Selasa, 01 Februari 2011

KAUM KAFIR MISKIN DI HADAPAN ALLAH

Oleh : Muh.yasin fii sabilillah


Jangan pandang sebelah mata para
fakir, sebab mereka adalah para
kekasih Rasul. Apa saja keutamaan
mereka? SUATU hari Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam kedatangan seorang
utusan kaum fuqara. Kepada baginda
Nabi SAW dia berkata. ”Ya Rasulullah, kami atas nama wakil para fuqara
menghadapmu,” Jawab Nabi,” Selamat datang bagimu dan mereka, engkau
datang mewakili orang-orang yang
disenangi Allah. ” Selanjutnya utusan itu bertanya,” Wahai Rasul pendapat di kalangan kami mengatakan, bahwa
orang-orang kaya mampu melakukan
segala amal baik: Ibadah hari dapat,
sedangkan kami tidak; sedekah oke
sedangkan kami untuk makan saja
pas-pasan… Rasulpun menjawab,” Sampaikanlah kepada mereka, bahwa
jika mereka bersabar atas kefakiran
maka akan memperoleh 3 pahala
yang tidak diperoleh orang-orang
kaya: Pertama, kamar merah di surga, para penghuni surga melihatnya seperti
masyarakat dunia melihat bintang di
langit. Siapapun tidak boleh masuk ke
dalamnya, kecuali Nabi Fakir, syuhada
fakir, dan mukmin fakir. Kedua, para fuqara-masakin lebih dulu masuk surga 500 tahun
(waktu dunia) sebelum orang-
orang kaya. Mereka bebas bergembira dan bersenan-senang di
dalamnya. Ketiga, bacaan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil para fuqara-masakin jauh lebih unggul dibandingkan dengan
bacaan orang-orang kaya,sekalipun
mereka tambah dengan 1000 dirham.
Demikian pula amal kebaikan lainnya.
Kemudian wakil dari fuqara itu pulang
dan menyambaikan kabar gembira dari Nabi SAW tersebut kepada rekan-
rekan mereka. Jawab mereka, ” Kami rela ya Tuhan, dan kami sangat lega
hati. “ Rasulullah bersabda, ”Setiap orang memiliki hobi, sedang hobiku fakir
dan jihad, barangsiapa senang
keduanya berarti senang kepadaku,
dan yang membencinya berarti pula
membenciku. ” (Riwayat Anas bin Malik) Dalam satu kesempatan, tokoh dari
Bani Fazarah, Uyainah Hishin, bertamu
ke rumah Rasul. Secara kebetulan saat
itu di sana ada tiga orang sahabat
Nabi yakni: Salman Al Farisi, Shuhaib
Sinan Ar Rummy dan Bilan Bin Rabbah. Ketiga orang tersebut
mengenakan pakaian —yang menurut Fazarah buruk dan bau. Uyainah berkata, ” Kami adalah bangsawan yang punya harga diri,
lalu kami masuk. Mereka hendaknya
dikeluarkan, karena bau mereka
mengganggu kami. ” Lalu Allah menurunkan firman-Nya. ” Bersabarlah kamu bergaul dengan
orang-orang yang selalu berdoa
kepada Tuhan pagi-sore semata-mata
hanya mengharap kerihdaan-
Nya.” (Al-Kahfi: 28). Dalam ayat tersebut Allah melarang
orang berlaku seenaknya terhadap
orang-orang yang sholeh walau
kurang harta. Janganlah
pandanganmu berpaling dari mereka,
hanya karena menginginkan kemewahan dunia atau lantaran
merasa diri kaya dan mampu. Bahkan
setiap Muslim—sebagaimana hadits di atas—wajib menyenangi dan berbuat baik kepada fuqoro masakin, karena
Allah dan Rasulnya telah
menempatkan mereka pada tempat
yang mulia. Pada hari kiamat, seseorang dipanggil
dan Allah berkata ramah/lunak
kepadanya, seperti orang minta maaf,
lalu firman-Nya, ”Demi kemenangan dan keagungaan-Ku, harta dunia Ku-
jauhkan darimu, bukan karena aku
memandang hina kepadamu. Tetapi
hanya karena telah aku sediakan
kemuliaan dan karunia bagimu.
Keluarlah ke baarisan itu, cari orang yang pernah membantumu secara
tulus ikhlas. Ajaklah mereka
bersamamu, lalu ia mencarinya hingga
ketemu orang-orang yang pernah
membantunya dulu, dan mereka
diajak bersama-sama masuk surga,” (Riwayat Hasan RA) Masih dalam riwayat yang sama
Rasulullah bersabda,”Bergaullah dengan fakir miskin sebanyak-
banyaknya, bersikap sopanlah
terhadap mereka, karena mereka
akan diberi kekuasaan kelak. ” Seseorang bertanya,” Kekuasaan apa yang dimaksud ” Jawab Nabi,”Kelak di hari kiamat diserukan kepada mereka:
Perhatikan orang yang dahulu
memberi makan dan minum
kepadamu sekalipun hanya seteguk
air, serta yang memberi pakaian
sekalipun hanya sehelai kain, lalu ajaklah dan gandenglah tangan
mereka menuju surga. ” (Riwayat Hasan RA). Lima Kemuliaan Ada lima kemulian kau fuqara dan
masakin (fakir-miskin) di hadapan
Allah. 1. Pahala shalat, sedekah dan lain-lain
melebihi orang kaya. 2. Pahala dari keinginan yang tidak
dipenuhi. Seorang bertanya kepada
Nabi. ”Jika kami menginginkan sesuatu, lalu tidak terpenuhi,
berpahalakah kami ?” Jawab Nabi,” Dengan amalah manal lagi kamu
beroleh pahala jika tidak dengan
demikian ?” (Riwayat Hasan RA). 3. Masuk surga lebih dahulu. 4. Ringan hizabnya disbanding yang
lain. 5. Tidak menyesal, sebab para orang
kaya kelak ingin seperti orang miskin. Menurut Al Faqih Abu Laits
Samarqandi, ada beberapa fungsi fakir
miskin yaitu: Pertama, berfungsi sebagai dokter
bagi orang kaya, karena jika sakit ia
diperintahkan sedekan kepada fakir
miskin. Kedua, berfungsi sebagai pembersih,
karena dengan sedekah dosa-dosa
orang kaya lenyap, atau sebagai
pembersih hartanya dengan
memberikan zakat. Ketiga, sebagai pesuruh, karena
ketika orang kaya akan bersedekah
untuk bakti kepda orang tuanya yang
sudah wafat, mereka mengundang
orang fakir miskin dan memberikan
sedekah kepada mereka. Keempat, penjaga harta kekayaan,
sebab harta yang dikeluarkan
zakatnya(sedekahnya) akan
dipelihara dari aneka bala(bencana). Ibnu Abbas RA berkata, ” Terkutuk orang yang memuliakan seseorang
karena hartanya, dan menghina
orang karena kemiskinannya. ” Satu saat iblis datang dalam ujud
orangtua menemui Nabi Sulaiman
Alaihis Salam. Kemudian beliau (Nabi
Sulaiman) bertanya, “Apa yang kau lakukan terhadap ummat Nabi Isa AS?
Jawab iblis,”Kuajak mereka menyembah dua tuhan selain Allah,
lalu kepada ummat Muhammad,
kubujuk mereka dengan emas dan
perak, hingga kecintaan mereka
terhadap keduanya melebihi “Lailaha illallah”. Kata Nabi Sulaiman, ”Aku berlindung kepada Allah dari
godaanmu.” (Riwayat Abddul Mun ’im, Idris dari ayahnya, Wahb Manbah) Fakir miskin wajib mengerti karunia
Allah yang diberikan kepadanya,
bahwa Allah menjauhkan harta,
karena dimuliakan-Nya kelak di sisi-
Nya. Karenanya janganlah mengeluh.
Bersabarlah menghadapi kesulitan dunia, hal itu niscaya lebih baik
daripada dunia, meski kondisi kita
dalam kemiskinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar