Kamis, 10 Februari 2011

ISTIGHFAR..AMALAN PALING DI SUKAI ALLAH

Oleh : Muh.yasin fii sabilillah


Anas bin Malik meriwayatkan bahwa
Rasulullah SAW. pernah bersabda :
“Setiap anak Adam gemar berbuat salah dan orang terbaik diantara yang
bersalah adalah yang bertaubat”. Begitu utamanya bertaubat, Rasulullah
SAW orang yang telah maksum,
dijamin bebas dari semua dosa dan
sudah dipastikan oleh Allah masuk
kedalam sorga yang paling “VIP ”, setiap harinya tidak kurang beliau
mengucapkan istigfar. Ujarnya : “Demi Allah, sesungguhnya aku selalu
mohon ampunan kepada Allah sehari
semalam lebih dari 70
kali ” ( HR.Bukhari ). Seorang ulama Salaf berkata : “Setiap seorang hamba berbuat dosa, bumi
tempat ia berdiri meminta keizinan
Tuhan untuk membenamkannya dan
langit yang di atas kepalanya
nemohon izin untuk gugur
menimpanya. Tetapi Tuhan berfirman pada bumi dan langit itu, ‘Tahanlah bahaya untuk hamba-Ku dan beri dia
waktu. Mungkin dia bertaubat pada-
Ku, lalu Aku ampunkan dan mungkin
saja dia menggantikan kerja
buruknya dengan amalan yang baik,
lalu Aku gantikan dosanya dengan pahala”. Inilah yang dimaksud dengan firman-Nya : “Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi dari
terjatuh dan kalau keduanya terjatuh
tiada seorangpun yang akan bisa
menahan selain Dia” (QS. Fathir 41). Dalam satu hadis Qudsi Tuhan
berfirman : “Wahai anak Adam, selama engkau berdoa kepada-Ku, berharap
dan meminta ampun, niscaya Aku
mengampunimu dan tak Ku-
pedulikan ( berapa besar dosamu ).
Wahai anak Adam, seandainya dosa-
dosamu ( menumpuk ) hingga mencapai sejauh mata memandang
langit, lalu engkau memohon ampun
kepada-Ku, niscaya Aku
mengampunimu. Wahai anak Adam,
seandainya engkau menjumpai-Ku
dengan dosa sepenuh bumi, sedangkankamu ketika mati berada
dalam keadaan tidak berbuat syirik
sedikitpun kepada-Ku, niscaya Aku
menyambutmu dengan ampunan
sepenuh bumi pula.” ( HR.Turmuzi ). Siti Aisyah RA pernah bertanya
kepada Nabi SAW : “Ya Rasulullah !. Apakah ada umatmu yang nanti dapat
masuk surga tanpa hisab ?”. Beliau menjawab : “Ada. Yaitu orang yang mengingat dosanya lalu dia
menangis”. Karena itu Umul Mukminin itu pernah berkata : “Beruntunglah orang yang mendapati istigfar yang
banyak dalam catatan amalnya ”. Para Arifin, orang bijak, juga
berpesan : “Sesungguhnya ibadah dalam bentuk taubat adalah salah satu
ibadah yang paling disenangi oleh
Allah dan paling mulia disisi-Nya.
Sesungguhnya Allah mencintai orang-
orang yang bertaubat”. Abu Al Manhal menegaskan : “Tidak ada tetangga yang lebih disukai seorang hamba
dalam kuburnya daripada istigfar
yang banyak”. Pernah beberapa orang lelaki
menemui ulama besar kota Basrah, Al
Hasan Al Basri. Mereka mengeluh.
Yang pertama mengeluh, karena
hidupnya miskin. Yang kedua
mengeluh karena sudah lama menikah tapi belum dikaruniai anak.
Berikutnya mengeluh karena tanah
pertaniannya sudah tidak subur lagi.
Dan yang terakhir mengeluh karena
hujan sudah lama tidak turun. Solusi
yang diberikan oleh tokoh sufi ini kepada masing-masing orang ialah :
“Perbanyaklah istigfar kepada Allah ”. Diantara mereka ada yang
memberanikan diri bertanya : “Wahai pak kiai, kenapa setiap kami bertanya
selalu dijawab ‘perbanyaklah istigfar kepada Allah ”. Dengan mantap beliau menjawab : “Tidakkah kalian membaca surah Nuh ayat 10 ‘Mohon ampunlah kepada Tuhanmu. Sungguh
Ia Maha Pengampun. Akan
diturunkan-Nya hujan dari langit
berlimpahan. Akan diberi-Nya harta
kekayaan dan putra-putra. Akan
diberi-Nya kamu taman-taman. Dan disediakan-Nya bagimu sungai-
sungai.” Dalam kesempatan lain Ulama Besar ini banyak mengajak kaumnya :
“Perbanyaklah istigfar di rumahmu, di tengah perjalanan, di pasar, ditempat
kerja, di pertemuan-pertemuan dan
dimana pun dirimu berada saat itu.
Sebab engkau tidak akan tahu di
tempat manakah turunnya magfirah
Tuhanmu”. Kiat yang sama juga dilakukan oleh
Umar bin Khattab RA. Tatkala dalam
masa pemerintahannya terjadi
paceklik akibat musim kemarau
panjang, beliau mengajak rakyatnya
berkumpul di lapangan terbuka untuk mengadakan salat istisqa, salat minta
hujan. Yang menjadi Imam dan
bertindak sebagai khotib ialah Umar
sendiri. Khotbahnya cukup pendek.
Isinya mengajak mereka untuk
banyak beristigfar secara khusyuk dan tawadhu. Dengan ijin Allah, tidak
lama kemudian hujanpun turun
dengan lebat. Diantara keutamaan beristigfar ialah
bahwa para malaikat Muqarrabin
memintakan ampunan bagi orang-
orang yang bertaubat, lalu
mendoakan mereka agar dijauhkan
dari siksa neraka dan dimasukan ke dalam surga yang penuh kenikmatan
(QS. Ghafir (40) ayat 7-9). Orang yang rajin dan istiqamah
beristigfar ketika di duniapun mereka
sudah diberikan banyak kemudahan
oleh Allah SWT. seperti yang dijanjikan
oleh Rasulullah SAW : “Barangsiapa membanyakkan istigfar niscaya
dijadikan Allah baginya kelapangan
dari tiap-tiap kesusahan dan jalan
keluar dari tia-tiap kesempitan dan
dianugerahkan rezeki dari jalan yang
tidak diduganya ” ( HR. Abu Daud, An Nasai, Ibnu Majah dan Al Hakim). Adapun waktu yang terbaik untuk
memohon ampunan Allah ialah
sepertiga malam yang akhir seperti
ditegaskan Allah SWT dalam Al Quran
surah Azd-Dzariat 18 , “Dan di akhir malam mereka memohon ampun ”. Kemudian Rasulullah SAW
menguatkan : “Pada setiap malam Allah turun ke langit dunia, ketika
tinggal tersisa sepertiga terakhir, lalu
berfirman ‘ Siapa yang berdoa kepada-Ku, lalu Aku kabulkan
doanya. Siapa yang meminta kepada-
Ku, lalu Aku berikan permintaannya.
Siapa yang meminta ampunan
kepada-Ku lalu Aku ampuni
dia .” (HR.Muslim). Seperti dikatakan oleh Siti Aisyah RA,
berbahagialah orang yang dalam
cacatan amalnya banyak beristigfar.
Sebab Rasulullah SAW. bersabda : ” Orang yang bertaubat dari dosanya
seperti orang yang sama sekali tidak
mempunyai dosa”. Wallahualam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar