Jumat, 13 Mei 2011

Adab Buang Hajat

Jangan membuka
aurat sebelum masuk
ke dalam kamar
mandi atau WC. Kadang sebagian dari kita kerap
mengangkat kain hingga nampak
aurat sebelum masuk ke kamar
mandi atau tempat buang hajat. Ini
menyalahi syariat. 2. Ketika memasuki kamar mandi
atau WC, dahulukan kaki kiri dan
sebelum melangkah masuk, bacalah
terlebih dahulu doa: ﻪﻠﻟﺍ ﻢﺴﺑ ، ﺚﺒﺨﻟﺍ ﻦﻣ ﻚﺑ ﺫﻮﻋﺃ ﻲﻧﺇ ﻢﻬﻠﻟﺍ ﺚﺋﺎﺒﺨﻟﺍﻭ (HR Bukhari) 3. Keluar dari kamar mandi atau WC,
dahulukan kaki kanan dan apabila
telah berada di luar, bacalah doa: ﻚﻧﺍﺮﻔﻏ ، ﻯﺫﻷﺍ ﻲﻨﻋ ﺐﻫﺫﺃ ﻱﺬﻟﺍ ﻪﻠﻟ ﺪﻤﺤﻟﺍ ﻲﻧﺎﻓﺎﻋﻭ (HR Abu Daud, Tirmizi dan Ibnu
Majah) 4. Jangan bercakap-cakap ketika
berada di dalam kamar mandi atau
WC kecuali tak dapat dihindari. Nabi
Saw malah tidak menjawab salam
ketika beliau sedang buang air kecil.
Ibnu Umar menceritakan, “Seorang lelaki telah menghampiri Nabi SAW
yang sedang kencing. Ia memberi
salam kepada beliau, namun beliau
tidak memjawab salamnya." (HR
Muslim) 5. Jangan membawa masuk barang-
barang yang terdapat Asma Allah
atau ayat Al-Qur'an atau sebagainya
yang dimuliakan oleh agama. 5. Jika terpaksa membuang air di
tempat yang tidak mempunyai ruang
tertutup (seperti di hutan dan
sebagainya), hendaklah menjaga
adab-adab berikut selain dari adab-
adab di atas tadi: a) Hendaklah mencari tempat yang
jauh dari orang ramai. b) Jangan mengadap ke arah kiblat
atau membelakanginya. c) Hendaklah mencari tempat yang
sesuai. Jangan buang air kecil di
jalan lalu lalang orang ramai, tempat
berteduh mereka, saluran air, di
bawah pohon yang berbuah atau
sembarang tempat yang menjadi tumpuan orang ramai. Hal tersebut
amat dilarang oleh Nabi SAW karena
mengundang laknat orang terhadap
pelakunya. d) Jangan buang air di air yang
tenang (tidak mengalir). Jabir ra
berkata, “Nabi melarang kencing di air yang tenang." e) Jangan buang air di lubang yang
telah ada karena dikhawatirkan
didiami oleh binatang atau jin.
Abdullah bin Sarjis berkata, “Nabi SAW melarang kencing ke dalam
lubang.” (HR Abu Daud).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar