Kamis, 03 Februari 2011

MEMBUKA PINTU SURGA

Oleh : Muh.yasin fii sabilillah


Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin
Abi Thalib pulang lebih sore
menjelang asar. Fatimah binti
Rasulullah menyabut kedatangan
suaminya yang sehari suntuk mencari
rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena
kebutuhan di rumah makin besar. Sesudah melepas lelah, Ali berkata
kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali
ini aku tidak membawa uang
sepeserpun."Fatimah menyahut
sambil tersenyum, "Memang yang
mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu
adalah Allah Ta'ala." "Terima kasih," jawab Ali.
Matanya memberat lantaran istrinya
begitu tawakal. Padahal persediaan
dapur sudah ludes sama sekali. Toh
Fatimah tidak menunjukan sikap
kecewa atau sedih.Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan salat
berjama'ah.
Sepulang dari sembahyang, di jalan ia
dihentikan oleh seorang tua. "Maaf
anak muda, betulkah engkau Ali
anaknya Abu Thalib?" Áli menjawab heran. "Ya betul. Ada
apa, Tuan?'' Orang tua itu merogoh kantungnya
seraya menjawab, "Dahulu ayahmu
pernah kusuruh menyamak kulit. Aku
belum sempat membayar ongkosnya,
ayahmu sudah meninggal. Jadi,
terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya."Dengan gembira Ali
mengambil haknya dari orang itu
sebanyak 30 dinar.Tentu saja Fatimah
sangat gembira memperoleh rezeki
yang tidak di sangka-sangka ketika
Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua
agar tidak pusing-pusing lagi
merisaukan keperluan sehari-hari.Ali
pun bergegas berangkat ke pasar. Sebelum masuk ke dalam pasar, ia
melihat seorang fakir menadahkan
tangan, "Siapakah yang mau
menghutangkan hartanya untuk
Allah, bersedekahlah kepada saya,
seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan." Tanpa pikir panjang lebar, Ali
memberikan seluruh uangnya kepada
orang itu.Pada waktu ia pulang dan
Fatimah keheranan melihat suaminya
tidak membawa apa-apa, Ali
menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya.Fatimah, masih dalam
senyum, berkata, "Keputusan kanda
adalah yang juga akan saya lakukan
seandainya saya yang mengalaminya.
Lebih baik kita menghutangkan harta
kepada Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan menutup
pintu surga buat kita."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar