Jumat, 13 Mei 2011

Rasulullah SAW Selalu Tepat Waktu

Suatu ketika Abdullah
bin Mas'ud bertanya pada Rasulullah SAW: " Wahai
Rasulullah pekerjaan apakah yang
paling Allah cintai?", Beliau menjawab:
"Shalat pada waktunya". Ia bertanya:
"Lalu apalagi Ya Rasul?", Beliau
menjawab: "Taat pada orang tua". Ia bertanya: "Lalu apalagi Ya Rasul?",
Beliau menjawab: "Jihad di jalan
Allah." Hadis di atas diriwayatkan lebih dari
satu imam, sebut saja Bukhari, Muslim,
Tirmidzi, Nasa'i, Ahmad, Dârul Quthni
dan yang lainnya. Hadis ini cukup menarik perhatian
kita, selain perawinya yang banyak,
kandungan hadis di atas pun layak
untuk dicermati. Mengapa shalat tepat
pada waktunya dapat menempati
rating teratas dari sekian banyak pekerjaan yang sangat Allah cintai,
ternyata ia dapat "menyisihkan"
ketaatan pada orang tua dan jihad di
jalan Allah. Padahal, sebagaimana yang kita
ketahui bersama bahwa perintah
untuk taat pada orang tua adalah
perintah yang sangat urgent, terbukti
hampir dalam setiap larangan
menyekutukan Tuhan (syirik) selalu disandingkan dengan perintah untuk
menaati orang tua. Belum lagi dengan
Jihad. Ternyata shalat pada waktunya
dapat mengungguli sebuah amalan
yang balasannya sudah dijanjikan
Allah berupa surga dan selalu menjadi idaman seluruh Muslim. Menurut Prof Dr Musthafa 'Imarah,
Dosen Hadis dan Ilmu Hadis Fakultas
Ushuludin Univeristas Al-Azhar, Kairo,
Rasulullah SAW memang tidak hanya
sekali ditanya tentang pekerjaan yang
paling dicintai Allah, jawaban Beliau pun variatif disesuaikan dengan
orang yang bertanya dan kondisi saat
itu. Walau demikian, hadis shalat pada
awal waktu adalah hadis terbanyak
yang terdapat dalam kitab-kitab hadis
dibanding dengan hadis-hadis lain. Kenyataan ini cukup menarik hingga
Ibnu Hajar dalam "Fathul Bari" nya
menukil perkataan Ibnu Bazizah
bahwa jihad memang didahulukan
dibanding pekerjaan fisik yang lain
karena ia merupakan pekerjaan yang berat, akan tetapi kesabaran untuk
menjaga shalat dan melaksanakannya
tepat waktu adalah pekerjaan yang
terus dilakukan secara berulang-
ulang hingga hanya orang yang
benar-benar bertakwalah yang dapat terus menjaganya. Dr Abdul Fattah Abu Ghuddah
menyimpulkan bahwa dalam hadis
tersebutlah terdapat kunci
kesuksesan Umat Islam, yaitu dengan
memanfaatkan waktu. Ia berargumen
karena shalat termasuk ibadah yang sudah ditentukan waktunya. Jika
seorang Muslim melaksanakannya
tepat waktu, dan juga selalu
memperhatikan setiap pekerjaan pada
waktunya maka hal itu akan membuat
semuanya dapat terlaksana dengan baik sebagaimana mestinya karena ia
sudah menjadi sebuah kebiasaan dan
watak dalam prilaku dan kehidupan
soerang Muslim. Dari sinilah terlihat
jelas rahasia mengapa syariat
mengistimewakan ibadah shalat dibanding seluruh ibadah lain. Selain shalat sebenarnya syariat pun
telah menggambarkan beberapa
pekerjaan yang harus sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Seperti
haji, zakat (baik zakat fitr atau zakat
mâl), puasa, berkurban, memberi nafkah, hutang, gadai, bertamu, haid,
nifas dan lain-lain. Dari sini Islam ingin
mengisyaratkan akan pentingnya
penentuan waktu dan banyaknya
kemaslahatan dan manfaat yang ada
didalamnya. Mudah-mudahan kita selalu dijadikan
orang-orang yang selalu menjaga
shalat dan menjadi hamba yang on
time. Allahu wa Rasuluhu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar