Minggu, 13 Februari 2011

RASULULLAH MEMBELA UMATNYA DI PADANG MASYAR (1)

Oleh : Muh.yasin fii sabilillah


Orang yang mula-mula berusaha ialah
nabi Ibrahim as. Baginda bergantung
dengan asap Arsy yang naik lalu
menyeru: “TuhanKu dan Penguasaku! Aku adalah khalilMu Ibrahim.
Kasihanilah kedudukanku pada hari
ini! Aku tidak meminta kejayaan Ishak
dan anakku pada hari ini. ” Allah Taala berfirman: “Wahai Ibrahim! Adakah kamu melihat Kekasih mengazab
kekasihnya. ” Nabi Musa as datang. Baginda bergantung dengan asap
Arsy yang naik lalu menyeru:
“KalamMu. Aku tidak meminta kepadaMu melainkan diriku. Aku
tidak meminta saudaraku Harun.
Selamatkanlah aku dari kacau bilau
Jahanam!” Isa as datang di dalam keadaan menangis. Baginda
bergantung dengan Arsy lalu
menyeru: “Tuhanku... Penguasaku.. Penciptaku! Isa roh Allah. Aku tidak
meminta melainkan diriku.
Selamatkanlah aku dari kacau bilau
Jahanam!” Suara jeritan dan tangisan semakin kuat. Nabi Muhammad SAW
menyeru: “Tuhanku.. Penguasaku Penghuluku.... !Aku tidak meminta
untuk diriku. Sesungguhnya aku
meminta untuk umatku dariMu !” Ketika itu juga, neraka Jahanam
berseru: “Siapakah yang memberi syafaat kepada umatnya ?” Neraka pula berseru: “Wahai Tuhanku... Penguasaku dan Penghuluku!
Selamatkanlah Muhammad dan
umatnya dari seksaannya!
Selamatkanlah mereka dari
kepanasanku, bara apiku,
penyeksaanku dan azabku! Sesungguhnya mereka adalah umat
yang lemah. Mereka tidak akan sabar
dengan penyeksaan. ” Malaikat Zabaniah menolaknya sehingga
terdampar di kiri Arsy. Neraka sujud di
hadapan Tuhannya. Allah Taala
berfirman: “Di mana matahari?” Maka, matahari dibawa mengadap Allah
Taala. Ia berhenti di hadapan Allah
Taala. Allah Taala berfirman
kepadanya: “Kamu! Kamu telah memerintahkan hambaKu untuk
sujud kepada kamu ?” Matahari menjawab. “Tuhanku! Maha Suci diriMu! Bagaimana aku harus
memerintahkan mereka berbuat
demikian sedangkan aku adalah
hamba yang halus?” Allah Taala berfirman: “Aku percaya !” Allah Taala telah menambahkan cahaya dan
kepanasannya sebanyak 70 kali
ganda. Ia telah dihampirkan dengan
kepala makhluk. ” Ibnu Abbas r.h. berkata: “Peluh manusia bertiti dan sehingga mereka berenang di
dalamnya. Otak-otak kepala mereka
menggeleggak seperti periuk yang
sedang panas. Perut mereka menjadi
seperti jalan yang sempit. Air mata
mengalir seperti air mengalir. Suara ratap umat-umat manusia semakin
kuat. Nabi Muhammad SAW lebih-lebih
lagi sedih. Air matanya telah hilang
dan kering dari pipinya. Sekali,
baginda SAW sujud di hadapan Arsy
dan sekali lagi, baginda SAW rukuk untuk memberi syafaat bagi umatnya.
Para Nabi melihat keluh kesah dan
tangisannya. Mereka berkata: “Maha Suci Allah! Hamba yang paling
dimuliakan Allah Taala ini begitu
mengambil berat, hal keadaan
umatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar