Oleh : Muh.yasin fii sabilillah
Shalat malam, bila shalat tersebut
dikerjakan sesudah tidur,
dinamakan shalat Tahajud,
artinya terbangun malam. Jadi,
kalau mau mengerjakansholat
Tahajud, harus tidur dulu. Shalat malam ( Tahajud ) adalah
kebiasaan orang-orang shaleh
yang hatinya selalu
berdampingan denganAllah SWT. Berfirman Allah SWT di dalam Al-
Qur’an : “ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai
tambahan bagi engkau. Mudah-
mudahan Tuhan mengangkat
engkau ketempat yang terpuji. ” (QS : Al-Isro ’ : 79) Shalat Tahajud adalah shalat
yang diwajibkan kepada Nabi
SAW sebelum turun perintah
shalat wajib lima waktu.
Sekarang shalat Tahajud
merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan . Sahabat Abdullah bin
Salam mengatakan, bahwa Nabi
SAW telah bersabda :
“ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan
berikanlah makanan serta sholat
malamlah diwaktu manusia
sedang tidur, supaya kamu
masuk Sorga dengan
selamat.”(HR Tirmidzi) Bersabda Nabi Muhammad SAW :
“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat
di waktu malam ” ( HR. Muslim ) Waktu Untuk Melaksanakan
Sholat Tahajud :
Kapan afdhalnya shalat Tahajud
dilaksanakan ? Sebetulnya waktu
untuk melaksanakan shalat
Tahajud ( Shalatul Lail ) ditetapkan sejak waktu Isya ’ hingga waktu subuh ( sepanjang
malam ). Meskipun demikian, ada
waktu-waktu yang utama, yaitu :
1. Sangat utama : 1/3 malam
pertama ( Ba’da Isya – 22.00 ) 2. Lebih utama : 1/3 malam
kedua ( pukul 22.00 – 01.00 ) 3. Paling utama : 1/3 malam
terakhir ( pukul 01.00 – Subuh ) Menurut keterangan yang sahih,
saat ijabah (dikabulkannya do ’a) itu adalah 1/3 malam yang
terakhir. Abu Muslim bertanya
kepada sahabat Abu Dzar : “ Diwaktu manakah yang lebih
utama kita mengerjakan sholat
malam?” Sahabat Abu Dzar menjawab :
“Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana
engkau tanyakan kepadaku ini. ” Rosulullah SAW bersabda :
“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir.
Sayangnya sedikit sekali orang
yang melaksanakannya. ” (HR Ahmad) Bersabda Rosulullah SAW :
“ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ).
Seandainya seorang Muslim
meminta suatu kebaikan didunia
maupun diakhirat kepada Allah
SWT, niscaya Allah SWT akan
memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim ) Nabi SAW bersabda lagi :
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta ’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal
sepertiga malam yang akhir. Ia
berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku
perkenankan seruannya. Barang
siapa yang meminta kepada-Ku,
Aku perkenankan permintaanya.
Dan barang siapa meminta
ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim ) Jumlah Raka ’at Shalat Tahajud : Shalat malam (Tahajud) tidak
dibatasi jumlahnya, tetapi paling
sedikit 2 ( dua ) raka ’at. Yang paling utama kita kekalkan
adalah 11 ( sebelas ) raka ’at atau 13 ( tiga belas ) raka ’at, dengan 2 ( dua ) raka ’at shalat Iftitah. Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang
baik adalah setiap 2 ( dua )
rakaat diakhiri satu salam.
Sebagaimana diterangkan oleh
Rosulullah SAW : “ Shalat malam itu, dua-dua.” ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim ) Adapun Kaifiat yang diterangkan
oleh Sahabat Said Ibnu Yazid,
bahwasannya Nabi Muhammad
SAW shalat malam 13 raka ’at, sebagai berikut :
1) 2 raka ’at shalat Iftitah. 2) 8 raka ’at shalat Tahajud. 3) 3 raka ’at shalat witir. Adapun surat yang dibaca dalam
shalat Tahajud pada raka ’at pertama setelah surat Al-Fatihah
ialah Surat Al-Baqarah ayat
284-286. Sedangkan pada
raka ’at kedua setelah membaca surat Al-Fatihah ialah surat Ali
Imron 18-19 dan 26-27. Kalau
surat-surat tersebut belum hafal,
maka boleh membaca surat yang
lain yang sudah
dihafal.Rasulullah SAW bersabda : “Allah menyayangi seorang laki- laki yang bangun untuk shalat
malam, lalu membangunkan
istrinya. Jika tidak mau bangun,
maka percikkan kepada
wajahnya dengan air. Demikian
pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk
shalat malam, juga
membangunkan suaminya. Jika
menolak, mukanya
disiram air.” (HR Abu Daud) Bersabda Nabi SAW :
“Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam
hingga
keduanya shalat dua raka ’at, maka tercatat keduanya dalam
golongan (perempuan/laki-laki)
yang selalu berdzikir. ”(HR Abu Daud) Keutamaan Shalat Tahajud :
Tentang keutamaan shalat
Tahajud tersebut, Rasulullah SAW
suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat
Tahajud dengan
sebaik-baiknya, dan dengan tata
tertib yang rapi, maka Allah SWT
akan memberikan 9 macam
kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat. ” Adapun lima keutamaan didunia
itu, ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT
dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan
tampak kelihatan dimukanya. 3. Akan dicintai para hamba Allah
yang shaleh dan dicintai oleh
semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu
mengucapkan kata-kata yang
mengandung hikmah. 5. Akan dijadikan orang
bijaksana, yakni diberi
pemahaman dalam agama. Sedangkan yang empat
keutamaan diakhirat, yaitu :
1. Wajahnya berseri ketika
bangkit dari kubur di Hari
Pembalasan nanti.
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyebrangi jembatan
Shirotol Mustaqim, bisa
melakukannya dengan sangat
cepat, seperti halilintar yang
menyambar. 4. Catatan amalnya diberikan
ditangan kanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar