Oleh : Muh.yasin fii sabilillah
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Sahabat bertanya kepada
Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, apakah kami dapat
melihat Tuhan kami pada hari kiamat? Rasulullah saw. bersabda: Apakah
kalian terhalang melihat bulan di
malam purnama? Para sahabat menjawab: Tidak, wahai
Rasulullah. Rasulullah saw. bersabda: Apakah
kalian terhalang melihat matahari
yang tidak tertutup awan? Mereka menjawab: Tidak, wahai
Rasulullah. Rasulullah saw. bersabda: Seperti
itulah kalian akan melihat Allah.
Barang siapa yang menyembah
sesuatu, maka ia mengikuti
sembahannya itu. Orang yang
menyembah matahari mengikuti matahari, orang yang menyembah
bulan mengikuti bulan, orang yang
menyembah berhala mengikuti
berhala. Tinggallah umat ini, termasuk di
antaranya yang munafik. Kemudian
Allah datang kepada mereka dalam
bentuk selain bentuk-Nya yang
mereka kenal, seraya berfirman: Akulah Tuhan
kalian. Mereka (umat ini) berkata: Kami
berlindung kepada Allah darimu. Ini
adalah tempat kami, sampai Tuhan
kami datang kepada kami. Apabila
Tuhan datang, kami tentu mengenal-
Nya. Lalu Allah Taala datang kepada mereka dalam bentuk-Nya yang telah
mereka kenal. Allah berfirman: Akulah
Tuhan kalian. Mereka pun berkata:
Engkau Tuhan kami. Mereka
mengikuti-Nya. Dan Allah
membentangkan jembatan di atas neraka Jahanam. Aku (Rasulullah
saw.) dan umatkulah yang pertama
kali melintas. Pada saat itu, yang berbicara hanyalah
para rasul. Doa para rasul saat itu
adalah: Ya Allah, selamatkanlah,
selamatkanlah. Di dalam neraka
Jahanam terdapat besi berkait seperti
duri Sakdan (nama tumbuhan yang berduri besar di setiap sisinya). Pernahkah kalian melihat Sakdan?
Para sahabat menjawab: Ya, wahai
Rasulullah. Rasulullah saw.
melanjutkan: Besi berkait itu seperti
duri Sakdan, tetapi hanya Allah yang
tahu seberapa besarnya. Besi berkait itu merenggut manusia dengan amal-
amal mereka. Di antara mereka ada
orang yang beriman, maka tetaplah
amalnya. Dan di antara mereka ada
yang dapat melintas, hingga selamat. Setelah Allah selesai memberikan
keputusan untuk para hamba dan
dengan rahmat-Nya Dia ingin
mengeluarkan orang-orang di antara
ahli neraka yang Dia kehendaki, maka
Dia memerintah para malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang
tidak pernah menyekutukan Allah.
Itulah orang-orang yang dikehendaki
Allah untuk mendapatkan rahmat-
Nya, yang mengucap: “Laa ilaaha illallah”. Para malaikat mengenali mereka di neraka dengan adanya
bekas sujud. Api neraka memakan
tubuh anak keturunan Adam, kecuali
bekas sujud. Allah melarang neraka
memakan bekas sujud. Mereka
dikeluarkan dari neraka, dalam keadaan hangus. Lalu mereka disiram
dengan air kehidupan, sehingga
mereka menjadi tumbuh seperti biji-
bijian tumbuh dalam kandungan
banjir (lumpur). Kemudian selesailah Allah Taala
memberi keputusan di antara para
hamba. Tinggal seorang lelaki yang
menghadapkan wajahnya ke neraka.
Dia adalah ahli surga yang terakhir
masuk. Dia berkata: Ya Tuhanku, palingkanlah
wajahku dari neraka, anginnya benar-
benar menamparku dan nyala apinya
membakarku. Dia terus memohon apa
yang dibolehkan kepada Allah. Kemudian Allah Taala berfirman:
Mungkin, jika Aku mengabulkan
permintaanmu, engkau akan meminta
yang lain. Orang itu menjawab: Aku tidak akan
minta yang lain kepada-Mu. Maka ia
pun berjanji kepada Allah. Lalu Allah
memalingkan wajahnya dari neraka. Ketika ia telah menghadap dan
melihat surga, ia pun diam tertegun,
kemudian berkata: Ya Tuhanku,
majukanlah aku ke pintu surga. Allah berfirman: Bukankah engkau
telah berjanji untuk tidak meminta
kepada-Ku selain apa yang sudah
Kuberikan, celaka engkau, hai anak-
cucu Adam, ternyata engkau tidak
menepati janji. Orang itu berkata: Ya Tuhanku! Dia
memohon terus kepada Allah, hingga
Allah berfirman kepadanya: Mungkin
jika Aku memberimu apa yang
engkau pinta, engkau akan meminta
yang lain lagi. Orang itu berkata: Tidak, demi
Keagungan-Mu. Dan ia berjanji lagi
kepada Tuhannya. Lalu Allah
mendekatkannya ke pintu surga.
Setelah ia berdiri di ambang pintu
surga, ternyata pintu surga terbuka lebar baginya, sehingga ia dapat
melihat dengan jelas keindahan dan
kesenangan yang ada di dalamnya.
Dia pun diam tertegun. Kemudian
berkata: Ya Tuhanku, masukkanlah
aku ke dalam surga. Allah Taala berfirman kepadanya:
Bukankah engkau telah berjanji tidak
akan meminta selain apa yang telah
Aku berikan? Celaka engkau, hai anak
cucu Adam, betapa engkau tidak
dapat menepati janji! Orang itu berkata: Ya Tuhanku, aku
tidak ingin menjadi makhluk-Mu yang paling malang. Dia terus memohon kepada Allah,
sehingga membuat Allah Taala
tertawa (rida). Ketika Allah Taala
tertawa Dia berfirman: Masuklah
engkau ke surga. Setelah orang itu masuk surga, Allah
berfirman kepadanya: Inginkanlah
sesuatu! Orang itu meminta kepada
Tuhannya, sampai Allah
mengingatkannya tentang ini dan itu.
Ketika telah habis keinginan- keinginannya, Allah Taala berfirman:
Itu semua untukmu, begitu pula yang
semisalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar