ia merasa
aman daripadanya”. Lalu Rosullulah saw bersabda:
“Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam”. Jawabnya: “Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka
dinyalakan selama 1000 tahun
sehingga merah, kemudian
dilanjutkan 1000 tahun sehingga
putih, kemudian 1000 tahun sehingga
hitam, lalu menjadi hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.
Demi Allah, andaikan terbuka sebesar
lubang jarum niscaya akan dapat
membakar semua penduduk dunia
karena panasnya. Demi Allah,
andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi
niscaya akan mati penduduk bumi
karena panas dan basinya. Demi Allah, andaikan satu
pergelangan dari rantai yang disebut
dalam Al-Quran itu diletakkan di atas
bukit, niscaya akan cair sampai ke
bawah bumi yg ke 7. Demi Allah,
andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-
orang yang di ujung timur karena
sangat panasnya. Jahannam itu
sangat dalam, perhiasannya besi dan
minumannya air panas bercampur
nanah, dan pakaiannya adalah potongan- potongan api. Api neraka
itu ada 7 pintu, jarak antar pintu
sejauh 70 tahun, dan tiap pintu
panasnya 70 kali dari pintu yg lain ”. MasyaAllah … Dikatakan dalam Hadith Qudsi:
‘Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu
tak dapat bertahan dengan panasnya
terik matahariKu. Tahukah kamu
bahwa neraka jahanamKu itu:
mempunyai 7 tingkat.
Setiap tingkat mempunyai 70.000 daerah.
Setiap daerah mempunyai 70.000
kampung.
Setiap kampung mempunyai 70.000
rumah.
Setiap rumah mempunyai 70.000 bilik. Setiap bilik mempunyai 70.000 kotak.
Setiap kotak mempunyai 70.000
batang pokok zaqqum.
Di bawah setiap pokok zaqqum
mempunyai 70.000 ekor ular.
Di dalam mulut setiap ular yang panjangnya 70 hasta mengandung
lautan racun yang hitam pekat. Dan di
bawah setiap pokok zaqqum terdapat
70.000 rantai. Setiap rantai diseret
oleh 70.000 malaikat ’. ‘Api yang ada sekarang ini, yang digunakan bani Adam untuk
membakar hanyalah 1/70 dari api
neraka jahannam ’ (HR. Bukhari- Muslim). "Apabila neraka itu melihat
mereka dari tempat yang jauh, mereka
akan mendengar kegeraman dan
suara nyalanya". (QS. Al-Furqan: 11). "Apabila mereka dilemparkan ke
dalamnya, mereka mendengar suara
neraka yang mengerikan, sedang
neraka itu menggelegak, hampir-
hampir (neraka) itu terpecah lantaran
marah". (QS. Al-Mulk: 7). Air di jahannam adalah hamim (air panas
yang menggelegak), anginnya adalah
samum (angin yang amat panas),
sedang naungannya adalah yahmum
(naungan berupa potongan-
potongan asap hitam yang sangat panas). (Lihat QS. Al-Waqi'ah: 41-44). Rasulullah SAW meminta Jibril untuk
menjelaskan satu per satu mengenai
pintu-pintu neraka tersebut.
"Pintu pertama dinamakan Hawiyah
(arti harfiahnya: jurang), yang
diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir.
Pintu ke 2 dinamakan Jahim, yang
diperuntukkan bagi kaum musyrikin.
Pintu ke 3 dinamakan Saqar, yang
diperuntukkan bagi kaum shobiin
atau penyembah api. Pintu ke 4 dinamakan Ladha,
diperuntukkan bagi iblis dan para
pengikutnya.
Pintu ke 5 dinamakan Huthomah
(artinya: menghancurkan hingga
berkeping-keping), diperuntukkan bagi kaum Yahudi.
Pintu ke 6 dinamakan Sa'ir (arti
harfiahnya: api yang menyala-nyala),
diperuntukkan bagi kaum kafir. Rasulullah bertanya: "Bagaimana
dengan pintu ke 7.?" Sejenak Malaikat
Jibril seperti ragu untuk
menyampaikan siapa yang akan
menghuni pintu ketujuh. Akan tetapi
Rasulullah SAW mendesaknya sehingga akhirnya Malaikat Jibril
mengatakan, "Pintu ke 7
diperuntukkan bagi umatmu yang
berdosa besar dan meninggal
sebelum mereka mengucapkan kata
taubat". Mendengar penjelasan yang
mengagetkan itu, Rasulullah SAW pun
langsung pingsan, Jibril lalu
meletakkan kepala Rosulullah saw di
pangkuannya sehingga sadar kembali
dan sesudah sadar beliau bersabda: “Ya Jibril, sungguh besar kerisauan dan sangat sedihku, apakah ada
seorang dari umat ku yang akan
masuk ke dalam neraka ?” Jawabnya: “Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari umatmu.” Nabi Muhammad lalu menangis, Jibrail
pun ikut menangis. Kemudian nabi
saw langsung masuk ke dalam
rumahnya dan tidak keluar kecuali
untuk sembahyang. Setelah kejadian
itu, beliau tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan
ketika sholat beliau pun menangis
dengan tangisan yang sangat
memilukan. Karena tangisannya ini,
semua sahabat ikut menangis,
kemudian mereka bertanya: “Mengapa beliau begitu berduka ?” Namun beliau tidak menjawab. Sayyidah Fathimah az-Zahra melihat
beliau karena tangisan yang tiada
henti. Wajah Nabi menjadi pucat dan
pipinya menjadi cekung. Sebagaimana
yang diceritakan oleh Kasyfi, bahwa
Bumi tempat beliau duduk telah basah dengan air mata. Sayyidah Fathimah as
berkata kepada ayahnya, semoga
hidupku menjadi tebusanmu,
“Mengapa Ayahanda menangis ?” Nabi saw menjawab: “Ya Fathimah, mengapa aku tidak boleh menangis.?
Karena sesungguhnya Jibril telah
menyampaikan kepadaku sebuah
ayat yang menggambarkan kondisi
neraka. Neraka itu mempunyai 7
pintu, dan pintu- pintunya mempunyai 70.000 celah api. Pada setiap celah
ada 70.000 peti mati dari api, dan
setiap peti berisi 70.000 jenis azab”. Setelah mendengar ucapan tsb, para
sahabat Nabi menangis dan meratap,
“Derita perjalanan alam akhirat sangat jauh, sedangkan perbekalan sangat
sedikit ”. Sementara sebagian lagi menangis dan meratap, “Seandainya ibuku tidak melahirkanku, maka aku
tidak akan mendengar tentang azab
ini”. Ammar bin Yasir berkata, “Andaikan aku seekor burung, tentu aku tidak akan ditahan (di hari
kiamat) untuk di hisab ”. Bilal yang tidak hadir di sana datang kepada
Salman dan bertanya sebab- sebab
duka cita itu. Salman menjawab:
“Celakalah engkau dan aku, Sesungguhnya kita akan mendapat
pakaian dari api, sebagai pengganti
dari pakaian katun ini dan kita akan
diberi makan dengan zaqqum (pohon
beracun di Neraka). MasyaAllah.. Sungguh dialog yang
sangat mengerikan. Para sahabat
meratap dan menangis, bahkan Nabi
dan malaikat Jibril pun menangis saat
mengetahui tentang dasyatnya siksa
di neraka. Bagaimana dengan kita..? Astagfirullah hal ’adzim.. Masihkah kita memandang remeh ancaman siksa
neraka? Atau membiarkan diri kita ini
lalai dan sibuk dengan kesenangan
dunia yang sementara? Semoga artikel ini dapat membuka
tirai kehidupan yang sebenarnya.
Memberikan pandangan lebih luas
kepada kita dalam menyikapi dan
menjalani kehidupan. Membuat kita
menjadi orang- orang cerdas, yang berpikir jauh ke depan. Yang tidak
hanya mengejar Dunia saja, tapi juga
menggapai urusan Akhirat. Amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar