Rabu, 02 Februari 2011

SEBAB DO'A TAK DIIJABAH

Oleh : Muh.yasin fii sabilillah


Pada suatu hari Sayidina Ali
Karamallaahu Wajhah,
berkhutbah di hadapan kaum
Muslimin. Ketika beliau hendak
mengakhiri khutbahnya, tiba-
tiba berdirilah seseorang ditengah-tengah jamaah sambil
berkata, “Ya Amirul Mu ’minin, mengapa do’a kami tidak diijabah? Padahal Allah berfirman
dalam Al Qur ’an, “Ud’uuni astajiblakum ” (berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku
perkenankan bagimu) .” Sayidina Ali menjawab,
“Sesungguhnya hatimu telah berkhianat kepada Allah dengan
delapan hal, yaitu : 1. Engkau beriman kepada Allah,
mengetahui Allah, tetapi tidak
melaksanakan kewajibanmu
kepada-Nya. Maka, tidak ada
manfaatnya keimananmu itu. 2. Engkau mengatakan beriman
kepada Rasul-Nya, tetapi engkau
menentang sunnahnya dan
mematikan syari ’atnya. Maka, apalagi buah dari keimananmu
itu? 3. Engkau membaca Al Qur ’an yang diturunkan melalui Rasul-
Nya, tetapi tidak kau amalkan. 4. Engkau berkata, “Sami’na wa aththa’na (Kami mendengar dan kami patuh) , tetapi kau tentang ayat-ayatnya. 5. Engkau menginginkan syurga,
tetapi setiap waktu melakukan
hal-hal yang dapat
menjauhkanmu dari syurga.
Maka, mana bukti keinginanmu
itu? 6. Setiap saat sengkau
merasakan kenikmatan yang
diberikan oleh Allah, tetapi tetap
engkau tidak bersyukur kepada-
Nya. 7. Allah memerintahkanmu agar
memusuhi syetan seraya berkata,
“Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah
ia musuh bagi(mu) karena
sesungguhnya syetan-syetan itu
hanya mengajak golongan
supaya mereka menjadi
penghuni neraka yang nyala- nyala” (QS. Al Faathir [35] : 6). Tetapi kau musuhi syetan dan
bersahabat dengannya. 8. Engkau jadikan cacat atau
kejelekkan orang lain di depan
mata, tetapi kau sendiri orang
yang sebenarnya lebih berhak
dicela daripada dia. Nah, bagaimana mungkin
do’amu diterima, padahal engkau telah menutup seluruh
pintu dan jalan do’a tersebut. Bertaqwalah kepada Allah,
shalihkan amalmu, bersihkan
batinmu, dan lakukan amar
ma’ruf nahi munkar. Nanti Allah akan mengijabah do ’amu itu. Dalam riwayat lain, ada seorang
laki-laki datang kepada Imam
Ja’far Ash Shiddiq, lalu berkata, “Ada dua ayat dalam Al Qur ’an yang aku paham apa
maksudmu ?” “Bagaimana dua bunyi ayat itu?” Tanya Imam Ja’far. Yang pertama berbunyi “Ud’uuni astajib lakum ” (Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Ku perkenankan
bagimu), (QS. Al Mu ’min [40] : 60). Lalu aku berdo ’a dan aku tidak melihat do ’aku diijabah, ” ujarnya. “Apakah engkau berpikir bahwa Allah akan melanggar janji-
Nya?”, tanya Imam Ja’far. “Tidak”, jawab orang itu. “Lalu ayat yang kedua apa ?”, Tanya Imam Ja’far lagi. “Ayat yang kedua berbunyi “Wamaa anfaqtum min syai in fahuwa yukhlifuhuu, wahuwa
khairun raaziqin ” (Dan barang apa saja yang kamu
nafkahkan, maka Allah akan
menggantinya dan Dialah
pemberi rizki yang sebaik-
baiknya) , (QS. Saba [34] : 39). Aku telah berinfak tetapi aku
tidak melihat penggantinya. ”, ujarnya. “Apakah kamu berpikir Allah melanggar janji-Nya?”, tanya Imam Ja’far lagi. “Tidak, ” jawabnya. “Lalu mengapa?”, Tanya imam Ja’far. “Aku tidak tahu, ” jawabnya. Imam Ja’far kemudian menjelaskan, “Akan kukabarkan kepadamu, Insya Allah
seandainya engkau menaati
Allah atas apa yang
diperintahkan-Nya kepadamu,
kemudian engkau berdo ’a kepada-Nya, maka Allah akan
mengijabah do’amu. Adapun engkau berinfak tidak melihat
hasilnya, kalau engkau mencari
harta yang halal, kemudian
engkau infakkan harta itu di
jalan yang benar, maka tidaklah
infak satu dirham pun, niscaya Allah menggantinya dengan
yang lebih banyak. Kalau engkau
berdo’a kepada Allah, maka berdo’alah kepada-Nya dengan Jihad Do’a. Tentu Alah akan menjawab do’amu walaupun engkau orang yang berdosa. ” “Apa yang dimaksud Jihad Do’a?” sela orang itu. Apabila engkau melakukan yang
fardhu maka agungkanlah Allah
dan limpahkanlah Dia atas segala
apa yang telah ditentukan-Nya
bagimu. Kemudian, bacalah
shalawat kepada Nabi SAW dan bersungguh-sungguh dalam
membacanya. Sampaikan pula
salam kepada imammu yang
memberi petunjuk. Setelah
engkau membaca shalawat
kepada Nabi, kenanglah nikmat Allah yang telah dicurahkan-Nya
kepadamu. Lalu bersyukurlah
kepada-Nya atas segala nikmat
yang telah engkau peroleh. ” “Kemudian engkau ingat-ingat sekarang dosa-dosamu satu
demi satu kalau bisa. Akuilah
dosa itu dihadapan Allah.
Akuilah apa yang engkau ingat
dan minta ampun kepada-Nya
atas dosa-dosa yang tak kau ingat. Bertaubatlah kepada Allah
dari seluruh maksiat yang kau
perbuat dan niatkan bahwa
engkau tidak akan kembali
melakukannya. Beristighfarlah
dengan seluruh penyesalan dengan penuh keikhlasan serta
rasa takut tetapi juga dipenuhi
harapan.” Kemudian bacalah, “Ya Allah, aku meminta maaf kepada-Mu atas
seluruh dosaku. Aku meminta
ampun dan taubat kepada-Mu.
Bantulah aku untuk mentaati-Mu
dan bimbinglah aku untuk
melakukan apa yang Engkau wajibkan kepadaku segala hal
yang engkau ridhai. Karena aku
tidak melihat seseorang bisa
menaklukkan kekuatan kepada-
Mu, kecuali dengan kenikmatan
yang Engkau berikan. Setelah itu, ucapkanlah hajatmu. Aku
berharap Allah tidak akan
menyiakan do ’amu,” papar Imam Ja’far.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar