Jumat, 13 Mei 2011

Tertutupnya pintu taubat

Sebusuk apapun
maksiat yang telah dilakukan,
sebanyak apapun dosa
yang telah diperbuat, bila manusia
kembali kepada jalan Allah, maka
Allah SWT akan menerima tobatnya. Bahkan terhadap orang yang kafir
sekalipun, bila ia memeluk agama
Islam, Allah akan mengampuni segala
dosanya. Pintu tobat senantiasa
terbuka. Dan
Allah SWT akan senantiasa menanti kedatangan hamba-Nya yang akan
bertaubat. Namun demikian, tidak
selamanya pintu tobat terbuka ada
saatnya pintu tobat tertutup rapat.
Pintu tobat akan tertutup rapat pada
dua keadaan; pertama, ketika nyawa manusia sudah berada di
tenggorokan. Rasulullah SAW
bersabda, “Sesungguhnya Allah Yang Mahamulia lagi Mahaagung menerima
tobat seseorang sebelum nyawanya
sampai di tenggorokan. ” (HR Tirmidzi) Kedua, ketika matahari terbit dari
tempat terbenamnya. Rasulullah SAW
bersabda, “Barangsiapa bertobat sebelum matahari terbit dari barat,
niscaya Allah menerima
taubatnya." (HR Muslim) Tertutupnya
pintu tobat merupakan
batas dimana penyesalan,
permohonan ampun, perbuatan baik dan keimanan orang kafir tidak
bermanfaat lagi, karena Allah SWT
tidak menerimanya. Allah SWT
berfirman, “Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah
kedatangan malaikat kepada mereka
(untuk mencabut nyawa mereka),
atau kedatangan Tuhanmu atau
kedatangan sebagian tanda-tanda
Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu
tidaklah bermanfaat lagi iman
seseorang bagi dirinya sendiri yang
belum beriman sebelum itu, atau dia
(belum) mengusahakan kebaikan
dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya
kami pun menunggu (pula)." (Q S Al-
An ’am [6]: 158) Hal ini harus menjadi perhatian kita
untuk tidak menunda-nunda untuk
bertaubat, bila hal ini terjadi besar
kemungkinan akan menenggelamkan
kita pada kemaksiatan dan pada
akhirnya akan menganggap baik bahkan bangga dengan kemaksiatan
yang dilakukannya. Selagi kita hidup
didunia, mari kita
gunakan kesempatan ini untuk
menyikapi adanya penutupan pintu
taubat ini dengan cara: Pertama, bersegera melakukan taubat. Allah
SWT berfirman, “Sesungguhnya tobat di sisi Allah hanyalah tobat bagi
orang-orang yang mengerjakan
kejahatan lantaran kejahilan, yang
kemudian mereka bertobat dengan
segera, maka mereka itulah yang
diterima Allah tobatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana. ” (QS An-Nisa [4]: 17) Kedua, bersegera melakukan
berbagai macam kebaikan sebelum
datangnya masa yang menyebabkan
kita sulit untuk melakukan kebaikan.
Rasulullah saw. bersabda,
“Bersegeralah kalian untuk mengerjakan amal-amal saleh, karena
akan terjadi berbagai fitnah yang
menyerupai malam yang gelap
gulita..” (HR Muslim dan Tirmidzi) Ketiga, berusaha meningkatkan
ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan
takwa kita akan diberi kemampuan
untuk membedakan yang benar dan
salah. (QS Al-Anfaal [8]: 29)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar