Oleh : Muh.Yasin Fii Sabilillah
Dalam upaya mendewasakan diri kita,
salah satu langkah awal yang harus
kita pelajari adalah bagaimana
menjadi peribadi yang
berkemampuan dalam menjaga juga
memelihara lisan dengan baik dan benar. Sebagaimana sabda Rasulullah
saw, : "Barangsiapa yang beriman
kepada Allah dan hari akhir
hendaklah berkata benar atau
diam." (Riwayat Bukhari) Jenis-jenis Diam Sesungguhnya diam itu sangat
bermacam-macam penyebab dan
kesannya. Ada yang dengan diam jadi
emas, tapi ada pula dengan diam
menjadi masalah. Semuanya
bergantung kepada niat, cara, situasi, juga keadaan pada diri dan
lingkungannya. Berikut merupakan
jenis-jenis diam yang biasa kita lihat:
a. Diam Bodoh Iaitu diam kerana memang tidak tahu
apa yang harus dikatakan. Hal ini
terjadi kerana kekurangan ilmu
pengetahuan dan
ketidakmengertiannya, atau
kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun
diam ini jauh lebih baik daripada
memaksakan diri bicara yang tidak
diketahui.
b. Diam Malas Diam jenis ini merupakan keburukan,
kerana diam pada saat orang
memerlukan perkataannya, dia
enggan berbicara karena merasa
moodnya tidak baik, tidak berselera
atau malas.
c. Diam Sombong Ini pun termasuk diam negatif karena
dia bersikap diam berdasarkan
anggapan bahwa orang yang diajak
bicara tidak setaraf dengannya.
d. Diam Khianat Ini diamnya orang jahat karena dia
diam untuk menjatuhkan orang lain.
Diam pada saat diperlukan
kesaksiaannya yang dapat
menyelamatkan seseorang yang lain
adalah diam yang keji. e. Diam Marah Diam seperti ini ada baiknya dan
adapula buruknya, baiknya adalah
jauh lebih terpelihara dari perkataan
keji yang akan lebih mengeruhkan
suasana. Namun, buruknya adalah dia
berniat bukan untuk mencari penyelesaian tapi untuk
memperlihatkan kemarahannya,
sehingga boleh jadi diamnya ini juga
menambah masalah.
f. Diam Utama (Diam Aktif) Yang dimaksud diam keutamaan
adalah bersikap diam hasil dari
pemikiran dan perenungan niat yang
membuahkan keyakinan bahawa
dengan bersikap menahan diri (diam)
maka akan menjadi maslahat lebih besar berbanding dengan berbicara.
Keutamaan Diam Aktif a. Hemat Masalah Dengan memilih diam aktif, kita akan
menjaga kata-kata yang berpeluang
menimbulkan masalah.
b. Hemat dari Dosa Dengan diam aktif maka peluang
tergelincir kata menjadi dosa pun
menipis, terhindar dari kesalahan kata
yang menimbulkan kemurkaan Allah.
c. Hati Selalu Terjaga dan Tenang Dengan diam aktif bererti hati akan
terjaga dari riya, ujub, takabbur atau
aneka penyakit hati lainnya yang
akan mengeraskan dan mematikan
hati kita.
d. Lebih Bijak Dengan diam aktif berarti kita menjadi
pendengar dan pemerhati yang baik,
diharapkan dalam menghadapi
sesuatu persoalan, pemahamannya
jauh lebih mendlam sehingga
pengambilan keputusan pun jauh lebih bijak dan arif.
e. Hikmah Akan Muncul Yang tak kurang pentingnya, orang
yang mampu menahan diri dengan
diam aktif adalah bercahayanya
hatinya, memberikan idea dan
gagasan yang cemerlang, hikmah dari
Allah swt akan menyelimuti hati, lisan, sikap dan perilakunya. f. Lebih Berwibawa Tanpa disedari, sikap dan penampilan
orang yang diam aktif akan
menimbulkan kewibawaannya
tersendiri. Orang akan menjadi lebih
segan untuk mempermainkan atau
meremehkan. Selain itu, diam aktif berupaya
menahan diri dari beberapa hal,
seperti:
1. Diam dari perkataan dusta /
bohong
2. Diam dari perkataan sia-sia
3. Diam dari komentar spontan
4. Diam dari kata-kata yang
berlebihan
5. Diam dari keluh kesah
6. Diam dari niat riya dan ujub
7. Diam dari kata yang menyakiti hati
8. Diam dari perkara yang tidak
diketahui Mudah-mudahan kita menjadi terbiasa
berkata benar atau diam. Semoga pula
Allah redha hingga akhir hayat nanti,
saat ajal menjelang, lisan ini
diperkenankan untuk menghantar
ruh kita dengan sebaik-baik perkataan iaitu kalimat tauhid "laa
ilaha illallah" puncak perkataan yang
menghantar kita ke syurga. Aamiin... Beramallah Dengan Ilmu ,insyaAllah
beroleh Berkat . WASSALAM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar