Jumat, 18 Februari 2011

1000 Amalan Sunnah dalamSatu Hari (Lakukan ini,sebagai bukti cinta mukepada ALLOH

Segala puji bagi Allah Yang
Mahapenyayang Mahapengampun,
Mahapemurah Mahaperkasa, Yang
membolakbalikkan hati dan
penglihatan, Mengetahui yang
nampak maupun yang
tersembunyi, Aku senantiasa
memujiNya baik pagi maupun sore,
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
yang berhak diibadahi dengan
benar kecuali Allah semata tidak
ada sekutu bagiNya. Kesaksian
yang menyebabkan
diselamatkannya orang yang
mengucapkannya dari adzab
neraka. Dan aku bersaksi bahwa
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi
wa sallam adalah nabiNya yang
dipilih, shalawat semoga tercurah
kepadanya, keluarganya, isteri-
isterinya, dan para shahabatnya,
yang mereka pantas mendapatkan
kedudukan yang agung dan mulia.
Shalawat yang terus menerus
sepanjang hari.
Sesungguhnya hal yang terpenting
bagi seorang muslim dalam
kehidupan sehari-hari adalah
mengamalkan sunnah Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam
keseluruhan tindak tanduknya,
perkataan, perbuatannya sehingga
keseluruhan kehidupannya diwarnai
oleh sunnah Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa Sallam sepanjang pagi
hingga sore.
Berkata Dzu Nun Al-Mishry.
"Salah satu tanda dari kecintaan
kepada Allah Azza Wa Jalla adalah
mutaba'ah (mengikuti) kekasihnya
Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam
akhlaqnya, perbuatan-
perbuatannya, perintah-perintahnya
dan sunnah-sunnahnya".
Allah berfirman:
"Artinya : Katakanlah: Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu.
Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. [Ali Imran: 31]
Berkata Hasan Al-Bashri.
"Tanda-tanda kecintaan mereka
kepada Allah adalah dengan
mengikuti sunnah Rasul-Nya
Shallallahu 'alaihi wa sallam"
Sesungguhnya (tinggi rendahnya)
kedudukan seseorang mukmin
diukur dengan kekuatan
ittiba' (mengikuti) sunnah Rasul
Shallallahu 'alaihi wa sallam maka
ketika makin banyak sunnah yang
ia jalankan maka semakin tinggi
dan terhormat pula kedudukannya
disisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Oleh karena itu saya
mengumpulkan pembahasan yang
ringkas dalam rangka
menghidupkan sunnah Rasul
Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam
praktek keseharian kaum muslimin
baik yang berkaitan dengan
ibadahnya, tidur, makan, minum,
etika bergaul dengan sesama, cara
bersuci, keluar masuk (rumah/
masjid), berpakaian, dan
keseluruhan tingkah lakunya
Renungkanlah bagaimana
seandainya salah satu diantara kita
mengalami kehilangan harta maka
pastilah kita mempedulikannya,
bersedih atasnya, dan bersungguh-
sungguh dalam usaha mencarinya
sampai kita mendapatkannya
(kembali). Namun sayang sekali,
berapa banyak sunnah yang hilang
dalam hidup kita, Apakah kita
bersedih atasnya dan berusaha
mengaplikasikannya dalam
kehidupan riil kita??
Saya (benar-benar) ingin membantu
menguatkan manusia untuk
senantiasa bersungguh-sungguh
dalam mengamalkan sunnah dalam
setiap urusan hidupnya dari pagi
hingga sore karena mereka akan
senantiasa mendapatkan
keberuntungan (sebagai balasan)
dibalik setiap sunnah-sunnah (yang
dilakukan) dan lebih mencukupi
daripada sekedar harta. Dan harta
tidaklah bermanfaat lagi bagi anda
ketika tubuh anda diletakkan di
kuburan dan ditaburkan atasmu
debu.
Allah berfirman.
"Artinya : Tetapi kamu (orang-orang
kafir) memilih kehidupan
duniawi" [Al A'laa: 16-17]
Maksud Dari Sunnah-Sunnah Dalam
Pembahasan Buku Ini.
Sunnah adalah, diberikan ganjaran
orang yang melakukannya dan
tidaklah mendapatkan hukuman
orang yang meninggalkannya. Dan
sunnah-sunnah tersebut adalah
yang berulang kali (dilakukan)
dalam waktu sehari semalam dan
(sunnah) yang kita dapat
melakukannya sesuai dengan
kemampuan kita masing-masing.
Aku telah memperoleh suatu
hipotesis, apabila seseorang
bersungguh-sungguh dalam
melakukan sunnah-sunnah harian
maka ternyata tidak kurang dari
1000 sunnah di setiap urusan
hidupnya. Dan Risalah ini semata-
mata ditujukan sebagai penjelas
(sarana yang memudahkan
penerapan sunnah-sunnah
keseharian yang jumlahnya lebih
dari 1000 sunnah).
Walaupun kesungguhan seorang
muslim dalam menerapkan 1000
sunnah dalam sehari semalam
maka otomatis dalam satu bulan dia
sudah menerapkan 30000 sunnah.
Maka lihatlah kepada orang-orang
yang tidak mengetahui (jahil)
terhadap sunnah-sunnah Rasul
Shallallahu 'alaihi wa sallam atau
orang yang mengetahuinya namun
tidak mengamalkannya, berapa
banyak kedudukan (disisi Allah) dan
kebaikan yang hilang dari dirinya
dan sesungguhnya dia benar-benar
termasuk golongan yang merugi
Faedah Dari Berpegang Teguh
Dalam Menerapkan Sunnah
[a] Dengan menerapkan sunnah
kita akan sampai kepada derajat
(al-Mahabbah) kecintaan Allah
kepada hamba-Nya yang mukmin
[b] Sebagai penampal kekurangan
dari pelaksanaan ibadah yang wajib
[c] Pencegahan dari jatuhnya
(seseorang) ke dalam bid'ah
[d] Sungguhnya penerapan sunnah
merupakan bagian dari
pengagungan terhadap syiar-syiar
agama Allah
Wahai kaum muslimin hidupkanlah
sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam dalam realita
kehidupanmu. Jadikan sunnah
sebagai tujuan hidupmu karena
itulah tanda dari kecintaan yang
sempurna kepada Rasulullah dan
sebagai tanda mutaba'ah yang
sebenarnya kepada Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam
[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi
Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi
Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan
Sunnah Dalam Sehari Semalam,
Penulis Khalid Al-Husainan,
Penerjemah Zaki Rachmawan]
SUNNAH-SUNNAH KETIKA BANGUN
TIDUR
[a].Mengusap Bekas Tidur Yang Ada
Di Wajah Maupun Tangan
Hal ini menurut Imam An-Nawawy
dan Al Hafidz Ibnu Hajar sebagai
sesuatu yang dianjurkan
berdasarkan hadits Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam
" Artinya : Rasulullah bangun tidur
kemudian duduk sambil mengusap
wajahnya dengan
tangannya" [Hadits Riwayat Muslim
no. 763 ]
[b]. Doa Ketika Bangun Tidur
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺃَﺣْﻴَﺎﻧَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﻣَﺎ ﺃَﻣَﺎﺗَﻨَﺎ ﻭَﺇِﻟَﻴْﻪِ
ﺍﻟﻨُّﺸُﻮْﺭُ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ )
"Alhamdu Lillahilladzii Ahyaanaa
ba'da maa Amaatanaa wa
ilaihinnusyuuru"
"Artinya : Segala puji bagi Allah
yang telah menghidupkan kami
setelah ditidurkanNya dan
kepadaNya kami
dibangkitkan" [Hadits Riwayat
Bukhari no. 6312 dan Muslim no.
2711]
[c]. Bersiwak
"Artinya : Adalah Rasulullah apabila
bangun malam membersihkan
mulutnya dengan bersiwak [Hadits
Riwayat Bukhari no. 245 dan Muslim
no. 255]
[d]. Beristintsaar [Mengeluarkan /
Menyemburkan Air Dari Hidung
Sesudah Menghirupnya]
"Artinya : Apabila seorang diantara
kalian bangun tidur maka
beristintsaarlah tiga kali karena
sesungguhnya syaitan bermalam di
batang hidungnya" [Hadits Riwayat
Bukhari no. 3295 dan Muslim no.
238]
[e]. Mencuci Kedua Tangan Tiga Kali.
Berdasarkan hadits Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam
"Artinya : Bila salah seorang
diantaramu bangun tidur, janganlah
ia menyelamkan tangannya ke
dalam bejana, sebelum ia
mencucinya tiga kali [Hadits
Riwayat Bukhari no. 162 dan Muslim
no. 278]
SUNNAH-SUNNAH YANG BERKAITAN
DENGAN KELUAR MASUK KAMAR
MANDI
Sunnah-Sunnahnya Adalah:
[a]. Masuk dengan kaki kiri dan
keluar dengan kaki kanan
[b]. Doa ketika masuk kamar mandi
"Allaahumma inni a'udzubika minal
khubusi wal khabaaits"
"Artinya : Ya Allah, sesungguhnya
aku berlindung kepada Mu dari
godaan syaitan laki-laki dan
perempuan [Hadits Riwayat Bukhari
no. 142; 6322 dan Muslim no. 375]
[c]. Doa ketika keluar kamar mandi
ﻏُﻔْﺮَﺍﻧَﻚَ "Ghufraanaka"
"Artinya : Aku minta ampun
kepada-Mu [Hadits Riwayat Seluruh
penyusun sunan kecuali An Nasa'i]
[1]
Rutinitas manusia masuk kamar
mandi dalam sehari semalam
merupakan kebiasaan yang terjadi
berulang kali dan setiap kali keluar
masuk dari kamar mandi dengan
menerapkan sunnah-sunnah
tersebut maka ia telah
melaksanakan dua sunnah Rasul
Shallallahu 'alaihi wa sallm ketika
masuk (mendahulukan kaki kiri dan
berdoa ketika masuk) dan dua
sunnah Rasul Shallallahu 'alaihi wa
sallam ketika keluar (mendahulukan
kaki kanan dan berdoa ketika
keluar).
Makna dari 'al-khubusyu wal
khabai'syi'" adalah syaitan dari jenis
laki-laki dan perempuan.
Berlindunglah kepada Allah dari
kejahatan mereka karena
sesungguhnya kamar mandi adalah
tempat tinggal mereka.
_________
Foote Note.
[1] Hadits Riwayat Abu Dawud no.
39, Ibnu Majah no. 300 dan At-
Tirmidzi no. 7. Dan dishahihkan oleh
Al-Albani dalam Irwaa-ul Ghaliil no.
52
SUNAH-SUNNAH DALAM WUDHU
[a]. Mengucapkan Bismillah[1]
[b]. Membasuh Kedua Telapak
Tangan Tiga Kali[2]
[c]. Mendahulukan Berkumur-Kumur
(Madhmadhoh) Dan Istinsyaq
(Memasukkan Air Ke Dalam Hidung
Lalu Menghirupnya Dengan Sekali
Nafas Sampai Ke dalam Hidung
Yang Paling Ujung) Sebelum
Membasuh Muka.
[d]. Setelah Istinsyaq Lalu Istintsaar
(Mengeluarkan /Menyemburkan Air
Dari Hidung Sesudah Menghirupnya
Dengan Telapak Tangan Kiri).
Berdasarkan hadits :
"Artinya : ...Lalu Nabi membasuh
kedua telapak tangan tiga kali
kemudian berkumur-kumur dan
istinsyaq, lalu istintsaar lalu
membasuh muka tiga kaliâ €
¦"[Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 159
dan Muslim no. 226]
[e] Bersungguh-Sungguh Dalam
Berkumur-Kumur Dan Istinsyaq Bagi
Orang Yang Sedang Tidak Berpuasa.
Berdasarkan hadits :
"Artinya : Bersungguh-sungguh
dalam menghirup air ke hidung,
kecuali kalau kamu sedang
berpuasa. [HR.Abu Dawud, no. 142;
Tirmidzi, no.38; Nasaaiy, no. 114 dan
Ibnu Majah, no. 407 & 448 dan
selain mereka).
Makna bersungguh-sungguh dalam
berkumur-kumur adalah
menggerakkan air di ke seluruh
bagian mulutnya. Sedangkan
makna bersungguh-sungguh dalam
istinsyaq adalah menghirup air
sampai ke bagian hidung yang
terdalam.
[f]. Menyatukan Antara Berkumur
Dan Istinsyaq Dengan Sekali
Cidukan Tangan Kanan, Tanpa
Pemisahan Antara Keduanya.
[g]. Mengusap Kepala
Cara mengusap kepala, memulai
dari bagian depan kepala depan
kemudian menggerakkan kedua
tangannya hingga ke belakang
(tengkuk) lalu mengembalikan ke
tempat semula.
Hukum membasuh kepala adalah
wajib yaitu berlaku keumuman
pada setiap apa yang dibasuh dari
kepala dalam berbagai kondisi.
Berdasarkan hadits Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Kemudian Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam
membasuh kepalanya lalu
menjalankan kedua tangannya ke
belakang dan mengembalikannyaâ
€ ¦[Hadits Riwayat Bukhary no. 185
dan Muslim no. 235. Pent]
[h]. Menyela-Nyela Jari-Jari Kedua
Tangan Dan Kedua Kaki.
Berdasarkan hadits:
Artinya : Sempurnakanlah wudhu,
selai-selailah jari-jemari [HR.Abu
Dawud, no. 142; Tirmidzi, no.38;
Nasaaiy, no. 114 dan Ibnu Majah, no.
448. Pent]
[i]. At Tayaamun (Memulai Dari
Sebelah Kanan)
At- Tayaamun (dalam wudhu)
artinya memulai membasuh
anggota wudhu yang sebelah kanan
kemudian yang kiri dari kedua
tangan maupun kaki.
"Artinya : Adalah Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam
menyukai dalam mendahulukan
yang kanan ketika memakai
sandalnya, menyisir, bersuci dan
dalam semua urusannya. [Hadits
Riwayat Bukhari no. 168 dan Muslim,
no. 268 dan selain keduanya. Pent.]
[j]. Menambah Bilangan Basuhan
Dari Sekali Menjadi Tiga Kali
Basuhan. Tambahan Ini Berlaku
Dalam Membasuh Muka, Kedua
Tangan Dan Kedua Kaki.
[k]. Mengucapkan Dua Kalimat
Syahadat Setelah Selesai Dari
Wudhu Dengan Ucapan.
ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَـﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ
ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ .
Asyhadu alla ilaaha illallaahu
wahdahu la syariikalahu wa
asyahadu anna Muhammadan
abduhu wa rasuuluhu".
"Artinya : Aku bersaksi bahwa tidak
ada sekutu bagi-Nya, dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba-Nya dan utusan-Nya.
Tiada lain balasannya kecuali pasti
dibukakan baginya pintu-pintu
surga yang bejumlah delapan, lalu ia
masuk dari pintu mana saja yang ia
sukai' [Hadits Riwayat Muslim, no.
234; Abu Dawud, no. 169; Tirmidzi,
no. 55 ; Nasaaiy, no. 148 dan Ibnu
Majah, no. 470. Pent]
[l]. Wudhu Di Rumah
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda.
"Artinya : Barangsiapa yang
berwudhu di rumahnya, kemudian
berjalan ke masjid untuk
melaksanakan kewajiban dari Allah
dan langkah yang satu
menghapuskan dosa dan langkah
yang lain mengangkat derajat.
[Hadits Riwayat Muslim no. 666]
[m]. Ad-Dalk
Yaitu meletakkan tangan yang
basah (yang akan dipakai untuk
menggosok atau membasuh,-pent)
pada anggota wudhu bersama air
atau setelahnya.
[n]. Berhemat Dalam Menggunakan
Air
"Artinya : Adalah Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam
berwudhu' dengan satu mud [3].
[Muttafaqun alaihi] [4]
[o]. Melewati Batasan Yang
Diizinkan Dalam Membasuh Empat
Anggota Wudhu (Kedua Tangan Dan
Kedua Kaki)
Karena Abu Hurairah Radhiyallahu
'anhu berwudhu, kemudian ia
membasuh tangan hingga
mengenai bagian lengan atasnya,
kemudian membasuh kakinya
sampai betis, kemduian ia berkata :
“Demikian aku pernah melihat
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam berwudhu [Hadits Riwayat
Muslim no. 246]
[p]. Shalat Dua Raka'at Setelah
Wudhu
Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi
wa sallam:
Artinya : Barangsiapa berwudhu
seperti wudhuku ini, kemudian ia
mengerjakan shalat dua rakaat
yang ia tidak berkata-kata (yang
jelek) kepada dirinya, maka akan
diampuni dosanya yang telah lalu.
[Hadits Riwayat Bukhary no.159;
Muslim, No. 226 dan Nasaaiy, 84 dan
116].
Pada riwayat Muslim ada tambahan
pada hadits Uqbah bin Amr yaitu
"melainkan pasti ia mendapatkan
Surga
[q]. Menyempurnakan Wudhu
Yaitu memberikan kepada setiap
anggota wudhu haqnya dalam
membasuh yaitu sempurna dan
menyeluruh pada setiap anggota
wudhu. Seorang muslim dalam
kesehariannya berwudhu berkali-
kali paling tidak lima kali dan
muslim yang lain terkadang lebih
dari lima kali ketika dia
menghendaki untuk melakukan
shalat-shalat sunnah seperti shalat
dhuha atau shalat lail. Atas ukuran
pengulangan seorang muslim dalam
berwudhu dan mengikuti sunnah-
sunnah tersebut maka akan
mendapatkan pahala yang sangat
yang banyak.
Faedah Mengikuti Sunnah-Sunnah
Rasulullah Shallallahu A'alaihi wa
Sallam Dalam Berwudhu.
Sesungguhnya hal tersebut
tercantum pada sabda Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Barangsiapa yang
berwudhu, lalu ia sempurnakan
wudhunya, niscaya akan keluar
dosa-dosanya dari tubuhnya,
sampai keluar (dosa-dosa) dari
bawah kuku-kuku jarinya. [Hadits
Riwayat. Muslim no. 245]
Dan sabda Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam.
"Artinya :Barang siapa diantara
kalian yang berwudhu kemudian
membaguskan wudhunya lalu ia
bangkit shalat dua rakaat yang ia
hadapkan hati dan wajahnya
(kepada Allah) maka pasti ia akan
mendapat syurga dan diampuni
dosa-dosanya [Hadits Riwayat
Muslim no. 234] [5]
Berkata Imam an-Nawawi
rahimahullah "Sesungguhnya apa-
apa yang ia dapatkan dari derajat
(orang-orang yang suka berwudhu')
adalah ia mampu berjuang
membela dirinya dari kejahatan-
kejahatan syaitan dan
meniadakannya, menjaga dirinya
sampai tidak akan diganggu oleh
syaitan walau hanya sekejap
matapun. Dia selamat dari syaitan
dengan usaha perjuangannya
(untuk melakukan sunnah-sunnah
wudhu) dan kelapangan bagi
hatinya.
_________
Foote Note
[1]. "Artinya : Tidak (sempurna)
wudhu' bagi siapa yang tidak
menyebutkan nama Allah
padanya" [Hadits Riwayat Ibnu
Majah 399, At-Tirmidzi 25,26. Abu
Dawud 101, dan selain mereka.
Menurut Syaikh Al-Albani : "Hadits
ini shahih" Lihat Shahiih Al-Jami'ish
Shaghiir no. 7444.
[2]. Hadits Riwayat Al-Bukhari -
Fathul Baari 1/255 dan Muslim no.
226 -Syarh Muslim 3/100
[3]. Ukuran 1 1/3, dinamakan
demikian karena air yang diambil
sepenuh kedua telapak tangan
manusia
[4]. Hadits Riwayat Muslim no. 326,
Ibnu Majah no. 267-268, At-Tirmidzi
no. 56 dan 609 dan, An-Nasa'i no.
347
[5]. Lafazh asli dari Muslim no. 234,
adalah sebagai berikut. "Artinya :
Setiap muslim yang berwudlu
dengan sebaik-baiknya, kemudian
ia bangkit melakukan shalat dua
rakaat dengan sepenuh hati dan
jiwanya, pasti ia akan masuk Surga"
SIWAK
Bagi seorang muslim dianjurkan
untuk bersiwak di berbagai waktu
dalam kesehariannya.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam.
"Artinya : Kalau tidaklah
memberatkan atas ummatku,
sungguh aku akan menyuruh
mereka bersiwak setiap kali
berwudhu !". [Hadits Riwayat
Bukhari no. 887, Muslim no.252 ini
adalah lafadz Muslim, Pent.]
Apabila dihitung dalam
kesehariannya maka seorang
muslim telah melakukan tidak
kurang dari 20 kali bersiwak.
Rinciannya yaitu, setiap sholat lima
waktu, shalat sunnah rawatib (dua
belas kali), shalat dhuha, shalat witir,
ketika akan masuk rumah. Bersiwak
adalah hal yang pertama kali
dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam ketika akan masuk
rumah seperti yang diriwayatkan
oleh Aisyah Radhiallahu'anha dalam
shahih muslim.
Oleh karena itu setiap Anda
memasuki rumah maka mulailah
dengan bersiwak, karena hal itu
termasuk mengikuti sunnah, begitu
juga ketika akan membaca al
Qur'an, ketika bau mulut mukai
berubah, bangun dari tidur,
berwudhu. Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda .
"Artinya : Siwak itu membersihkan
mulut dan diridhai Allah". [Hadits
Riwayat Bukhary, 4: 137 secara
mu'allaq , Ahmad juz VI, hal. 47, 62,
124 dan 238]
Faedah bersiwak.
[1]. Bagi hamba-hambaNya yang
mulutnya bersih akan mendapatkan
ridho dari Allah.
[2]. Siwak dapat membersihkan
mulut
Berdasarkan penelitian kesehatan
modern tentang siwak didapatkan
bahwa sesungguhnya siwak
meliputi banyak sekali materi yang
bermanfaat bagi gigi dan gusi,
antara lain :
[a]. Mengandung materi-materi
yang dapat mengenyahkan kuman-
kuman
[b]. Mengandung materi-materi
yang dapat membersihkan gigi dan
gusi
[c]. Mengandung materi-materi
yang dapat menjaga kebersihan gigi
[d]. Mengandung materi-materi
yang wangi dan dapat merubah bau
mulut yang busuk.
SUNNAH-SUNNAH DALAM MEMAKAI
SANDAL/SEPATU
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam
"Artinya : Apabila diantaramu
memakai sandal/sepatu maka
mulailah dengan yang kanan dan
apabila melepas sandal/sepatu
mulailah dengan yang kiri. Dan
pakailah sandal/sepatu secara
bersamaan (memakai kedua nya)
atau melepaskannya secara
bersamaan" [Hadits Riwatar Muslim
no. 2097]
Sunnah-sunnah tersebut adalah
kebiasaan seorang muslim yang
terjadi berulang kali dalam sehari
semalamnya yaitu ketika ia
memakai sandal/sepatu untuk
masuk dan keluar menuju masjid,
masuk dan keluar kamar mandi,
tempat kerja yang berada diluar
rumah. Sehingga dapat dikatakan
bahwa memakai sandal/sepatu
adalah kejadian lumrah yang terjadi
berulang kali dalam keseharian
seorang muslim.
Menerapkan sunnah tatkala setiap
memakai atau melepaskan sandal/
sepatu dengan menghadirkan niat
(yang sungguh-sungguh untuk
mengikuti sunnah) maka baginya
akan mendapatkan kebaikan yang
sangat besar. Kemudian seluruh
gerak-gerik, diamnya (secara
otomatis) akan senantiasa
berdasarkan sunnah.
SUNNAH-SUNNAH DALAM
BERPAKAIAN
Salah satu permasalahan yang
kerap kali dialami oleh kebanyakan
manusia dalam kesehariannya
adalah melepas dan memakai
pakaian baik untuk tujuan pencucian
pakaian, tidur, atau yang selainnya.
Sunnah-sunnah yang berkaitan
dengan melepas dan memakai
pakaian adalah sebagai berikut:
[1]. Mengucapkan Bismillah [Dengan
Nama Allah]
Hal itu diucapkan baik ketika
melepas maupun memakai pakaian.
Imam An-Nawawy berkata :
"Artinya : Mengucapkan bismillah
adalah sangat dianjurkan dalam
seluruh perbuatan"
[2]. Berdo'a Ketika Memakai
Pakaian
Hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihin
wa sallam.
"Artinya : Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam apabila memakai
pakaian atau baju lengan panjang
atau jubah atau kopiah beliau selalu
berdoa: "Ya Allah, aku mohon
kepada-Mu untuk memperoleh
kebaikannya dan kebaikan dari
tujuan pakaian ini dibuat. Aku
berlindung kepada-Mu dari
keburukan dan keburukan tujuan
pakaian ini dibuat". [HR. Abu
Dawud , At-Tirmidzi. Ahmad dan
dishahihkan oleh Ibnu Hibban] [1]
Hakim berkata, "Sesuai dengan
syarat Muslim dan disetujui oleh
Dzahabi"
[3]. Memulai Dengan Yang Sebelah
Kanan Ketika Akan Memakai
Pakaian
Berdasarkan Nabi Shallallahu 'alaihi
wa sallam
"Artinya : Apabila kalian memakai
pakaian maka mulailah dengan
yang sebelah kanan" [HR. At-
Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu
Majjah. Dan hadits ini shahih] [2]
[4]. Melepaskan Pakaian Atau
Sarung Dengan Mendahulukan Yang
Sebelah Kiri Kemudian Sebelah
Kanan.
______________
Foote Note
[1]. [HR. Abu Dawud no. 4020, At-
Tirmidzi no. 1768, dan dishahihkan
oleh Al-Hakim (4/142) dan
disepakati oleh Adz-Dzahabi]
[2]. [HR. Abu Dawud no. 4141, At-
Tirmidzi no. 1766.]
SUNNAH-SUNNAH YANG BERKAITAN
DENGAN KELUAR MASUK RUMAH
Imam An-Nawawy berkata :
"Sangat dianjurkan untuk
mengucapkan bismillah dan
memperbanyak dzikir kepada Allah
dan kemudian memberi salam".
[1]. Dzikir kepada Allah
Dzikir kepada Allah ketika masuk
rumah berdasarkan hadits
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam.
"Artinya : Apabila seorang
memasuki rumahnya kemudian
dzikir kepada Allah ketika akan
masuk dan ketika akan makan
maka syaitan berkata : "Aku tidak
akan bermalam di tempat kalian
dan tidak akan makan malam". [HR.
Muslim no. 2018]
[2]. Mengucapkan Doa Masuk
Rumah.
Berdasarkan hadits Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam.
"Allahumma innii as-aluka khairan
al-mawlaji wa khaira al-makhraji
bismillah wa lajna wa bismillahi
kharajnaa wa 'alaa rabbinaa
tawaklanaa"
"Artinya : Ya, Allah sesungguhnya
aku memohon kepada Mu kebaikan
ketika masuk dan kebaikan ketika
keluar. Dengan menyebut nama
Allah kami masuk dan kami keluar.
Dan hanya kepada Rabb kami, kami
bertawakal"
Kemudian dia memberi salam
kepada keluarganya (di rumah)
" [HR Abu Dawud] [1]
Sehingga, ia merasa hanya
bertawakal kepada Allah Subhanahu
wa Ta'ala ketika masuk dan keluar
rumah. Dengan demikian, terjadilah
hubungan yang terus menerus
antara hamba dengan Allah.
[3]. Bersiwak
"Artinya : Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam apabila masuk ke
rumahnya beliau memulai dengan
bersiwak" [HR. Muslim no. 253]
[4]. Mengucapkan Salam
Berdasarkan firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Maka apabila kamu
memasuki (suatu rumah dari)
rumah-rumah (ini) hendaklah kamu
memberi salam kepada
(penghuninya yang berarti memberi
salam) kepada dirimu sendiri, salam
yang ditetapkan dari sisi Allah, yang
diberi berkat lagi baik. [An-Nuur: 61]
Maka jika seseorang hendak
memasuki rumahnya setiap kali
selesai mengerjakan shalat fardhu di
masjid kemudian menjalankan
sunnah-sunnah tersebut maka
jumlah total keseluruhan sunnah
tersebut dalam sehari semalam
berjumlah 20 sunnah.
Sedangkan ketika keluar dari rumah
maka merupakan sunnah untuk
mengucapkan :
"Artinya : Dengan menyebut nama
Allah, aku bertawakkal kepada
Allah, tiada daya dan kekuatan
kecuali dengan (pertolongan) Allah"
Dikatakan ketika itu : "Engkau telah
dicukupi, dipelihara, diberi petunjuk
dan kemudian syaitanpun
menjauhimu" [HR. Abu Dawud no.
5095, At-Tirmidzi no. 3426]
Seorang muslim dalam
kesehariannya berulang kali keluar
dari rumahnya, seperti keluar untuk
sholat di masjid, keluar untuk kerja,
memenuhi kebutuhan rumah
tangga. Maka setiap keluar rumah
hendaklah mengikuti sunnah ini
maka akan mendapatkan kebaikan
yang sangat agung dan pahala
yang besar.
Faedah Mengikuti Sunnah Tersebut
Ketika Keluar Dari Rumah :
[1]. Seorang hamba akan
mendapatkan kecukupan dari apa-
apa yang membuat cemas/kuatir
dari urusan dunia dan akhiratnya.
[2]. Seorang hamba akan
mendapatkan perlindungan dari
setiap kejahatan dan apa-apa yang
dibenci baik berasal dari jin maupun
manusia
[3]. Seorang hamba akan
mendapatkan hidayah. Dan hidayah
itu lawan dari kesesatan.
Maka semoga Allah memberikan
petunjuk kepadamu di seluruh
aktivitasmu baik yang sifatnya
keagamaan maupun keduniawian.
_________
Foote Note
[1]. HR Abu Daud no, 5096. Hadits ini
Dhaif. Al-Hafidz Al-Mundziri berkata :
"Di dalam sanadnya terdapat
Muhammad bin Ismail bin Iyasy,
terdapat perbincangan tentang dia
dan ayahnya. -ed
Lihat lebih detail tentang lemahnya
riwayat ini disini http://
abumushlih.com/kelemahan-
riwayat-doa-masuk-rumah.html/
SUNNAH-SUNNAH PERGI MENUJU
MASJID
[a]. Bersegera Menuju Masjid
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda.
"Artinya : Seandainya manusia
mengetahui keutamaan panggilan
adzan dan shaf awal kemudian
tidaklah mereka bisa mendapatinya
kecuali dengan berundi, pastilah
mereka berundi dan seandainya
mereka mengetahui keutamaan
bersegera menuju masjid niscaya
mereka akan berlomba-lomba dan
seandainya mereka mengetahui
keutamaan sepertiga malam yang
awal dan shubuh niscaya mereka
akan datang kepadaKu walaupun
dengan merangkak". [Hadits
Riwayat Bukhari no. 615 dan Muslim
no. 437]
Imam An-Nawawy berkata: "At-
Tahjir adalah bersegera menuju
shalat".
[b]. Doa Pergi Menuju Masjid.
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺟْﻌَﻞْ ﻓِﻲْ ﻗَﻠْﺒِﻲْ ﻧُﻮْﺭًﺍ، ﻭَﻓِﻲْ ﻟِﺴَﺎﻧِﻲْ
ﻧُﻮْﺭًﺍ، ﻭَﺍﺟْﻌَﻞْ ﻓِﻲْ ﺳَﻤْﻌِﻲْ ﻧُﻮْﺭًﺍ، ﻭَﻓِﻲْ
ﺑَﺼَﺮِﻱْ ﻧُﻮْﺭًﺍ ، ﻭَﺍﺟْﻌَﻞْ ﻣِﻦْ ﺧَﻠْﻔِﻲْ ﻧُﻮْﺭًﺍ ﻭَﻣِﻦْ
ﺃَﻣَﺎﻣِﻲْ ﻧُﻮْﺭًﺍ ، ﻭَﺍﺟْﻌَﻞْ ﻣِﻦْ ﻓَﻮْﻗِﻲْ ﻧُﻮْﺭًﺍ ، ﻭَﻣِﻦْ
ﺗَﺤْﺘِﻲْ ﻧُﻮْﺭًﺍ، ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻋْﻄِﻨِﻲْ ﻧُﻮْﺭًﺍ
"Artinya : Ya Allah, jadikanlah
cahaya di hatiku, cahaya di lidahku,
cahaya di pendengaranku, cahaya
dari mukaku, cahaya dari atasku
dan cahaya dari bawahku, Ya Allah
berikanlah aku cahaya" [Hadits
Riwayat. Bukhary 11/116 no. 6316
dan Muslim no. 763 ]
[c]. Berjalan Menuju Masjid Dengan
Tenang Dan Berwibawa
Rasuulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda.
"Artinya : Apabila kalian telah
mendengar iqomah maka
berjalanlah kalian menuju masjid
untuk sholat dengan ketenangan
dan kewibawaan".[Hadits Riwayat
Bukhari no 636 dan 908 Sedangkan
Muslim tidak meriwayatkan]
"As-Sakinah " artinya perlahan
dalam berjalan dan menjauhkan diri
dari bersenda gurau
"Al-Waqoru" artinya menundukkan
pandangan, merendahkan suara
dan tidak menoleh-noleh.
[d]. Pergi Menuju Masjid Dengan
Berjalan Kaki
Para ulama telah menjelaskan
bahwa berjalan kaki ke masjid
dengan tenang tanpa tergesa-gesa
mengandung banyak sekali
kebaikan bagi seorang pejalan kaki.
Hal ini berdasarkan nash-nash
syari'at yang menunjukkan tentang
keutamaan memperbanyak
langkah menuju masjid.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda
"Artinya : Maukah kalian aku
tunjukkan apa-apa yang
menyebabkan Allah menghapuskan
dosa dan mengangkat derajat
kalian". Mereka berkata: "Ya, wahai
Rasul", kemudian Rasul
menyebutkan salah satunya adalah
memperbanyak langkah menuju
masjid. [Hadits Riwayat Muslim no.
251]
[e] Berdo'a Ketika Masuk Masjid
Doa masuk masjid yaitu :
ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺍﻓْﺘَﺢْ ﻟِﻲْ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏَ ﺭَﺣْﻤَﺘِﻚَ
"Allahummaf tahlii abwaaba
rohmatika"
"Artinya : Ya Allah, bukalah pintu
rahmat-Mu untukku".
Berdasarkan hadits Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam
"Artinya : Apabila diantara kalian
ada yang masuk masjid maka
bersholawatlah kalian atas Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam
kemudian mengucapkan doa: "Ya
Allah bukalah pintu rahmat-Mu
untukku". [Hadits Riwayat Muslim
1/494 no. 713, Abu Dawud no. 465,
Nasaa'i no.728, Ibnu Majah no. 772.]
[f]. Mendahulukan Kaki Kanan
Ketika Masuk Masjid
Berdasarkan perkataan shahabat
yang mulia Anas bin Malik
Radhiyallahu 'anhu:
"Artinya : Termasuk Sunnah, apabila
engkau masuk masjid, untuk
mendahulukan kakimu yang kanan
dan apabila engkau keluar,
dahulukan kaki kirimu. [Hadits
Riwayat Hakim 1/475, ia berkata :
Shahih berdasarkan syarat Muslim"
Dan disepakati oleh Adz-Dzahabi]
[g]. Memprioritaskan Menempati
Shaff Yang Pertama.
"Artinya : Seandainya manusia
mengetahui keutamaan panggilan
adzan dan shaf awal kemudian
tidaklah mereka bisa mendapatinya
kecuali dengan berundi, pastilah
mereka berundi dan seandainya
mereka mengetahui keutamaan
bersegera menuju masjid niscaya
mereka akan berlomba". [Hadits
Riwayat Bukhari no. 615 dan Muslim
no. 437, Pent]
[h]. Berdoa Ketika Keluar Masjid
Jika keluar dari masjid, hendaklah
mengucapkan
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲْ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻚَ
"Allahumma inni as aluka min
fadhlika"
"Artinya : Ya Allah, aku mohon
kepadamu karuniamu. [Hadits
Riwayat Muslim 713 dan Abu Dawud
465]
Dan pada riwayat An-Nasa'i
terdapat tambahan agar
bershalawat kepada Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam
[i]. Mendahulukan kaki kiri ketika
keluar dari Masjid sebagaimana
perkataan shahabat Anas bin Malik
ketika menyebutkan tentang
keutamaan mendahulukan kaki
kanan ketika masuk masjid.
[j]. Shalat Tahiyatul Masjid
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam
"Artinya : Apabila salah seorang
diantara kalian masuk masjid, maka
hendaklah shalat dua rakaat
sebelum ia duduk". [Hadits Riwayat
Bukhari no. 444 dan Muslim no. 714]
Imam Syafi'i berkata, "Shalat
Tahiyatul Masjid disyariatkan kecuali
pada waktu yang dilarang". [1]
Al Hafidz Ibnu Hajar, "Shalat
Tahiyatul Masjid adalah sunnah
hukumnya menurut ijma dari ahli
fatawa (ulama)".
Praktek sunnah-sunnah tersebut
terjadi berulangkali, dilakukan oleh
seorang muslim ketika hendak
bepergian menuju masjid untuk
shalat lima waktu, apabila
dikumpulkan maka akan didapat
sebanyak 50 sunnah.
_________
Foote Note
[1]. Waktu yang terlarang untuk
melakukan shalat sunnah
tathawwu' ada tiga. Berdasarkan
hadits dari Uqbah bin Amir Al Juhani
Radhiyallahu 'anhu diriwayatkan
bahwa ia berkata: "Ada tiga waktu
yang kami dilarang Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk
shalat pada waktu tersebut dan juga
untuk menguburkan mayyit; ketika
matahari persis terbit, hingga
meninggi; ketika matahari tepat di
atas kepala, hingga condong; dan
manakala matahari mulai
tenggelam, hingga betul-betul
tenggelam. [Hadits Riwayat. Muslim,
dalam Kitab Shalatul Musafirin, bab
waktu-waktu yang terlarang. No.
831).
Untuk doa pergi,masuk dan keluar
masjid coba lihat selengkapnya
disini http://
artikelassunnah.blogspot.com/2010/01/
doa-pergi-masuk-dan-keluar-
masjid.html
SUNNAH-SUNNAH DALAM ADZAN
Sunnah-sunnah yang berkaitan
dengan adzan ada lima: seperti
yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim
dalam Zaadul Ma'ad.
[1]. Sunnah Bagi Orang Yang
Mendengar Adzan Untuk Menirukan
Apa Yang Diucapkan Muadzin
Kecuali Dalam Lafadz.
"Hayya 'alash-shollaah, Hayya
'alash-shollaah"
Maka ketika mendengar lafadz itu
maka dijawab dengan lafad.
"Laa hawla walaa quwwata illa
billahi"
"Tidak ada daya dan kekuatan
kecuali dengan pertolongan Allah
"[HR. Al-Bukhari dan Muslim no.
385.]
Faedah Dari Sunnah Tersebut
Sesungguhnya (sunnah tersebut
(yaitu menjawab adzan) akan
menjadi sebab engkau masuk surga,
seperti dalil yang tercantum dalam
Shahih Muslim no. 385. Pent
[2]. Setelah Muadzin Selesai
Mengumandangnkan Adzan, Maka
Yang Mendengarnya Mengucapkan
[1]
ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَّ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ
ﻟَﻪُ ﻭَﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ، ﺭَﺿِﻴْﺖُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ
ﺭَﺑًّﺎ، ﻭَﺑِﺎﻹِﺳْﻼَﻡِ ﺩِﻳْﻨًﺎ ، ﻭَﺑِﻤُﺤَﻤَّﺪٍ ﺭَﺳُﻮْﻻً
"Dan aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan melainkan Allah Yang Maha
Esa tiada sekutu bagiNya, dan aku
bersaksi bahwasannya Muhammad
adalah hambaNya dan RasulNya.
Aku ridho kepada Allah sebagai
Rabb dan Islam sebagai agama(ku)
dan Muhammad sebagai Rasul".[HR.
Muslim 1/240 no. 386]
Faedah Dari Sunnah Tersebut
Dosa-dosa akan diampuni
sebagaimana apa yang terkandung
dalam makna hadits itu sendiri.
[3]. Membaca Shalawat Kepada
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
salam setelah selesai menjawab
adzan dari muadzin dan
menyempurnakan shalawatnya
dengan membaca shalawat
Ibrahimiyyah dan tidak ada
shalawat yang lebih lengkap dari
shalawat tersebut.
Dalilnya adalah sabda Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Apabila kalian mendengar
muadzin maka ucapkanlah seperti
apa yang diucapkannya lalu
bershalawatlah untukku karena
sesungguhnya orang yang
bershalawat untukku satu kali,
maka Allah akan bershalawat
untuknya sepuluh kali" [HR. Muslim
1/288 no. 384)]
Faedah Dari Sunnah Tersebut
Sesungguhnya Allah bershalawat
atas hambaNya 10 kali
Makna bahwasanya Allah
bershalawat atas hambaNya adalah
Allah memuji hambaNya di hadapan
para malaikat.
Sedangkan shalawat Ibrahimiyah
adalah :
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ
ﻛَﻤَﺎ ﺻَﻠَّﻴْﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ
ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﺇِﻧَّﻚَ ﺣَﻤِﻴْﺪُ ﻣَﺠِﻴْﺪٌ، ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ
ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻛَﻤَﺎ ﺑَﺎﺭَﻛْﺖَ ﻋَﻠَﻰ
ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﺇِﻧَّﻚَ ﺣَﻤِﻴْﺪُ
ﻣَﺠِﻴْﺪٌ .
"Artinya : Ya Allah, berikanlah
shalawat kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad, sebagaimana
Engkau telah memberikan shalawat
kepada Ibrahim dan keluarga
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau
Mahaterpuji dan Mahamulia.
Berikanlah berkah kepada
Muhammad dan keluarga
Muhammad, sebagaimana Engkau
telah memberi berkah kepada
Ibrahim dan keluarga Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji
dan Mahamulia".[2]
[4]. Mengucapkan Doa Adzan
Setelah Bershalawat Kepada Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺭَﺏَّ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﺪَّﻋْﻮَﺓِ ﺍﻟﺘَّﺎﻣَّﺔِ ﻭَﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ
ﺍﻟْﻘَﺎﺋِﻤَﺔِ ﺁﺕِ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﺍﻟْﻮَﺳِﻴﻠَﺔَ ﻭَﺍﻟْﻔَﻀِﻴﻠَﺔَ
ﻭَﺍﺑْﻌَﺜْﻪُ ﻣَﻘَﺎﻣًﺎ ﻣَﺤْﻤُﻮﺩًﺍ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻭَﻋَﺪْﺗَﻪُ
"Artinya :Ya Allah, Tuhan Pemilik
panggilan yang sempurna (adzan)
ini dan shalat (wajib) yang didirikan.
Berilah al-Wasilah (derajat di Surga),
dan al-fadhilah kepada Muhammad
Shalallahu 'alaihi wa sallm. Dan
bangkitkan beliau sehingga bisa
menempati kedudukan terpuji yang
Engkau janjikan". [3]
Faedah Dari Doa Tersebut
Barangsiapa yang
mengucapkannya (doa tersebut)
maka dia akan memperoleh
syafa'at dari Nabi Shallallahu 'alaihi
wa sallam
[5]. Berdoa Untuk Dirinya Sendiri,
Dan Meminta Karunia Allah Karena
Allah Pasti Mengabulkan
Permintaannya.
Berdasarkan sabda Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam
"Artinya : Ucapkanlah seperti apa
yang mereka (para muadzdzin)
ucapkan dan jika engkau telah
selesai, mohonlah kepadaNya,
niscaya permohonanmu akan
diberikan". [Lihat Shahihul Wabili
Shayyib oleh Syaikh Salim bin Ied
Al-Hilaly, hal: 183]
Apabila sunnah-sunnah ketika
mendengar adzan dikumpulkan,
maka seorang muslim telah
melaksanakannya sebanyak 25
sunnah.
SUNNAH-SUNNAH DALAM IQAMAH
Sunnah-sunnah saat iqamah sama
dengan sunnah-sunnah pada adzan
yaitu pada empat point yang
pertama. Hal ini sesuai dengan
Fatawa Lajnah ad Daimah lil Buhuts
'Ilmiyyah wal Ifta'. Apabila dijumlah
secara keseluruhan terdapat 20
sunnah iqamah pada setiap shalat
wajib.
Faidah :
Merupakan sunnah bagi yang
mendengar iqomah untuk
menirukan orang yang iqamah
kecuali pada lafadz
"Hayya 'alash-shollaah, Hayya
'alash-shollaah"
Ketika mendengar lafadz itu,
dijawab dengan lafadz
"Laa hawla walaa quwwata illa
billahi"
"Artinya : Tidak ada daya dan
kekuatan kecuali dengan
pertolongan Allah" [HR. Muslim no.
385.]
Kemudian ketika ucapan
"Qod qoomatish shalah"
Hendaknya menirukannya dan
tidak boleh mengucapkan
"Aqoomahaa Allahu wa adaamaha"
Karena ucapan itu berdasarkan
hadits yang dhaif"
[Lajnah ad Daimah lil Buhuts
Ilmiyyah wal Ifta']
_________
Foote Note
[1]. Ada yang berpendapat, dibaca
sesudah muadzdzin membaca
syahadat. Lihat Ats-Tsamarul
Musthaahb fii Fiqhis Sunnah wal
Kitaab hal. 172-185 oleh Syaikh Al-
Albani rahimahullah
[2]. HR. Bukhari dalam Fathul Baari
6/408, 4/118, 6/27; Muslim 2/16,
Ibnu Majah no. 904 dan Ahmad
4/243-244 dan lain-lain dari Ka'ab
bin Ujrah
[3]. HR. Bukhary no. 614, Abu Dawud
no. 529, At-Tirmidzi no. 211, an-
Nasaa'i 2/26-27. Ibnu Majah no.
722). adapun tambahan
"Sesungguhnya Engkau Tidak
pernah menyalahi janji" Ttidak boleh
diamalkan karena sanadnya lemah.
Lihat Irwa'ul Ghalil 1/260,261
SHALAT DENGAN MENGGUNAKAN
SUTRAH ATAU PEMBATAS
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam
"Artinya : Apabila ada yang shalat
diantara kalian maka sholatlah
dengan menggunakan pembatas
dan hendaklah dia mendekati
pembatas tersebut, janganlah
membiarkan seorangpun lewat
antara dirinya dan pembatas
tersebut" [1]
Ini merupakan dalil/nash yang
umum tentang sunnahnya
mengambil sutrah ketika sholat baik
di masjid maupun di rumah. Sutrah
berlaku baik bagi laki-laki maupun
perempuan. Ada sebagian orang-
orang yang mengerjakan sholat
telah melarang dirinya dari sunnah
(menggunakan sutrah) tersebut
sehingga dijumpai ketika sholat,
mereka tidak menggunakan sutrah.
Sunnah ini berulang kali berlaku bagi
seorang muslim dalam
kesehariannya. Hal (menggunakan
sutrah) itu berlaku juga pada
sunnah-sunnah yang Rawatib, pada
Sholat Dhuha, Tahiyatul Masjid,
Sholat Witir, dan sunnah tersebut
juga berlaku bagi seorang
perempuan yang sholat sendirian di
rumahnya. Sedangkan ketika sholat
berjamaah maka yang menjadi
penghalang/tabir bagi para
makmum adalah imam sholat.
Permasalahan-Permasalahan
Seputar Sutrah
[a]. Sutrah ketika sholat dapat
menggunakan apa-apa yang
berada di arah kiblat seperti
tembok, tongkat, atau tiang dan
tidak ada pembatasan tentang
bentangan/lebar sutrah.
[b]. Tinggi sutrah kira-kira setingggi
mu'akhiraturr [2], yaitu yang
ukurannya kira-kira satu jengkal
tangan.
[c]. Jarak antara kedua kaki dan
sutrah adalah kira-kira tiga hasta
(siku sampai ujung jari tengah) dan
diantara dia dengan sutrah masih
ada tempat (ruang) untuk
melakukan sujud.
[d]. Sesungguhnya sutrah (tabir
penghalang) disyariatkan bagi
imam dan orang-orang yang sholat
secara munfarid (sendiri) baik sholat
wajib lima waktu maupun shalat
sunnat
[e]. Sutrah makmum mengikuti
sutrah imam, maka diperbolehkan
melewati makmum apabila ada
hajat (kepentingan).
Faedah Menerapkan Sunnah Ini
[a]. Sesungguhnya sunnah tersebut
(dengan menggunakan sutrah
ketika sholat) menjaga sholat agar
tidak terputus yang disebabkan oleh
lalu lalangnya siapa saja yang bisa
memutuskan/membatalkan sholat
(yaitu perempuan, keledai, dan
anjing yang hitam) atau
mengurangi pahalanya.
[b]. Mencegah pandangan dari
melihat orang-orang yang lalu
lalang karena orang yang memakai
sutrah secara umum pandangannya
ke arah sutrah dan pikirannya
terkonsentrasi pada makna-makna
bacaan sholat.
[c]. Orang yang sholat memakai
sutrah telah memberikan
kesempatan bagi orang yang
berlalu-lalang maka tidak perlu
menjauhkan orang-orang yang
berlalu lalang di depannya.
_________
Foote Note
[1]. Hadits Riwayat. Abu Dawud no.
697 dan 698. Ibnu Majah no. 954
dan Ibnu Khuzaimah 1/93/1. [Lihat
Sifat Shalat Nabi Shallallahu 'alaihi
wa sallam oleh Syaikh Al-Albany hal.
82.]
[2]. Sandaran pada bagian belakang
pelana kuda yang ukurannya kira-
kira dua pertiga dziraa' (1 dziraa'=
sepanjang siku-siku tangan sampai
ujung jari tengah) [Lisaanul arab
III/1495]
[ Sutrah http://www.facebook.com/
fchoir#!/photo.php?
pid=212058&id=100000454734476 ]
SHALAT-SHALAT SUNNAT YANG
DITUNAIKAN SEHARI-HARI
[a]. Shalat-Shalat Sunnat Rowatib
Sabda Rosulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam:
“ Artinya : Tidaklah seorang muslim
mengerjakan shalat karena Allah
setiap hari 12 rakaat shalat sunnah
karena Allah, kecuali Allah akan
membangunkan sebuah rumah
baginya di Surga atau dibangunkan
baginya sebuah rumah di
Surga” [HR. Muslim no. 728]
Rinciannya sebagai berikut:
Sholat empat rakaat sebelum shalat
dzuhur dan dua rakaat setelahnya,
dua rakaat setelah shalat maghrib,
dua rakaat setelah shalat isya dan
dua rakaat sebelum shalat subuh.
Wahai saudaraku
tercinta …“Tidakkah engkau
mempunyai rasa rindu untuk
dibangunkan rumah di Surga ?!!”
Peliharalah nasehat yang datang
dari Rasul Shallallahu ‘alaihi wa
sallam dengan tetap mengerjakan
shalat sunnah sebanyak 12 rakaat.
[ sholat shunnah Rawatib http://
www.facebook.com/notes/faisal-
choir/merutinkan-sholat-sunnah-
rowatib/419590056688 ]
[b]. Shalat Dhuha
Shalat ini sebanding dengan 360
shadaqah. Hal ini bisa terwujud
karena di dalam tubuh manusia ada
360 sendi (persendian)[1] setiap
sendi tersebut membutuhkan
shadaqah setiap harinya[2].
Shadaqah yang diperuntukkan pada
persendian sebagai perwujudan rasa
syukur atas nikmat, untuk
mencukupi semuanya maka dua
rokaat dari shalat dhuha dapat
sebagai sarananya.
Faedahnya
Sebagaimana terdapat dalam
shohih Muslim bahwa Rosul
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
“ Artinya : Pada setiap pagi, pada
tiap-tiapp ruas persendian [3] di
antara kalian memiliki hak, yaitu
shadaqoh. Setiap tasbih
(subhanallah) adalah shadaqoh,
setiap tahmid adalah shadaqoh,
setiap tahlil adalah shdaqoh, setiap
takbir adalah shadaqoh, amar
ma ’ruf termasuk shadaqoh,
mencegah dari kemungkaran
termasuk shadaqoh, maka yang
mencukupi demikian itu adalah
shalat dhuha dua rokaat. ” [HR.
Muslim dalam kitab Shalat al-
Mufasirin wa Qashriha, bab Istihbab
Shalat adh-Dhuha no. 720. Pent]
yaitu ruas persendian/sendi
Dan penjelasan yang lain ada pada
hadits dari Abu HurairAh
Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya ia
berkata :
“ Artinya : Aku telah diberikan
nasehat oleh kekasihku (Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam) dengan
tiga hal, yaitu berpuasa tiga hari
(13-15), pada setiap bulan
(Hijriyyah), dua rakaat shalat Dhuha,
dan shalat witir sebelum aku
hendak tidur. [HR. Bukhari, Kitab
Ash-Shaum, bab: Puasa al-Biedh
tanggal 13,14, dan 15 tiap bulan no.
1981; dan Muslim dalam kitab
Shalatu Musafirin, bab:
Dianjurkannya shalat Dhuha, no:
721. Pent]
Waktunya sholat dhuha mulai
terbitnya matahari dari ¼ jam
setelah terbitnya matahari sampai
kurang ¼ sebelum shalat zhuhur.
Waktu yang paling utama untuk
menunaikannya adalah ketika terik
matahari mulai makin menyengat.
[4]
Jumlah raka’atnya paling sedikit dua
rakaat. Sedangkan jumlah
maksimalnya 12 rakaat dan ada
pendapat lain bahwa jumlah
maksimal raka ’at dhuha tidak ada
batasannya.
[ Sholat Dhuha http://
www.facebook.com/note.php?
saved&&suggest¬e_
id=412639431688 ]
[c]. Shalat Sunnat Sebelum Shalat
Ashar
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“ Artinya : Semoga Allah memberi
rahmat kepada seseorang yang
shalat sunnah sebelum Ashar empat
raka ’at” [HR. Ahmad 2/117, Abu
Dawud dalam kitab At-Tathawwu’
bab Shalat sebelum Ashar no. 1270,
Tirmidzi dalam kitab As-Shalah bab
Riwayat tentang Empat Raka ’at
Sebelum Ashar, no. 430. Pent]
[d]. Shalat Sunnat Sebelum Shalat
Maghrib
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
"Artinya : Shalatlah sebelum shalat
Maghrib ”. Pada ucapan yang ketiga
beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam
menambahkan: “Bagi siapa yang
mau.” [HR. Bukhary no.1183 dan no.
7368. Pent]
[e]. Shalat Sunnat Isya’
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
” Artinya : Di antara dua adzan ada
shalat, diantara dua adzan ada
shalat. ” Pada ucapan ketiga, beliau
bersabda: “Bagi siapa yang
mau.” [HR. Bukhary Kitab Adzan bab
Diantara dua adzan ada shalat no.
624, 627 dan Muslim kitab Shalatu
Musafirin, bab , bab: Diantara dua
adzan ada shalat no. 838]
Imam Nawawy berkata: “Yang
dimaksud dengan dua adzan adalah
adzan dan iqamah ”
[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi
Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi
Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan
Sunnah Dalam Sehari Semalam,
Penulis Khalid Al-Husainan,
Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note
[1]. Lihat Shahih Muslim no. 1007
dalam kitab az-Zakat bab: Bayaanu
anna Ismash Shadaqah Yaqa'u Ala
Kulli Nau'in Minal Ma'ruuf.
[2]. Berdasarkan hadits Buraidah
Radhiyallahu 'anhu yang
menyebutkan bahwa Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: “Manusia memiliki tiga
ratus enam puluh sendi dalam
tubuhnya. Hendaknya ia
bersedekah untuk semua sendi
tersebut. ” Diriwayatkan oleh Abu
Dawud dalam kitab Al Adab bab
Imathatuk Adza ‘Anith- Thariq no.
5242 dan Ahmad 5/354 dishahihkan
oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan
Abi Dawud 3/984, Irwa ’ul Ghalil
2/213.
[3]. ÓõáÇóãóì : aslinya tulang jari
jemari dan telapak tangan
kemudian di pergunakan buat
seluruh tulang-tulang badan dan
persendiannya, lihat syarah An-
Nawawi atas Shahih Muslim 5/272.
[4]. Berdasarkan hadits Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam: “Shalat
orang-orang yang khusyu’
beribadah adalah ketika anak-anak
unta (fishal) kepanasan ” Riwayat
Muslim dalam kitab Shalat Mufasirin,
bab Shalat Al-Awwabin hina
Tarmidhul Fishal no. 748.
SUNNAH-SUNNAH DALAM SHALAT
MALAM
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda.
“ Artinya : Sebaik-baik puasa setelah
puasa ramadhan adalah puasa
bulan muharram dan sebaik-baik
shalat setelah shalat wajib adalah
shalat lail. ” [Hadits Riayat. Muslim
no. 1163]
[a]. Sebaik-baik jumlah raka’at
dalam shalat lail adalah sebelas
raka ’at atau tiga belas raka’at
dengan pengerjaan shalat yang
lama. Berdasarkan hadits Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Artinya : Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam mengerjakan
shalat lail sebanyak 11 raka’at,
maka yang demikian itu adalah
shalat beliau ” [Hadits Riwayat.
Bukhari no. 1147]
Riwayat yang lain menyebutkan.
“ Artinya : Rasulullah shalat malam
sebanyak 13 raka’at” [Hadits
Riwayat. Bukhari no. 1138 dan
Muslim no. 764]
[b]. Disunnahkan bagi orang yang
mengerjakan shalat lail untuk
bersiwak dan membaca ayat-ayat
terakhir dari surat Ali Imran mulai
dari firman Allah.
“Artinya : Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumu dan silih
bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-
orang yang berakal ” [ Ali Imran :
190]
Dibaca sampai akhir surat.
[c]. Disunnahkan kepada orang
yang mengerjakan shalat malam
untuk berdoa dengan doa yang
shahih yang diajarkan Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Ya Allah, bagiMu segala puji,
Engkaulah Penegak langit dan bumi
dan segala isinya. BagiMu segala
puji, milikMu kerajaan langit dan
bumi serta segala isinya. bagiMu
segala puji (Engkau) Pemberi
cahaya langit dan bumi (serta
segala isinya). bagiMu segala puji,
Engkau penguasa langit dan bumi.
bagiMu segala puji Engkau lah Yang
Mahabenar, janji-Mu itu benar
adanya dan pertemuan dengan-Mu
itu benar adanya. FirmanMu itu
benar, surga itu benar, neraka itu
benar, para nabi itu benar, Nabi
Muhammad itu benar (utusanMu),
kiamat itu benar adanya. Ya Allah,
kepadaMu aku bertawakal,
kepadaMu aku kembali, kepadaMu
aku mengadu dan kepadaMu aku
berhukum. Ampunilah dosaku di
masa lalu, masa yang akan datang,
yang tersebunyi serta yang
nampak (Karena Engkau adalah
Maha Mengetahui itu daripada aku).
Engkau lah Yang terdahulu dan
Yang terakhir (Engkau Tuhanku)
dan tidak ada Tuhan kecuali Engkau
atau tidak ada Tuhan (bagiku)
kecuali Engkau ” [Hadits Riwayat.
Bukhari no. 1120, 6317, 7385 dan
Muslim no. 2717]
[d]. Sunnah memulai shalat lail
dengan dua raka ’at yang ringan
(pendek). Hal itu dilakukan hingga
datangnya semangat untuk
memanjangkan raka ’atnya setelah
dua rakaat yang pendek tersebut.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda
“Artinya : Apabila salah seorang
diantara kalian mendirikan shalat lail
hendaklah membuka shalatnya
dengan shalat dua raka ’at yang
ringan (surat-surat yang dibaca
pendek. Pent) [Hadits Riwayat.
Muslim no. 768]
[e]. Merupakan sunnah, memulai
shalat malam dengan doa yang
shahih dari Rasulullah Shallallahu
‘ alaihi wa sallam.
“Ya Allah, Rabb Jibril, Mikail dan
Israfil. Wahai Pencipta langit dan
bumi. Wahai Rabb yang mengetahui
yang ghaib dan nyata. Engkau yang
menjatuhkan hukum (untuk
memutuskan) apa yang mereka
(orang-orang Nasrani dan Yahudi)
pertentangkan. Tunjukkanlah aku
pada kebenaran apa yang
dipertentangkan dengan seizinMu.
Sesungguhnya Engkau
menunjukkan pada jalan yang lurus
bagi orang-orang yang Engkau
kehendaki” [Hadits Riwayat. Muslim
no. 770, Abu Dawud no. 767, Ibnu
Majah no. 1357]
[f]. Disunnahkan untuk
mempanjangkan shalat malam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam ditanya: “Shalat apakah
yang paling baik?” Rasulullah
menjawab : “Yang panjang
qunutnya (lama berdirinya)” [Hadits
Riwayat. Muslim no.756]
Yang dimaksud qunut[1] adalah
berdiri yang lama
[g]. Disunnahkan untuk bertaawudz
(minta perlindungan kepada Allah)
ketika membaca ayat tentang
adzab dengan ucapan:
“Aku berlindung kepada Allah dari
Adzab Allah”
Dan memohon rahmat kepada Allah
ketika membaca ayat tentang
permohonan dengan ucapan
“Ya Allah aku meminta kepadaMu
dari karuniaMu”
Dan bertasbih ketika membaca
ayat-ayat yang mengandung pujian
tentang keMahasucian Allah.
Hal tersebut berdasarkan hadits
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam:
“ Artinya : Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam membaca (ayat)
dengan tartil apabila beliau
melewati satu ayat tasbih maka
beliaupun membaca tasbih. Apabila
melewati ayat permohonan(tentang
rahmat,-ed) maka beliaupun
memohon. Dan apabila melewati
ayat memohon perlindungan, maka
beliaupun memohon perlindungan
(bertaawudz) …” [Hadits Riwyat.
Muslim no. 772]
Sebab-sebab agar mendapatkan
kemudahan untuk shalat malam
[a]. Berdoa
[b]. Menjauh kan (diri) dari
begadang
[c]. Tidur di siang harinya
[d]. Meninggalkan kemaksiyatan
[e]. keinginan diri yang kuat untuk
melakukan shalat malam
_________
Foote Note
[1]. Qunut dalam hadits itu memiliki
banyak arti berdasarkan banyak
riwayat. Dalam Hadyus Saari
Muqaddimah dari Fathul Baari oleh
Ibnu Hajar hal. 305 (Cet. Daar Abi
Hayyaan) pasal Qaf Nun disebutkan
tentang makna qunut antara lain
do ’a, berdiri, tenang, diam, ketaatan,
shalat, kekhusu’an, ibadah, dan
memperpanjang berdiri. Pent.
[Shalat Tahajjud http://
www.facebook.com/notes/faisal-
choir/pengertian-dan-hukum-shalat-
tahajjud/412615276688 ]
__________________________________
[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi
Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi
Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan
Sunnah Dalam Sehari Semalam,
Penulis Khalid Al-Husainan,
Penerjemah Zaki Rachmawan]
Sumber Artikel : http://
www.almanhaj.or.id/category/
view/53/page/1 dan beberapa dari
Face Book Akhi Ridwan Abdillah
Semoga bermanfaat dan semoga
kita bisa mengamalkanya. Amin.
_______________________

3 komentar:

  1. assalamualaikum...
    izin copy..
    jazakallah..
    semoga bermanfaat

    BalasHapus
  2. assalamu'alaikum. izin copas
    .. syukron

    BalasHapus
  3. assalamualaikum...
    Mohon izin untuk mengcopy

    BalasHapus