Rabu, 23 Februari 2011

KEUTAMAAN BERSEDEKAH

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits
yang sangat banyak tentang anjuran
bersedekah. Salah satu hadits yang
dikemukakan oleh Imam Ali kw,
Rasulullah SAW bersabda, “Barang yang disedekahkan apabila telah
lepas dari yang memberi, ketika akan
sampai pada tangan penerima, dia
mengucapkan lima kalimat:
1. aku adalah barang yang kecil lagi
sedikit nilainya, sedangkan engkau
(yang bersedekah) telah
membesarkan aku dihadapan
keridhoan Allah SWT

2. aku semula barang yang hanya sedikit, sedang engkau menjadikan
sesuatu yang banyak dalam
pandangan Allah SWT

3. aku semula adalah musuhmu,
namun sekarang engkau telah
menjadikan aku sebagai teman karibmu.

4. aku semula adalah barang
yang mudah rusak, sedangkan kini
engkau telah mengabadikanku

5. aku semula engkau jaga dari
pencuru tapi sekarang aku akan
menjagamu dari amukan api neraka. Berikut salah satu dari keutamaan
sedekah:

1. Sedekah dapat menghapus dosa . Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ﺔﻗﺪﺼﻟﺍﻭ ﺀﻰﻔﻄﺗ ﺔﺌﻴﻄﺨﻟﺍ ﺎﻤﻛ ﺀﻰﻔﻄﺗ ﺀﺎﻤﻟﺍ ﺭﺎﻨﻟﺍ
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan
api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614)
Diampuninya dosa dengan sebab
sedekah di sini tentu saja harus
disertai taubat atas dosa yang
dilakukan. Tidak sebagaimana yang
dilakukan sebagian orang yang sengaja bermaksiat, seperti korupsi,
memakan riba, mencuri, berbuat
curang, mengambil harta anak yatim,
dan sebelum melakukan hal-hal ini ia
sudah merencanakan untuk
bersedekah setelahnya agar ‘impas’ tidak ada dosa. Yang demikian ini
tidak dibenarkan karena termasuk
dalam merasa aman dari makar Allah,
yang merupakan dosa besar. Allah
Ta’ala berfirman: ﺍﻮُﻨِﻣَﺄَﻓَﺃ َﺮْﻜَﻣ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَﻠَﻓ ُﻦَﻣْﺄَﻳ َﺮْﻜَﻣ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَّﻟِﺇ ُﻡْﻮَﻘْﻟﺍ
َﻥﻭُﺮِﺳﺎَﺨْﻟﺍ
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa
aman dan azab Allah kecuali orang-
orang yang merugi.” (QS. Al A ’raf: 99)

2. Orang yang bersedekah akan
mendapatkan naungan di hari
akhir.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang 7 jenis manusia
yang mendapat naungan di suatu,
hari yang ketika itu tidak ada
naungan lain selain dari Allah, yaitu
hari akhir. Salah satu jenis manusia
yang mendapatkannya adalah: ﻞﺟﺭ ﻕﺪﺼﺗ ﺔﻗﺪﺼﺑ ﺎﻫﺎﻔﺧﺄﻓ ، ﻰﺘﺣ ﻻ ﻢﻠﻌﺗ ﻪﻟﺎﻤﺷ ﺎﻣ ﻖﻔﻨﺗ ﻪﻨﻴﻤﻳ
“Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia
menyembunyikan amalnya itu
sampai-sampai tangan kirinya tidak
mengetahui apa yang disedekahkan
oleh tangan kanannya. ” (HR. Bukhari no. 1421)

3. Sedekah memberi keberkahan
pada harta. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ﺎﻣ ﺖﺼﻘﻧ ﺔﻗﺪﺻ ﻦﻣ ﻝﺎﻣ ﺎﻣﻭ ﺩﺍﺯ ﻪﻠﻟﺍ ﺍﺪﺒﻋ ﻮﻔﻌﺑ ﻻﺇ ﺍﺰﻋ
“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang
pemaaf pasti akan Allah tambahkan
kewibawaan baginya. ” (HR. Muslim, no. 2588)
Apa yang dimaksud hartanya tidak
akan berkurang? Dalam Syarh Shahih
Muslim, An Nawawi menjelaskan:
“Para ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud disini mencakup 2 hal:
Pertama, yaitu hartanya diberkahi dan
dihindarkan dari bahaya. Maka
pengurangan harta menjadi ‘impas’ tertutupi oleh berkah yang abstrak.
Ini bisa dirasakan oleh indera dan
kebiasaan. Kedua, jika secara dzatnya
harta tersebut berkurang, maka
pengurangan tersebut ‘impas’ tertutupi pahala yang didapat, dan
pahala ini dilipatgandakan sampai
berlipat-lipat banyaknya. ”

4. Allah melipatgandakan pahala
orang yang bersedekah. Allah Ta ’ala berfirman: َّﻥِﺇ َﻦﻴِﻗِّﺪَّﺼُﻤْﻟﺍ ِﺕﺎَﻗِّﺪَّﺼُﻤْﻟﺍَﻭ ﺍﻮُﺿَﺮْﻗَﺃَﻭ َﻪَّﻠﻟﺍ ًﺎﺿْﺮَﻗ ًﺎﻨَﺴَﺣ ُﻒَﻋﺎَﻀُﻳ ْﻢُﻬَﻟ ْﻢُﻬَﻟَﻭ ٌﺮْﺟَﺃ ٌﻢﻳِﺮَﻛ
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun
perempuan dan meminjamkan
kepada Allah pinjaman yang baik,
niscaya akan dilipat-gandakan
(ganjarannya) kepada mereka; dan
bagi mereka pahala yang banyak. ” (Qs. Al Hadid: 18)

5. Terdapat pintu surga yang hanya
dapat dimasuki oleh orang yang
bersedekah.

ﻦﻣ ﻖﻔﻧﺃ ﻦﻴﺟﻭﺯ ﻲﻓ ﻞﻴﺒﺳ ﻪﻠﻟﺍ ، ﻱﺩﻮﻧ ﻲﻓ ﺔﻨﺠﻟﺍ ﺎﻳ ﺪﺒﻋ ﻪﻠﻟﺍ ، ﺍﺬﻫ ﺮﻴﺧ : ﻦﻤﻓ ﻥﺎﻛ ﻦﻣ ﻞﻫﺃ ﺓﻼﺼﻟﺍ ﻲﻋُﺩ ﻦﻣ ﺏﺎﺑ ﺓﻼﺼﻟﺍ ، ﻦﻣﻭ ﻥﺎﻛ ﻦﻣ ﻞﻫﺃ ﺩﺎﻬﺠﻟﺍ ﻲﻋُﺩ ﻦﻣ ﺏﺎﺑ ﺩﺎﻬﺠﻟﺍ ، ﻦﻣﻭ ﻥﺎﻛ ﻦﻣ ﻞﻫﺃ ﺔﻗﺪﺼﻟﺍ ﻲﻋُﺩ ﻦﻣ ﺏﺎﺑ ﺔﻗﺪﺼﻟﺍ
“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan
Allah, maka ia akan dipanggil oleh
salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju
kenikmatan ”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka
mendirikan shalat, ia akan dipanggil
dari pintu shalat, yang berasal dari
kalangan mujahid, maka akan
dipanggil dari pintu jihad, jika ia
berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu
sedekah. ” (HR. Bukhari no.3666, Muslim no. 1027)

6. Sedekah akan menjadi bukti
keimanan seseorang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ﺔﻗﺪﺼﻟﺍﻭ ﻥﺎﻫﺮﺑ
“Sedekah adalah bukti. ” (HR. Muslim no.223)
An Nawawi menjelaskan: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena itu
shadaqah dinamakan demikian
karena merupakan bukti dari Shidqu
Imanihi (kebenaran imannya )”

7. Sedekah dapat membebaskan
dari siksa kubur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ﻥﺇ ﺔﻗﺪﺼﻟﺍ ﺀﻰﻔﻄﺘﻟ ﻦﻋ ﺎﻬﻠﻫﺃ ﺮﺣ ﺭﻮﺒﻘﻟﺍ
“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur. ” (HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani
dalam Shahih At Targhib, 873)

8. Sedekah dapat mencegah
pedagang melakukan maksiat dalam
jual-beli

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ﺎﻳ ﺮﺸﻌﻣ ﺭﺎﺠﺘﻟﺍ ! ﻥﺇ ﻥﺎﻄﻴﺸﻟﺍ ﻢﺛﻹﺍﻭ ﻥﺍﺮﻀﺤﻳ ﻊﻴﺒﻟﺍ . ﺍﻮﺑﻮﺸﻓ ﻢﻜﻌﻴﺑ ﺔﻗﺪﺼﻟﺎﺑ
“Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa
keduanya hadir dalam jual-beli. Maka
hiasilah jual-beli kalian dengan
sedekah. ” (HR. Tirmidzi no. 1208, ia berkata: “Hasan shahih”)

9. Orang yang bersedekah
merasakan dada yang lapang dan
hati yang bahagia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan yang bagus
tentang orang yang dermawan
dengan orang yang pelit: ﻞﺜﻣ ﻞﻴﺨﺒﻟﺍ ﻖﻔﻨﻤﻟﺍﻭ ، ﻞﺜﻤﻛ ﻦﻴﻠﺟﺭ ، ﺎﻤﻬﻴﻠﻋ ﻥﺎﺘﺒﺟ ﻦﻣ ﺪﻳﺪﺣ ، ﻦﻣ ﺎﻤﻬﻳﺪﺛ ﻰﻟﺇ ﺎﻤﻬﻴﻗﺍﺮﺗ ، ﺎﻣﺄﻓ ﻖﻔﻨﻤﻟﺍ : ﻼﻓ ﻖﻔﻨﻳ ﻻﺇ ﺖﻐﺒﺳ ، ﻭﺃ ﺕﺮﻓﻭ ﻰﻠﻋ ﻩﺪﻠﺟ ، ﻰﺘﺣ ﻲﻔﺨﺗ ﻪﻧﺎﻨﺑ ، ﻮﻔﻌﺗﻭ ﻩﺮﺛﺃ . ﺎﻣﺃﻭ ﻞﻴﺨﺒﻟﺍ : ﻼﻓ ﺪﻳﺮﻳ ﻥﺃ ﻖﻔﻨﻳ ﺎﺌﻴﺷ ﻻﺇ ﺖﻗﺰﻟ ﻞﻛ ﺔﻘﻠﺣ ﺎﻬﻧﺎﻜﻣ ، ﻮﻬﻓ ﺎﻬﻌﺳﻮﻳ ﻻﻭ ﻊﺴﺘﺗ
“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah
seperti dua orang yang memiliki baju
besi, yang bila dipakai menutupi dada
hingga selangkangannya. Orang yang
bersedekah, dikarenakan
sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-
sampai ujung jarinya tidak terlihat dan
baju besinya tidak meninggalkan
bekas pada kulitnya. Sedangkan
orang yang pelit, dikarenakan
pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya.
Ia berusaha melonggarkannya
namun tidak bisa. ” (HR. Bukhari no. 1443)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar